Tampilkan postingan dengan label Profile Cakepda. Tampilkan semua postingan

Diusung PDIP, Herujito-Sugono Daftar Pilwalkot Tegal


PILKADA,OR.ID - PDIP mengajukan pasangan Herujito - Sugono sebagai bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tegal. Keduanya mendaftar di KPU sore ini.

Pasangan ini mendapat rekomendasi dari Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Sukarnoputri. Meski bukan kader struktural partai, Herujito mendapat rekomendasi untuk maju dalam pilwalkot tahun 2018. 

Pria kelahiran tahun 1973 ini merupakan Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang menangani kelembagaan pemerintah. Sedangkan Sugono adalah Anggota DPRD Kabupaten Tegal dari Fraksi PDIP.

Dengan diantar para pendukung dan pengurus DPC PDIP Kota Tegal, mereka menyerahkan berkas pendaftaran ke KPU Kota Tegal. Pasangan ini hanya diusung oleh PDIP dengan jumlah kursi di DPRD sebanyak delapan buah.

"Saya lahir dan besar di Kota Tegal, ingin kembali ke Tegal membangun bersama rakyat," kata Herujito kepada wartawan, Selasa (9/1/2018).

Untuk bisa memenangkan pilwalkot ini, Herujito dan Sugono mengaku akan merangkul semua golongan untuk meraih kepercayaan dari warga. 

"Dalam pilkada ada kalah dan menang, jadi kami akan berusaha untuk merangkul semua elemen masyarakat untuk mendapatkan amanah sebagai Walikota dan Wakil Walikota Tegal," ucapnya.

Hingga hari kedua pendaftaran, KPU Kota Tegal sudah menerima pendaftaran tiga pasang bakal calon. Masing masing Dedy Yon Supriyono-Muhamad Jumadi, HM Nursholeh-Wartono, dan Herujito-Sugono.

"KPU akan memeriksa semua berkas persyaratan yang dibawa masing masing pasangan untuk diperiksa kelengkapannya," kata Ketua KPU Kota Tegal, Agus Wijanarko.

Pendaftaran pasangan bakal calon ini akan berakhir pada Rabu (10/1) pukul 24.00 WIB. 

(sip/sip)



Sumber : Detik dot Com

Khofifah-Emil Dardak Daftar Pilkada Jatim

PILKADA.Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak akan mendaftarkan diri sebagai peserta Pilkada Jatim 2018 ke KPU Jawa Timur, hari ini, Rabu (10/1/2018).

Akhirnya Syaiful Djarot Maju dan Mendaftar Pilgub Sumut


PILKADA.OR.ID - Djarot Saiful Hidayat dan Sihar Sitorus mendaftarkan diri sebagai bakal calon gubernur/cawagub Sumatera Utara di KPU. Pasangan 'Djoss' ini akhirnya mendapatkan tiket Pilgub Sumut setelah PPP ikut berkoalisi dengan PDIP. 

Ganjar-Yasin Daftar Pilgub Jateng Hari Ini Tanpa Tiket dari Golkar


PILKADA.OR.ID - Partai Golongan Karya (Golkar) dipastikan tidak bisa mengusung pasangan Ganjar-Yasin pada Pilgub Jateng 2018. Meski logo dan bendera terpampang dalam iring-ringan Ganjar-Yasin, ternyata dalam berkas partai koalisi tidak ada partai Golkar.

Ridwan Kamil Resmi Daftar Pencalonan di Pilgub Jabar


Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum resmi mendaftarkan diri untuk Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar) 2018. Pasangan yang diusung empat partai politik ini mendatangi KPUD Jabar, Jalan Garut, Bandung, Selasa (9/1).

Pasangan Ridwan Kamil dan Uu langsung disambut kesenian tradisional berupa tari-tarian dan lengser saat tiba. Ridwan Kamil yang mengenakan jas berwarna krem berdampingan dengan Uu yang memakai baju serba putih berbalut sorban hijau.

Setibanya di kantor KPUD Jabar, pasangan Ridwan Kamil-Uu disambut Ketua KPUD Jabar Yayat Hidayat dan komisioner lainnya. Prosesi pendaftaran juga disaksikan para petinggi parpol yang mengusung pasangan ini.

Proses pendaftaran Ridwan Kamil-Uu menghabiskan waktu sekitar 1,5 jam di KPUD Jabar. Mereka datang sekitar pukul 10.05 WIB, dan baru meninggalkan gedung KPU Jabar sekitar pukul 11.20 WIB.

Ridwan Kamil-Uu menjadi pasangan pertama yang mendaftar ke KPUD Jabar. Ketua KPU Jabar Yayat Hidayat mengatakan, pihaknya telah menerima dokumen pendaftaran Ridwan Kamil-Uu.

Setelah menerima dokumen persyaratan calon dan persyaratan pencalonan, KPUD Jabar akan meneliti keabsahan dokumen pencalonan yang menyangkut pribadi calon.

