Tampilkan postingan dengan label Pilkada. Tampilkan semua postingan

Undang-Undang terkait Pemilihan dan Pemilihan Umum


Nomor :
 7 Tahun 2023  Tahun : 2023 Jenis : Undang-Undang

Caleg DPR-RI Imam Prawoto SE.,MBA: Bicara Ekonomi Kerakyatan

Roziqin SE.,MM, Ketua Panitia Peresmian Kantor Pemenangan Caleg Nomor urut 1 Partai Hanura Imam Prawoto MBA berpesan agar berjuang dengan penuh keikhlsan. “Karena jika kita ikhlas maka Allah akan memberikan kekuatan yang unlimited,”ajaknya.

Didampingi Timses, Imam Prawoto Konsolidasi ke Kantor Fraksi Hanura Jakarta

J
akarta – Dalam rangka penguatan suaranya jelang pileg 2019 mendatang Calon anggota legislatif DPR RI Imam Prawoto Konsolidasi ke Kantor DPRD DKI dari Fraksi Hanura, Haji Syarifuddin di Kebon Sirih, Jakarta, (5/12).

Diusung PDIP, Herujito-Sugono Daftar Pilwalkot Tegal


PILKADA,OR.ID - PDIP mengajukan pasangan Herujito - Sugono sebagai bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tegal. Keduanya mendaftar di KPU sore ini.

Pasangan ini mendapat rekomendasi dari Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Sukarnoputri. Meski bukan kader struktural partai, Herujito mendapat rekomendasi untuk maju dalam pilwalkot tahun 2018. 

Pria kelahiran tahun 1973 ini merupakan Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang menangani kelembagaan pemerintah. Sedangkan Sugono adalah Anggota DPRD Kabupaten Tegal dari Fraksi PDIP.

Dengan diantar para pendukung dan pengurus DPC PDIP Kota Tegal, mereka menyerahkan berkas pendaftaran ke KPU Kota Tegal. Pasangan ini hanya diusung oleh PDIP dengan jumlah kursi di DPRD sebanyak delapan buah.

"Saya lahir dan besar di Kota Tegal, ingin kembali ke Tegal membangun bersama rakyat," kata Herujito kepada wartawan, Selasa (9/1/2018).

Untuk bisa memenangkan pilwalkot ini, Herujito dan Sugono mengaku akan merangkul semua golongan untuk meraih kepercayaan dari warga. 

"Dalam pilkada ada kalah dan menang, jadi kami akan berusaha untuk merangkul semua elemen masyarakat untuk mendapatkan amanah sebagai Walikota dan Wakil Walikota Tegal," ucapnya.

Hingga hari kedua pendaftaran, KPU Kota Tegal sudah menerima pendaftaran tiga pasang bakal calon. Masing masing Dedy Yon Supriyono-Muhamad Jumadi, HM Nursholeh-Wartono, dan Herujito-Sugono.

"KPU akan memeriksa semua berkas persyaratan yang dibawa masing masing pasangan untuk diperiksa kelengkapannya," kata Ketua KPU Kota Tegal, Agus Wijanarko.

Pendaftaran pasangan bakal calon ini akan berakhir pada Rabu (10/1) pukul 24.00 WIB. 

(sip/sip)



Sumber : Detik dot Com

Khofifah-Emil Dardak Daftar Pilkada Jatim

PILKADA.Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak akan mendaftarkan diri sebagai peserta Pilkada Jatim 2018 ke KPU Jawa Timur, hari ini, Rabu (10/1/2018).

Edy Rahmayadi Mendaftar Sebagai Cagub ke KPU Sumut

PILKADA.OR.ID -- Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah mendaftar ke KPU Sumut, Senin (8/1). Edy-Musa yang diusung enam partai politik ini diantarkan ratusan pendukungnya yang diramaikan dengan iringan musik yang dimainkan kelompok drum band.

Akhirnya Syaiful Djarot Maju dan Mendaftar Pilgub Sumut


PILKADA.OR.ID - Djarot Saiful Hidayat dan Sihar Sitorus mendaftarkan diri sebagai bakal calon gubernur/cawagub Sumatera Utara di KPU. Pasangan 'Djoss' ini akhirnya mendapatkan tiket Pilgub Sumut setelah PPP ikut berkoalisi dengan PDIP. 

Sudirman Said Mendaftar Pilgub Jateng

PILKADA.OR.ID - Bakal Pasangan Calon Gubenur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Sudirman Said-Ida Fauziyah petang ini mendaftar ke KPU Jawa Tengah. Rombongan batal menengok Taman Makam Pahlawan seperti yang direncanakan karena hari sudah semakin sore.

Ganjar-Yasin Daftar Pilgub Jateng Hari Ini Tanpa Tiket dari Golkar


PILKADA.OR.ID - Partai Golongan Karya (Golkar) dipastikan tidak bisa mengusung pasangan Ganjar-Yasin pada Pilgub Jateng 2018. Meski logo dan bendera terpampang dalam iring-ringan Ganjar-Yasin, ternyata dalam berkas partai koalisi tidak ada partai Golkar.

Dedi Mizwar dan dedi Mulyadi Maju Mendaftar Pilgub Jabar

PILKADA.OR.ID — Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan, Koalisi Sajajar masih terbuka untuk semua partai. Sebagaimana diketahui, koalisi ini digagas Partai Golkar dan Partai Demokrat dalam menghadapi Pilkada Jawa Barat 2018.

Kedua partai tersebut juga telah bersepakat mengusung Dedi Mulyadi dan Deddy Mizwar sebagai pasangan calon. Bahkan, keduanya sudah mengagendakan untuk mendaftar ke KPU Jawa Barat pada 9 Januari 2018.

“Kami masih terbuka dan berkomunikasi dengan semua partai. Sehabis shalat shubuh tadi saya juga komunikasi dengan PKB Jawa Barat,” ujar Dedi dalam rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (28/12/2017).

Meski telah memiliki jumlah kursi yang cukup untuk mendaftar ke KPU Jawa Barat, Dedi mengaku masih terus membangun konsolidasi. Golkar diketahui memiliki 17 kursi di DPRD Jawa Barat, sementara Partai Demokrat memiliki 12 kursi.

“Kami tetap terbuka, kan, semuanya kawan. Tentu saja kami ingin berbuat yang terbaik untuk Jawa Barat,” katanya.

Koalisi Sajajar pun belum memutuskan konfigurasi nama untuk calon gubernur dan calon wakil gubernur Jabar. Karena menurut Dedi, fokus koalisi yang dibangun bukanlah soal bagi-bagi kekuasaan, melainkan tentang kesepahaman dalam membangun Jabar.

“Fokus kami bukan itu, tetapi visi pembangunan Jawa Barat. Dalam koalisi, kami harus menciptakan kesetaraan dan kesejajaran agar tercipta chemistry,” ucapnya.

Basis koalisi yang tercipta di Pilkada Jawa Barat juga diproyeksikan Dedi dapat berimplikasi pada pilkada di kabupaten/kota. Sebagai ketua partai, pihaknya terus membangun kesepahaman agar pembangunan dapat dirasakan semua lapisan masyarakat.

“Kita lihat nanti, kami ingin ada kesepahaman tentunya,” tandasnya.

Ridwan Kamil Resmi Daftar Pencalonan di Pilgub Jabar


Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum resmi mendaftarkan diri untuk Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar) 2018. Pasangan yang diusung empat partai politik ini mendatangi KPUD Jabar, Jalan Garut, Bandung, Selasa (9/1).

Pasangan Ridwan Kamil dan Uu langsung disambut kesenian tradisional berupa tari-tarian dan lengser saat tiba. Ridwan Kamil yang mengenakan jas berwarna krem berdampingan dengan Uu yang memakai baju serba putih berbalut sorban hijau.

Setibanya di kantor KPUD Jabar, pasangan Ridwan Kamil-Uu disambut Ketua KPUD Jabar Yayat Hidayat dan komisioner lainnya. Prosesi pendaftaran juga disaksikan para petinggi parpol yang mengusung pasangan ini.

Proses pendaftaran Ridwan Kamil-Uu menghabiskan waktu sekitar 1,5 jam di KPUD Jabar. Mereka datang sekitar pukul 10.05 WIB, dan baru meninggalkan gedung KPU Jabar sekitar pukul 11.20 WIB.

Ridwan Kamil-Uu menjadi pasangan pertama yang mendaftar ke KPUD Jabar. Ketua KPU Jabar Yayat Hidayat mengatakan, pihaknya telah menerima dokumen pendaftaran Ridwan Kamil-Uu.