Yayat mengatakan agar paslon atau parpol pengusung mengikuti aturan yang berlaku.

"Paslon segera membuat rekening khusus untuk dana kampanye. Deadline-nya 12 Januari 2018. Serta menyerahkan laporan awal dana kampanye satu hari sebelum kampanye 14 Februari 2018," kata Yayat.

Selanjutnya, KPU akan menetapkan pencalonan gubernur dan wakil gubernur Jabar pada 12 Februari 2018.

Pesan Orang Tua

Sebelumnya, Ridwan Kamil dan Uu mengikuti salat hajat yang digelar di Stadion Sidolig. Dalam kesempatan itu, Ridwan Kamil mengungkapkan niat keduanya maju di Pilgub Jabar.

"Kami ingin membawa kemaslahatan kepada seluruh masyarakat Jabar dalam ridha Allah. Oleh karena itu kami tadi berangkat dari ibunda kami masing-masing," kata Ridwan.

Menurut Ridwan, meminta restu orang tua penting. Selain itu orang tua masing-masing juga mengamanahkan kepada keduanya agar selalu mencintai rakyat. 

"Jadi tidak mungkin kami dapat ridha Allah tanpa melalui ridha orangtua," ujarnya.

"Kami juga ingin membawa kemanfaatan agar warga Jabar sejahtera. Kita harus jadi rakyat Jabar yang terbaik di Indonesia dengan mendekatkanndiri pada Allah SWT," tambahnya.

Adapun selain Ridwan Kamil-Uu, hari ini juga akan ada bakal pasangan calon lain yang mendaftar ke KPUD Jabar, yakni pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi. Duo DM itu rencananya akan mendaftar pada pukul 14.00 WIB.

Pilgub Jawa Barat 2018 telah memunculkan empat pasangan calon yang bakal bertarung. Masing-masing pasangan calon telah mengantongi syarat 20 kursi dukungan legislatif di daerah.

Mereka yang bakal berebut kekuasaan di Jawa Barat, yakni Ridwan-Uu yang diusung PPP (9 kursi), PKB (7 kursi), Hanura (3 kursi) dan NasDem (5 kursi). Kemudian ada Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi didukung Golkar (17 kursi) dan Demokrat (12 kursi).

Di kubu lain, ada pasangan Sudrajat dan Muhammad Syaikhu yang didukung Gerindra (11 kursi), PKS (12 kursi), dan PAN (4 kursi). PDIP, satu-satunya partai yang punya 20 kursi di Jabar, mengusung duet TB Hasanuddin-Anton Charliyan. (hyg)

Profil Euis Mully Sekarwangi Calon Bupati Sumedang


Nama                                        : Hj. Euis Mully Sekarwangi

Giliran Arinal-Mukhlis dan Mustafa Maju di Pilgub 2018

SETELAH Gubernur Lampung M Ridho Ficardo memastikan maju sebagai calon petahana pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Lampung 2018. Ketua DPD I Golkar Lampung Arinal Djunaidi dan Ketua DPW Partai NasDem Mustafa juga maju dalam kontestasi itu.
Untuk diketahui, Arinal Djunaidi didukung seluruh pengurus DPD II Golkar kabupaten/kota se-Lampung untuk maju sebagai calon gubernur. Arinal pun telah menyatakan kesiapannya untuk maju. "Benar, Pak Arinal bakal maju Pilgub. Saya menangkap isyarat itu," kata Wakil Ketua DPD I Partai Golkar Imron, usai bertemu Arinal, di kantor DPD Golkar, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, ketua partainya itu akan berjuang bersama-sama rakyat yang mendukungnya, sesuai keinginan para kader-kader Golkar di daerah. "Ketua (Arinal) menyatakan kalau memang itu bakal membawa manfaat buat masyarakat banyak, ya sudah bismillah, ikut maju pilgub," ujarnya.
Penelusuran Lampung Post, Arinal terus intensif mendekati dan berkomunikasi dengan Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Mukhlis Basri. Mukhlis akan digandeng Arinal sebagai calon wakilnya dalam pilgub, sekaligus sebagai koalisi Golkar dan PDIP Lampung.
Kemudian, Ketua DPW Partai NasDem Lampung Mustafa juga siap maju Pilgub Lampung 2018. Bahkan, NasDem mendukungnya dengan mengadakan deklarasi Mustafa untuk maju pilgub pada Minggu (30/4) yang diagendakan dihadiri Ketua DPP NasDem Surya Paloh dan sejumlah kader nasional partai restorasi itu. "Rencana Ketua Umum NasDem Surya Paloh yang akan langsung mendeklarasikannya. Kami pilih lokasi deklarasinya di Lampung Timur," kata Sekretaris DPW Partai NasDem Lampung Fauzan Sibron, beberapa waktu lalu.
Kini Mustafa juga mulai intensif ke menjajaki sejumlah partai politik untuk menggagas koalisi partai pendukung. Di sisi lain, pembentukan tim sukarelawan juga telah gencar dilakukan Mustafa di seluruh wilayah di Lampung. Kini tim sukarelawan “Sobat Mustafa” mulai bergerak menyosialisasikan calonnya.
Dukungan
Pada bagian lain, duet petahana M Ridho Ficardo-Bachtiar Basri juga telah berkomunikasi dengan sejumlah partai politik. Dengan modal partai yang dipimpinnya, yakni Partai Demokrat dengan 11 kursi di DPRD dan PAN (8 kursi), kini partai juga terus diupayakan mendukungnya.
Sementara ada lima partai politik yang mempunyai kursi di DPRD yang bisa diajak koalisi para calon yang muncul itu, seperti Gerindra, PKS, PKB, Hanura, dan PPP.
Terkait hal itu, Ketua DPD Partai Gerindra Privinsi Lampung Gunadi Ibrahim mengatakan dalam waktu dekat ini pihaknya akan bertemu dengan Ketua Umum Prabowo Subianto untuk membicarakan Pilgub Lampung 2018. "Nama sudah mengerucut. Satu atau dua hari ini akan ketemu ketum dan segera mengumumkan namanya. Saat ini namanya masih rahasia," kata dia kepada Lampung Post, kemarin.

Andi Rachman Akui Diusung Golkar di Pilgub Riau


Gubernur Riau Arsyadjuliandi 'Andi' Rachman mengaku didukung Golkar untuk Pilgub Riau 2018. Ia mengaku sudah menerima surat keputusan dari DPP Golkar.

"Iya benar, DPP Golkar memberikan dukungan kepada saya. Surat dukungan Golkar itu sudah saya terima empat hari lalu," kata Andi Rachman dalam perbincangan via telepon kepada detikcom, Senin (4/9/2017).

Menurut Andi, sebenarnya dia belum mau berbicara soal surat dukungan dari DPP Golkar yang sudah didapat. Dia baru akan mengumumkan surat dukungan itu saat Rakerda DPD Golkar Riau.

"Suratnya empat hari lalu. Rencana saya baru akan diumumkan menjelang rakerda. Tapi ya, karena sudah bocor duluan, ya gimana lagi," kata Andi sembari tertawa.

Andi menyebutkan, dengan adanya surat dukungan Golkar, diharapkan DPD Golkar Riau dan kabupaten kota melaksanakan keputusan partai.

"Nanti kita akan rakerda, paling lama seminggu lagilah. Rakerda akan membahas soal dukungan DPP Golkar dalam Pilgub Riau mendatang," kata Andi.

Menurut Andi, dengan adanya surat dukungan tersebut, diharapkan seluruh pengurus dan kader Golkar menjalankan keputusan partai.

"Ya ini harus didukung semua kader Golkar yang ada Riau untuk pilgub mendatang. Ini kan sudah keputusan partai yang harus dijalankan," tutur Andi.

Sumber:
https://news.detik.com/berita/d-3628433/andi-rachman-akui-diusung-golkar-di-pilgub-riau

Nasdem Optimistis PPP Dukung Ridwan Kamil Maju Pilkada 2018

Sampai saat ini, Partai Nasdem optimistis PPP tetap mendukung Ridwan Kamil untuk maju di Pilkada Jawa Barat 2018.
Partai Nasdem terus bermanuver guna meloloskan Walikota Bandung Ridwan Kamil sebagai Calon Gubernur Jawa Barat. Sampai saat ini, mereka optimis PPP tetap mendukung Ridwan Kamil untuk Pilkada Jabar 2018. Malah, Partai Nasdem sudah melakukan penjaringan dan mengantongi nama calon wakil. 

Ketua Bappilu DPP Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Effendy Choirie mengatakan, Partai Nasdem optimistis Walikota Bandung Ridwan Kamil bisa maju dalam bursa Pilkada Jawa Barat (Jabar). Setelah sukses merayu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendukung Ridwan Kamil, Choirie mengaku ada partai lain akan mendukung pria yang karib disapa Kang Emil itu. 

"Mungkin juga dengan PPP," ujar Choirie saat berbincang dengan Tirto di Kantor DPP Partai Nasdem, Gondangdia, Jakarta, Rabu (13/9/2017).

Apabila PPP bergabung, syarat pencalonan Ridwan Kamil dapat terpenuhi. Saat ini, Kang Emil sudah mengantongi 12 kursi, yakni 5 kursi dari Partai Nasdem dan 7 kursi dari PKB. PPP mempunyai 9 kursi legislatif Jawa Barat. Jika diakumulasikan, Emil bisa maju lewat jalur partai politik. 


Namun, sampai saat ini PPP belum menentukan sikap lantaran ada sejumlah pihak ingin PPP membentuk poros baru dalam Pilkada Jabar dengan Partai Demokrat. 

Selain melobi partai lain untuk mendukung Emil, Partai Nasdem sudah berkomunikasi dengan PKB setelah partai yang dipimpin Muhaimin Iskandar itu merapat ke gerbong Ridwan Kamil. Mereka sudah melakukan konsolidasi dan membentuk tim pemenangan bersama. Saat ini, komunikasi intens telah dilakukan dengan membentuk tim pemenangan Ridwan Kamil. 