Setelah menerima dokumen persyaratan calon dan persyaratan pencalonan, KPUD Jabar akan meneliti keabsahan dokumen pencalonan yang menyangkut pribadi calon.

Yayat mengatakan agar paslon atau parpol pengusung mengikuti aturan yang berlaku.

"Paslon segera membuat rekening khusus untuk dana kampanye. Deadline-nya 12 Januari 2018. Serta menyerahkan laporan awal dana kampanye satu hari sebelum kampanye 14 Februari 2018," kata Yayat.

Selanjutnya, KPU akan menetapkan pencalonan gubernur dan wakil gubernur Jabar pada 12 Februari 2018.

Pesan Orang Tua

Sebelumnya, Ridwan Kamil dan Uu mengikuti salat hajat yang digelar di Stadion Sidolig. Dalam kesempatan itu, Ridwan Kamil mengungkapkan niat keduanya maju di Pilgub Jabar.

"Kami ingin membawa kemaslahatan kepada seluruh masyarakat Jabar dalam ridha Allah. Oleh karena itu kami tadi berangkat dari ibunda kami masing-masing," kata Ridwan.

Menurut Ridwan, meminta restu orang tua penting. Selain itu orang tua masing-masing juga mengamanahkan kepada keduanya agar selalu mencintai rakyat. 

"Jadi tidak mungkin kami dapat ridha Allah tanpa melalui ridha orangtua," ujarnya.

"Kami juga ingin membawa kemanfaatan agar warga Jabar sejahtera. Kita harus jadi rakyat Jabar yang terbaik di Indonesia dengan mendekatkanndiri pada Allah SWT," tambahnya.

Adapun selain Ridwan Kamil-Uu, hari ini juga akan ada bakal pasangan calon lain yang mendaftar ke KPUD Jabar, yakni pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi. Duo DM itu rencananya akan mendaftar pada pukul 14.00 WIB.

Pilgub Jawa Barat 2018 telah memunculkan empat pasangan calon yang bakal bertarung. Masing-masing pasangan calon telah mengantongi syarat 20 kursi dukungan legislatif di daerah.

Mereka yang bakal berebut kekuasaan di Jawa Barat, yakni Ridwan-Uu yang diusung PPP (9 kursi), PKB (7 kursi), Hanura (3 kursi) dan NasDem (5 kursi). Kemudian ada Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi didukung Golkar (17 kursi) dan Demokrat (12 kursi).

Di kubu lain, ada pasangan Sudrajat dan Muhammad Syaikhu yang didukung Gerindra (11 kursi), PKS (12 kursi), dan PAN (4 kursi). PDIP, satu-satunya partai yang punya 20 kursi di Jabar, mengusung duet TB Hasanuddin-Anton Charliyan. (hyg)

Incumbent Eka Setiawan Siap Maju Lagi di Pilkada Sumedang 2018

PILKADA.OR.ID - Bupati Sumedang Eka Setiawan sudah membulatkan tekadnya untuk bertarung pada Pilkada Sumedang 2018. Hanya saja, saat ini orang nomor satu di Sumedang itu masih menunggu rekomendasi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

EUIS MULLY MAJU PILKADA BUPATI SUMEDANG

PILKADA.OR.ID - Pewarta : Jeky E Saepudin, Koran SINAR PAGI, Sumedang.