Saat disinggung mengenai nama pendamping Ridwan Kamil, Choirie enggan menyebut lebih lanjut. Ia mengaku, tim pemenangan sudah mengantongi sejumlah kandidat untuk mendampingi Ridwan Kamil. Saat dikonfirmasi nama pendamping Ridwan Kamil, Choirie mengaku akan mengumumkan pada waktu yang tepat. 

"Nama sedang diproses. Saya sudah tahu namanya, tapi nggak boleh dikeluarkan dulu," kata Choirie.
Seperti diketahui, saat ini, sejumlah nama sudah muncul ke permukaan sebagai calon gubernur yakni Walikota Bandung Ridwan Kamil, Bupati Purwakarta Deddy Mulyadi, serta Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar. 

Namun, sampai saat ini baru Deddy Mizwar yang dideklarasikan untuk menjadi cagub-cawagub di Jawa Barat. Deddy Mizwar maju bersama partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera sementara itu Ridwan Kamil baru mendapatkan dukungan dari Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa. Sisi lain Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dikabarkan akan didukung oleh pasangan Partai Golkar dan PDIP.

Profil Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat 2017 - 2022

PILKADA.OR.ID - Teka-teki siapa yang akan mendampingi Ahok sebagai wakil gubernur DKI Jakarta akhirnya terjawab. Rencannya Djarot Saiful Hidayat akan dilantik menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk mendampingi Basuki Tjahaja Purnama pada Rabu, (17/12).

Saat ini Djarot menjabat sebagai sebagai anggota komisi II DPR RI. Itulah mengapa, satu-satunya persiapan yang dilakukannya menjelang pelantikannya adalah membuat surat pengunduran diri sebagai Anggota DPR RI.
Sebelum terjun ke dunia politik, Djarot memiliki latar belakang dunia kampus sebagai dosen dan juga pernah menjabat sebagai Pembantu Rektor I Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
Sebelumnya sejumlah nama sempat disebut-sebut akan menempati posisi Wakil Gubernur DKI Jakarta. Diantaranya Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jakarta Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Boy Sadikin, Bambang DH, mantan Wali Kota Surabaya serta Ketua Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan Sarwo Handayani.
Biografi Djarot Saiful Hidayat
Nama Lengkap: Djarot Saiful Hidayat

TTL: Gorontalo, 30 Oktober 1955
Agama: Islam

Riwayat Pendidikan
S1, Universitas Brawijaya, Malang Fakultas Ilmu Administrasi (1986)
S2, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Fakultas Ilmu Politik (1991)
International Workshop Universitas Amsterdam (2002)

Riwayat Jabatan
Dosen di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Pembantu Rektor I Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya (1997-1999)
PD I FIA, UNTAG Surabaya (1984-1991)
Dekan FIA, UNTAG Surabaya (1991-1997)
Ketua Komisi A DPRD Jawa Timur (1999-2000)
Wali Kota Blitar (2000-2010)
Wakil Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi DPD PDI Perjuangan (2005-2010)
Ketua I Pappuda PDI Perjuangan (1999)
Deputi I BADIKLATDA Jawa Timur (2001)
Ketua Bidang Organisasi DPP PDI Perjuangan (2010-2015)
Ketua DPD PA GMNI Jawa Timur (2010-2014)
Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan (2014-Sekarang)

Penghargaan
Penghargaan Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (2008)
Penghargaan Terbaik Citizen’s Charter Bidang Kesehatan, Anugerah Adipura (2006, 2007, dan 2008)
Otonomi Award dari Jawa Pos Institute of Pro-Otonomi (JPIP).
Penghargaan atas terobosan inovasi daerah se-Provinsi Jawa Timur di dalam pembangunan daerahnya (30 April 2008)
Penghargaan Upakarti (2007)
Peringkat Pertama dalam penerapan E-Government di Jawa Timur (22 Maret 2010)

Basuki Tjahaja Purnama Calon Gubernur DKI Jakarta 2017 - 2022

PILKADA.OR.ID - Basuki Tjahaja Purnama (EYD: Basuki Cahaya Purnama, nama Tionghoa: Zhōng Wànxué / 鍾萬學,[2] lahir di Manggar, Belitung Timur, 29 Juni1966; umur 50 tahun), atau paling dikenal dengan panggilan Hakka Ahok (阿學), adalah Gubernur DKI Jakarta yang menjabat sejak 19 November 2014.
Pada 14 November 2014, ia diumumkan secara resmi menjadi Gubernur DKI Jakarta pengganti Joko Widodo, melalui rapat paripurna istimewa di Gedung DPRD DKI Jakarta.[3] Basuki resmi dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta oleh Presiden Joko Widodo pada 19 November 2014 di Istana Negara, setelah sebelumnya menjabat sebagai Pelaksana Tugas Gubernur sejak 16 Oktober hingga 19 November 2014.[4][5]
Purnama merupakan warga negara Indonesia dari etnis Tionghoa dan pemeluk agama Kristen Protestan pertama yang menjadi Gubernur DKI Jakarta. Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta pernah dijabat oleh pemeluk agama Kristen KatolikHenk Ngantung (Gubernur DKI Jakarta periode 1964-1965).
Basuki pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI dari 2012-2014 mendampingi Joko Widodo sebagai Gubernur. Sebelumnya Basuki merupakan anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat periode 2009-2014 dari Partai Golkar namun mengundurkan diri pada 2012 setelah mencalonkan diri sebagai wakil gubernur DKI Jakarta untuk Pemilukada 2012.[6] Dia pernah pula menjabat sebagai Bupati Belitung Timur periode2005-2006. Ia merupakan etnis Tionghoa pertama yang menjadi Bupati Kabupaten Belitung Timur.
Pada tahun 2012, ia mencalonkan diri sebagai wakil gubernur DKI berpasangan dengan Joko Widodo, wali kota Solo. Basuki juga merupakan kakak kandung dari Basuri Tjahaja PurnamaBupati Kabupaten Belitung Timur (Beltim) periode 2010-2015. Dalam pemilihan gubernur Jakarta 2012, mereka memenangkan pemilu dengan presentase 53,82% suara. Pasangan ini dicalonkan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan(PDI-P) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Pada 10 September 2014, Basuki memutuskan keluar dari Gerindra karena perbedaan pendapat pada RUU Pilkada. Partai Gerindra mendukung RUU Pilkada sedangkan Basuki dan beberapa kepala daerah lain memilih untuk menolak RUU Pilkada karena terkesan "membunuh" demokrasi di Indonesia.
Pada tanggal 1 Juni 2014, karena Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengambil cuti panjang untuk menjadi calon presiden dalam Pemilihan umum Presiden Indonesia 2014, Basuki Tjahaja Purnama resmi menjadi Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta. Setelah terpilih pada Pilpres 2014, tanggal 16 Oktober 2014 Joko Widodo resmi mengundurkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta. Secara otomatis, Basuki menjadi Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta.[7] Basuki melanjutkan jabatannya sebagai Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta tanpa dukungan partai (independen)[8] hingga pun dirinya dilantik sebagai Gubernur DKI pada 19 November 2014.

Hanura Pastikan Usung David Chalik di Pilwako Pekanbaru


PILKADA.OR.ID - Hanura memastikan mendukung salah seorang kadernya, David Chalik untuk maju sebagai bakal calon walikota, di Pilwako Pekanbaru, Februari 2016 mendatang. 

Sebagaimana diketahui, David Chalik merupakan artis kenamaan dari ibukota. Sedangkan di partai, David menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal DPP Hanura. 

David juga lahir dan menghabiskan masa kecil dan remajanya di Riau, tepatnya di Rumbai, Pekanbaru. Kemudian baru bertolak ke Jakarta mencari peruntungannya, hingga saat ini. 

Tim Pilkada Pusat (TPP) Hanura, Agust Shalahuddin menyampaikan, pihaknya menilai ada peluang bagi pihaknya untuk mendorong David maju di Pilwako Pilwako Pekanbaru. Apalagi menurutnya, Pekanbaru membutuhkan pemimpin yang baru. 

“Survey internal Hanura secara umum memperlihatkan adanya ketidakpuasan yang signifikan dari masyarakat Pekanbaru terhadap petahana,” kata Agust, Rabu (24/8/2016). 

Dengan kondisi Pekanbaru saat ini, menurutnya pihaknya menilai memang cukup besar peluang untuk David muncul sebagai sosok baru di Pekanbaru, dan memberikan alternatif bagi masyarakat dalam memilih. 

“Hal ini membuka peluang tokoh baru diluar calon-calon yang sudah beredar. Ini akan menjadi salah satu latar belakang ikhtiar partai Hanura mendorong David Chalik,” ulasnya. 

Sementara itu, Ketua DPD Srikandi Hanura Riau, Viviana Hanifa mengatakan, David bukan sekadar artis dari ibukota saja, namun juga merupakan sosok yang memiliki intelektual dan visi, sehingga diharapkan bisa membangun Kota Pekanbaru lebih baik lagi kedepannya. 

‘Kita melihat, potensi David memang cukup besar. Saat ini dia juga menjabat sebagai Wasekjen DPP Hanura. Dia lahir dan menghabiskan masa kecil hingga remaja di Kecamatan Rumbai, Pekanbaru,” tuturnya. 

Ketua Lembaga Melayu Riau (LMR) Jakarta, Darmawi Wardana Aris menyebutkan, dirinya menyambut baik pencalonan David Chalik tersebut sebagai bakal calon Walikota Pekanbaru di Pilkada 2017. 

“Kalau memang serius membangun Kota Pekanbaru dan maju dalam Pemilihan Walikota (Pilwako), Lembaga Melayu Riau siap mendukung,” ujarnya.