Perhelatan “Haul Pangeran Sugih ke – 1 ” dengan tujuan untuk memperingati wafatnya Pangeran Sugih ke -135 yang dibuka siang ini Sabtu, (16/09) pukul.12.30 WIB oleh Bupati Sumedang Eka Setiawan, ada yang menarik perhatian publik saat acara berlangsung, pasalnya di momentum yang semestinya dihadiri oleh pejabat Sumedang setara Esselon II dan lainya, kenyataanya jauh dari harapan, sebab di area itu tak ada seorang pun pejabat esselon II yang hadir.
Hal ini sempat di sesalkan Bupati Eka Setiawan saat menyampaikan sambutanya sesaat sebelum detik pembukaan dilakukan,”Mestinya diacara ini para kepala dinas hadir sebab ini merupakan momentum yang bagus untuk pemimpin Sumedang seperti yang pernah dilakukan Pangeran Sugih dimasanya yang penuh dengan segudang prestasi,” ujar Eka disambut dengan tepuk tangan para pengunjung.
Selain sepinya pejabat Esselon II, ternyata para pecalon bupati pun tidak ada yang hadir,”Diluar Eka dan Zenal Alimin, selain Euis Mully orang yang selama ini gencar mencalonkan menjadi bupati kok mereka tidak pada datang ya..?,” ujar Mochamad Zaetun salah seorang pengunjung dari Rukun Wargi Simedang ( RWS ) kepada koransinarpagijuara.com dilokasi, menurut Zaetun peristiwa ini mestinya merupakan momen penting buat mereka, terang nya.
Terkait dengan Euis Mulyati Sukarya yang lebih dikenal dengan sebutan Euis MS atau Euis Mully, sebelumnya sempat diwawancara koransinarpagijuara.com di gedung Srimanganti saat itu ia mengungkapkan jika sebagai orang Sumedang sepatutnya kita bisa menghargai para leluhur Sumedang, apalagi seperti Pangeran Sugih yang pernah menjadi bupati dan berprestasi di masanya.
“Sebagai orang Sumedang kita wajib menghargai sejarahnya dan Pangeran Sugih merupakan salah satu tokoh pemimpin yang berprestasi di masa lalu untuk membangun Sumedang, di samping para leluhur yang lainya, oleh karenanya kita sebagai penerusnya wajar untuk memperingatinya,”ujar Euis.

MAJU DARI KONTESTAN PARTAI DEMOKRAT
ULANG tahun ke 16 Partai Demokrat harus jadi momentum kebangkitan partai berlambang mercy ini di Kabupaten Sumedang.
Bakal calon bupati/wakil bupati dari Partai Demokrat Euis Mully Mulyati Sukarya meyakini momentum kebangkitan partai besutan mantan Presiden RI Soesilo Bambang Yudhoyono ini bisa diiwujudkan dengan cara seluruh kader partai saling merapatkan barisan jelang kontestasi Pilkada Sumedang 2018 mendatang.
"Di Ulang Tahun ke 16 Partai Demokrat, saya sebagai kader partai mengajak seluruh kader partai lainnya untuk merapatkan barisan, saling menguatkan, dan saling memberikan dukungan satu sama lain jelang Pilkada 2018. Karena peluang memenangkan kontestasi Pilkada Sumedang ini sangat terbuka lebar," ujarnya kepada ruber.id saat Haul ke 2 Ibundanya, Hj Iin Maya Binti Jumha, Minggu (10/9/2017) lalu.
Sebagai kader partai, kata Euis, dirinya prihatin dengan raihan suara pada Pileg 2014 lalu. Dimana raihan kursi di DPRD Sumedang turun menjadi 4 kursi, dari raihan Pileg sebelumnya sebanyak 6 kursi.
"Momentum kebangkitan partai itu bisa terwujud jika Partai Demokrat bersama partai mana pun nantinya akan berkoalisi, mampu memenangi Pilkada 2018. Dan kemenangan pada Pilkada mendatang ini sangat bisa diwujudkan jika seluruh kader partai merapatkan barisan, bahu membahu bekerja keras," tuturnya.
Minimal, lanjut Euis, pada Pileg 2019 mendatang, raihan kursi Partai Demokrat bisa kembali utuh menjadi satu fraksi di DPRD Sumedang.
"Sebagai kader partai saya harus turut andil untuk kembali memenangkan Pileg 2019 nanti. Oleh karena itu, sebelumnya Demokrat juga harus bisa menangkan Pilkada 2018," katanya.

Andi Rachman Akui Diusung Golkar di Pilgub Riau


Gubernur Riau Arsyadjuliandi 'Andi' Rachman mengaku didukung Golkar untuk Pilgub Riau 2018. Ia mengaku sudah menerima surat keputusan dari DPP Golkar.

"Iya benar, DPP Golkar memberikan dukungan kepada saya. Surat dukungan Golkar itu sudah saya terima empat hari lalu," kata Andi Rachman dalam perbincangan via telepon kepada detikcom, Senin (4/9/2017).

Menurut Andi, sebenarnya dia belum mau berbicara soal surat dukungan dari DPP Golkar yang sudah didapat. Dia baru akan mengumumkan surat dukungan itu saat Rakerda DPD Golkar Riau.

"Suratnya empat hari lalu. Rencana saya baru akan diumumkan menjelang rakerda. Tapi ya, karena sudah bocor duluan, ya gimana lagi," kata Andi sembari tertawa.