Dicky Candra Ikut Penjaringan Calon Wali Kota Tasikmalaya

PILKADA.OR.IDArtis Dicky Candra mengikuti penjaringan bakal calon wali kota Tasikmalaya dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem). Dicky menyerahkan berkas-berkas pencalonan ke Kantor DPD Nasdem Kota Tasikmalaya, Jumat siang, 24 Juni 2016. Sebelumnya, Dicky telah mendaftar ke Partai Bulan Bintang (PBB).
Dicky menjelaskan, untuk memenuhi syarat pencalonan di Pilkada Kota Tasikmalaya yakni 9 kursi di DPRD. "Tentu untuk bisa maju itu memang harus 9 kursi. Di sini sudah ada, insya Allah jika Nasdem menerima jadi 4 kursi (kursi PBB dan Nasdem)," kata Dicky saat ditemui di Kantor DPD Nasdem Kota Tasikmalaya, Jumat.
Untuk bisa nyalon, Dicky membutuhkan 5 kursi lagi. "Mudah-mudahan ke depan ada (partai yang bergabung). Insya Allah. Mengalir saja, saya percaya betul akhirnya akan baik," ujar Dicky.
Ihwal calon wakil, Dicky mengatakan, ada beberapa calon yang dianggapnya menarik, punya visi sama dengannya. Dari beberapa calon itu, ada satu yang paling menarik. "Ada satu yang membuat saya tergoda. Tapi belum diputus, karena masih terlalu dini," ujar Dicky.
Disinggung calon wakilnya dari kalangan mana, Dicky menjawab dengan bercanda. "Yang saya tahu betul, dia berasal dari kedua orang tuanya," canda Dicky.
Ketua DPD Nasdem Kota Tasikmalaya, Wahyu Tri Rahmadi menjelaskan, partainya terbuka bagi semua calon. Nasdem, kata dia, ingin memberikan yang terbaik baik Kota Tasikmalaya. "Ingin yang terbaik," katanya.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu Nasdem Tasikmalaya, Heri Toris mengatakan, partainya membuka penjaringan calon walikota dan wakil walikota hingga 28 Juni 2016. Selain Dicky, ada bakal calon yang akan mendaftar, di antaranya dari kalangan ulama dan birokrat. "Besok ada yang akan mendaftar lagi," ujarnya.
Selain menjaring bakal calon, kata Heri, Nasdem telah melakukan komunikasi dengan semua partai. "Yang penting bagi Nasdem adalah nilai perubahan," jelas dia.
Partai yang intens berkomunikasi dengan Nasdem, yakni PBB dan PAN. Jumat malam, kata Heri, partainya akan berkomunikasi dengan PAN dan PBB. "Sudah tingkatan pembicaraan strategis. Mudah-mudahan endingnya bagus untuk Kota Tasikmalaya," katanya.
Dicky pernah menjadi wakil bupati Garut periode 2009-2013. Tapi, pada 2011 Dicky mundur karena tidak cocok dengan Bupati Aceng Fikri.

Elektabilitas Winarti Ungguli Calon Lain di Pilkada Tulangbawang 2017



PILKADA.OR.ID - Tim monitoring DPP PDIP menyebutkan bahwa Winarti, Ketua DPRD Tulangbawang memiliki elektabilitas dan basis suara tertinggi dibanding dengan bakal calon lainnya. Ketua DPC PDIP Tulangbawang ini mengungguli bakal calon bupati dari PDIP.

Tim monitoring yang terdiri dari Jumat dan Indi Anto, ini sejak Senin 25 April 2016 hingga Minggu 1 Mei 2016, telah satu minggu melaksanakan monitoring di 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Tulangbawang.

Jumat menyebutkan kader PDIP atas nama Winarti memiliki elektabilitas 100 % suara. Seluruh pengurus PDIP mulai dari tingkat ranting sampai tingkat kabupaten memilih dan mendukung Winarti untuk menjadi Bupati Tulangbawang.

"Kami dari Tim Monitoring DPP PDIP telah melaksanakan tugas memonitor elektabilitas, polularitas, dan profesionalisme para bacalon bupati. Perintah partai sudah saya laksanakan dengan sebaik-baiknya," kata Jumat, di kantor PDIP, Jumat 29 April 2016.

Dia menambahkan, hasil monitoring akan diserahkan kepada DPP PDIP. Dan keputusan tentang penetapan siapa bakal calon bupati yang diusung adalah kewenangan DPP PDIP. Tim monitoring hanya berwenang melaporkan hasil monitoring saja.

Siti Rahmah Diusung Partai Nasdem Sebagai Calon Bupati Pringsewu Lampung

PILKADA.OR.IDDewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem merekomendasikan Siti Rahmah sebagai calon bupati pada Pilkada Kabupaten Pringsewu Lampung 2017. Rekomendasi ini diberikan setelah melalui rangkaian tahapan dan proses, dimulai dari tingkat Kabupaten, Provinsi hingga Pengurus Pusat Partai NasDem di Jakata.

Koordinator Wilayah DPP Partai NasDem Provinsi Lampung Taufik Basari, mengatakan bahwa dukungan ini baru dikeluarkan untuk satu nama.
“Kami baru memutuskan untuk merekomendasikan nama calon bupati saja untuk Kabupaten Pringsewu, sementara untuk nama wakil bupati akan berproses sesuai dengan dinamika politik yang berjalan,” ujar Taufik dalam rilisnya yang diterima duajurai.com, Senin, 23/5/2016.
Diakuinya, dinamika pilkada di Pringsewu cukup tinggi, karena itu ia tidak mau terburu-buru menetapkan dukungan untuk nama wakil bupati. Menurutnya, sejauh ini, peluang bagi siapapun untuk menjadi Calon Wakil Bupati yang diusung Partai NasDem masih terbuka.
“Kami bersama-sama dengan calon yang kami dukung yaiu Siti Rahmah, akan melakukan komunikasi politik dengan partai-partai lain. Kami harap akan terbentuk koalisi yang kuat bersama partai-partai lain,” kata Taufik.
Rekomendasi ini akan diserahkan kepada calon yang bersangkutan melalui Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Provinsi Lampung dan Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten Pringsewu Partai NasDem. Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Lampung, Mustafa menyatakan siap untuk melaksanakan keputusan DPP Partai NasDem.
“Seluruh kekuatan dan mesin partai akan dikerahkan untuk memenangkan Siti Rahmah.” kata Mustafa.
Sebelumnya, DPP Partai NasDem telah memberikan dukungan kepada Umar Ahmad dan Fauzi Hasan untuk Tulang Bawang Barat, Hanan A Rozak dan Heri Wardoyo untuk Tulang Bawang dan Khamamik untuk Mesuji. Mustafa menyatakan bahwa keputusan untuk pilkada Lampung Barat dalam waktu dekat akan segera disampaikan.
“Sabar saja,” tutup Bupati Lampung Tengah itu.

UMAR AHMAD TAK TERTANDINGI PERSAINGAN JUSTRU PADA SIAPA CALON PENDAMPINGNYA

PILKADA.OR.IDJelang suksesi kepemimpin di Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) yang berdasarkan jadwal akan dilaksanakan tidak lama lagi, suhu politik di kabupaten yang baru berumur mendekati angka 7 tahun ini kian hari terus meningkat. Sejumlah nama sudah dielus-elus sebagai calon jago, padahal Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) akan dilaksanakan pada 2017 nanti.

Pesatnya pembangunan di Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) akhir-akhir ini telah meneguhkan posisi Umar Ahmad sebagai calon terkuat untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017. Sebagai incumbent dengan segudang prestasi yang dirasakan benar oleh masyarakat, maka wajar jika dalam suksesi 2017 nanti Umar Ahmad merupakan sosok terkuat yang belum tertandingi oleh kandidat lain calon bupati terutama oleh kandidat yang skala lokal Tubaba. Hingga berita ini dimuat belum ada pihak-pihak yang berani menjagokan nama lain sebagai calon Bupati Tulangbawang Barat untuk menjadi rival Umar Ahmad.
Banyak kalangan menilai justru persaingan ketat pada Pilkada Tubaba 2017 nanti akan terjadi pada perebutan kursi wakil bupati bukan kursi BE 1 Q. Para kandidat wakil bupati ini akan bersaing ketat merebut posisi calon wakil bupati agar dapat berdampingan dengan calon bupati petahana, Umar Ahmad. Untuk kelangsungan pembangunan di Tubaba, warga wajib menentukan siapa yang paling tepat untuk menjadi pendamping Umar Ahmad.
Sejauh ini issu politik yang berkembang di Tubaba sudah mengemuka beberapa nama calon wakil bupati yang jadi bahan perbincangan banyak kalangan. Beberapa diantaranya ada menyebut Aria Septajaya Sesunan, saat menjabat Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Tubaba sebagai sosok yang pantas mendampingi Umar Ahmad sebagai wakil bupati.
Nama lain yang cukup santer beredar adalah Busroni (Ketua DPRD Tulangbawang Barat) saat ini. Selain itu ada nama Herwan Syahri (Sekretaris Daerah Kabupaten Tulangbawang Barat). Politisi muda dari Partai Demokrat, Paisol yang kini menjabat Ketua Komisi C DPRD Tulangbawang Barat juga dielu-elukan sebagai calon kuat pendampingi Umar Ahmad.
Namun demikian, nama Fauzi Hasan yang saat ini sedang menjabat sebagai Wakil Bupati Tulangbawang Barat mendampingi Umar Ahmad sebagai bupati juga masih memiliki kans untuk mengulang duetnya bersama Umar Ahmad sebagai pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Tulangbawang Barat. Ia masih mendapatkan dukungan untuk kembali maju pada 2017 nanti. Nama-nama tersebut diatas dinilai pantas maju mendampingi Umar Ahmad pada Pilkada mendatang.
http://gerbangsumatranews.com/suksesi-2017-umar-ahmad-tak-tertandingi-persaingan-justru-pada-siapa-calon-pendampingnya/