Andi menyebutkan, dengan adanya surat dukungan Golkar, diharapkan DPD Golkar Riau dan kabupaten kota melaksanakan keputusan partai.

"Nanti kita akan rakerda, paling lama seminggu lagilah. Rakerda akan membahas soal dukungan DPP Golkar dalam Pilgub Riau mendatang," kata Andi.

Menurut Andi, dengan adanya surat dukungan tersebut, diharapkan seluruh pengurus dan kader Golkar menjalankan keputusan partai.

"Ya ini harus didukung semua kader Golkar yang ada Riau untuk pilgub mendatang. Ini kan sudah keputusan partai yang harus dijalankan," tutur Andi.

Sumber:
https://news.detik.com/berita/d-3628433/andi-rachman-akui-diusung-golkar-di-pilgub-riau

Ketua Golkar NTT Daftar Cagub Pilkada 2018 ke PDIP

Ketua DPD I Golkar Nusa Tenggara Timur (NTT) Ibrahim Agustinus Medah, Sabtu petang, 6 Mei 2017  mendaftar sebagai bakal calon (Balon) Gubernur NTT ke PDIP untuk mengikuti pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) pada 2018 mendatang.

"Saya datang untuk mendaftar sebagai balon cagub dan ingin berkoalisi dengan PDIP pada Pilkada Gubernur NTT 2018," kata Ibrahmin Medah, kepada wartawan.
Baca juga: 


Alasan dirinya memndaftar ke PDIP, karena Golkar tidak memenuhi syarat untuk mengusung calon sendiri pada Pilkada gubernur, karena hanya miliki 11 kursi di parlamen. Jika berkoalisi dengan PDIP yang miliki 10 kursi, maka jumlah kursinya mencapai 21 kursi.

"Jika Golkar dan PDIP berkoalisi, maka tidak perlu sibuk mencari dukungan, karena sudah melebihi ketentuan UU yakni 13 kursi," ujarnya.

Selain menjalin koalisi dengan PDIP, Ketua Golkar NTT itu juga menyatakan kesiapannya untuk mendapatkan bakal calon Wakil Gubernur dari PDIP.

Dia menyatakan kesiapannya untuk melanjutkan program- program dari Ketua DPD PDIP Frans Lebu Raya yang akan mengakhiri masa jabatannya sebagai Gubernur NTT pada 2018 mendatang. Frans Lebu Raya telah dua periode menjabat Gubernur NTT, sehingga tidak bisa dicalonkan lagi.

"Saya siap melaksaanakan amanat rakyat NTT, sesuai dengan kondisi mereka untuk mengatasi persoalan yg mendasar di daerah ini," ujarnya.

Sekretaris PDIP Nelson Matara yang menerima pendaftaran Ketua Golkar NTT itu menyatakan PDIP telah menerima dan akan memroses pendaftaran ini sesuai aturan yg berlaku. "PDIP membuka diri, karena itu pak Medah segera melakukan sosialiasi diri, sehingga kami bisa berikan telaah untuk dilakukan survey, guna mengukur elektabilitas pak Medah," kata Nelson.

Dia juga menyambut baik rencana koalisi antara PDIP dan Golkar pada Pilkada Gubernur 2018, karena koalisi PDIP dan Golkar sudah terjalin di tingkat nasional. "Lebih baik lagi, kalau koalisi ini bisa merambat ke NTT dan 10 kabupaten yang akan menggelar Pilkada serentak.

PDIP NTT membuka pendaftaran bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT sejak 4- 15 Mei 2017. Hingga Minggu, 7 Mei 2017 telah mendaftar sebanyak lima bakal calon Gubernur NTT.


Read more at https://nasional.tempo.co/read/873029/ketua-golkar-ntt-daftar-cagub-pilkada-2018-ke-pdip-kok-bisa#kyZ0cDiswzfJfvuM.99

Pilkada Sumut, Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi Dekati 13 Partai

Fachri Fachrudin Panglima Kostrad Letjen Edy Rahmayadi ditemui di sela acara bakti sosial kesehatan yang diselenggarakan TNI di Dermaga Indah Kiat, Cilegon, Banten, Kamis (28/9/2017).






Panglima Kostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi semakin yakin dengan keinginannya untuk maju sebagai calon gubernur dalam Pilkada Sumatera Utara 2018.