Camat Karang Tinggi Maju Pilkada Bengkulu Tengah

Pemilihan Bupati (Pilbup) Bengkulu Tengah akan berlangsung pada 2017 beberapa nama mulai bermunculan berasal dari beragam latarbelakang.
Figur muncul yakni Ismail Bakaria, yang kini menjabat sebagai Camat Karang Tinggi, berambisi untuk maju dalam bursa pencalonan Pilkada di Bengkulu Tengah, Ia rela mencopot jabatannya sebagai PNS, hal ini berdasarkan peraturan KPU, PNS yang akan mencalonkan diri mesti merelakan jabatan PNS dicopot.
‘’Tahapan Pilkada sudah dekat. Saya pastikan akan maju menjadi bakal calon bupati nantinya. Mengenai status PNS, tentu saya akan mengikuti aturan sebagaimana mestinya. Saya juga akan pamit terlebih dahulu kepada bupati karena beliau merupakan atasan saya,’’ ungkap Ismail.
“Saya memastikan dirinya akan maju melalui jalur independent. Saat ini ia sudah mendapat dukungan kurang lebih sebanyak 12 ribu warga,”jelasnya
Ismail menyampaikan dirinya akan menggaet wakil dari kalangan tokoh Rejang.
Sementara itu BJ.Karneli, Divisi Sosialisasi KPUD, Bengkulu Tengah, mengatakan untuk calon bupati yang akan menempuh jalur independen mesti membutuhkan dukungan KTP sebanyak 11.130 jiwa. Yang mana diambil 10 persen dari total penduduk di Kabupaten Bengkulu Tengah yang mencapai angka kurang lebih 111.265 jiwa per akhir Desember 2015.
” Bagi PNS yang ikut dalam Pilkada serentak tahap dua ini bagi calon yang ikut dari PNS harus mencopot jabatannya setelah ditetapkan sebagai calon bupati.
Tetapi bagi PNS tersebut masih menjadi bakal calon, itu tidak masalah. Tapi kalau sudah ditetapkan sebagai calon bupati, jabatannya mesti dilepas. Itu sesuai dengan aturan yang ada,’’ ungkap BJ.Karneli kepada kupasbengkulu.com melalui via Telpon, Kamis,(11/2/2016)

Dodi Reza pastikan maju pilkada Musi Banyuasin

"....Insya Allah maju di Musi Banyuasin tahun 2017...."
Palembang, (ANTARA Sumsel) - Anggota DPR RI asal Sumatera Selatan Dodi Reza Alex memastikan akan maju pada pemilihan bupati Musi Banyuasin tahun 2017 nanti.


"Insya Allah maju di Musi Banyuasin tahun 2017, kalau memang masyarakat menghendaki saya akan maju sebagai calon bupati," kata Dodi Reza Alex, di Palembang, Rabu.



Ia mengaku, selain dukungan Partai Golkar, juga mendapat dukungan dari masyarakat dan tokoh di Musi Banyuasin untuk maju kembali.



"Beberapa partai sudah menghubungi, masyarakat dan tokoh di Musi Banyuasin yang selama ini mendukung, bukan sebatas pilkada saja, tetapi sejak saya terpilih anggota DPR RI, jadi mungkin mereka menginginkan saya kembali ke daerah itu," katanya pula.



Ia mengungkapkan, beberapa hal yang mendorongnya bersedia maju kembali pada pilkada Musi Banyuasin mendatang yakni memperkuat pembangunan Musi Banyuasin.



"Saya tidak bisa mengatakan sebabnya apa, pastinya saya akan maju. Tapi saya melihat Musi Banyuasin membutuhkan pembangunan yang tepat," ujarnya pula.



Wakil rakyat yang juga putra dari Gubernur Sumsel H Alex Noerdin itu, juga mengimbau masyarakat Musi Banyuasin untuk bersatu mendukung Plh Bupati Beni Hernedi sampai akhir masa jabatannya, sehingga dapat menyelesaikan tugas dengan baik melalui program yang dijalankan.



"Setelah itu barulah proses demokrasi berjalan, sementara kalau soal pendamping yang penting satu misi untuk mempercepat pembangunan di Musi Banyuasin," kata dia.



Dia juga berterima kasih atas dukungan masyarakat yang menginginkannya berdampingan dengan Beni Hernedi yang merupakan kader PDI Perjuangan.



"Saya berterima kasih kalau ada yang ingin menggandeng saya untuk bersama-sama membangun Musi Banyuasin," kata Dodi lagi.



Namun Dodi membantah akan maju pada pemilihan gubernur Sumsel 2018, bila dia terpilih menjadi bupati Musi Banyuasin.



"Saya tidak melihat, saya tidak tahu itu analisa dari mana, saya juga tidak akan berandai-andai, saya akan fokus di Musi Banyuasin 2017," katanya pula.