Edy mengatakan, dia sudah mengajukan lamaran ke sejumlah partai guna mendapatkan dukungan.

"Sebanyak 13 (partai) yang kami daftar, semua nanti diterima (atau) enggak, kami melamarnya," ujar Edy saat menghadiri bakti sosial kesehatan yang diselenggarakan TNI di Dermaga Indah Kiat, Cilegon, Banten, Kamis (28/9/2017).

Menurut dia, langkah pendekatan ke seluruh partai tersebut ditempuh guna memenuhi ketentuan perolehan kursi di DPRD sebanyak 20 persen. Oleh karena itu, dirinya tidak pilah-pilah partai dalam mencari dukungan.

"Untuk ukuran bukan sebagian kecil bukan sebagian besar, ukurannya 20 kursi," kata Edy.

Nasdem Optimistis PPP Dukung Ridwan Kamil Maju Pilkada 2018

Sampai saat ini, Partai Nasdem optimistis PPP tetap mendukung Ridwan Kamil untuk maju di Pilkada Jawa Barat 2018.
Partai Nasdem terus bermanuver guna meloloskan Walikota Bandung Ridwan Kamil sebagai Calon Gubernur Jawa Barat. Sampai saat ini, mereka optimis PPP tetap mendukung Ridwan Kamil untuk Pilkada Jabar 2018. Malah, Partai Nasdem sudah melakukan penjaringan dan mengantongi nama calon wakil. 

Ketua Bappilu DPP Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Effendy Choirie mengatakan, Partai Nasdem optimistis Walikota Bandung Ridwan Kamil bisa maju dalam bursa Pilkada Jawa Barat (Jabar). Setelah sukses merayu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendukung Ridwan Kamil, Choirie mengaku ada partai lain akan mendukung pria yang karib disapa Kang Emil itu. 

"Mungkin juga dengan PPP," ujar Choirie saat berbincang dengan Tirto di Kantor DPP Partai Nasdem, Gondangdia, Jakarta, Rabu (13/9/2017).

Apabila PPP bergabung, syarat pencalonan Ridwan Kamil dapat terpenuhi. Saat ini, Kang Emil sudah mengantongi 12 kursi, yakni 5 kursi dari Partai Nasdem dan 7 kursi dari PKB. PPP mempunyai 9 kursi legislatif Jawa Barat. Jika diakumulasikan, Emil bisa maju lewat jalur partai politik. 


Namun, sampai saat ini PPP belum menentukan sikap lantaran ada sejumlah pihak ingin PPP membentuk poros baru dalam Pilkada Jabar dengan Partai Demokrat. 

Selain melobi partai lain untuk mendukung Emil, Partai Nasdem sudah berkomunikasi dengan PKB setelah partai yang dipimpin Muhaimin Iskandar itu merapat ke gerbong Ridwan Kamil. Mereka sudah melakukan konsolidasi dan membentuk tim pemenangan bersama. Saat ini, komunikasi intens telah dilakukan dengan membentuk tim pemenangan Ridwan Kamil. 

Saat disinggung mengenai nama pendamping Ridwan Kamil, Choirie enggan menyebut lebih lanjut. Ia mengaku, tim pemenangan sudah mengantongi sejumlah kandidat untuk mendampingi Ridwan Kamil. Saat dikonfirmasi nama pendamping Ridwan Kamil, Choirie mengaku akan mengumumkan pada waktu yang tepat. 

"Nama sedang diproses. Saya sudah tahu namanya, tapi nggak boleh dikeluarkan dulu," kata Choirie.
Seperti diketahui, saat ini, sejumlah nama sudah muncul ke permukaan sebagai calon gubernur yakni Walikota Bandung Ridwan Kamil, Bupati Purwakarta Deddy Mulyadi, serta Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar. 

Namun, sampai saat ini baru Deddy Mizwar yang dideklarasikan untuk menjadi cagub-cawagub di Jawa Barat. Deddy Mizwar maju bersama partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera sementara itu Ridwan Kamil baru mendapatkan dukungan dari Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa. Sisi lain Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dikabarkan akan didukung oleh pasangan Partai Golkar dan PDIP.

3 Jenderal ini berhasrat ingin jadi gubernur di pilkada 2018


Pilkada serentak 2018 akan diramaikan dengan turunnya para jenderal ke panggung politik. Mereka mendaftar ke beberapa partai politik untuk mengikuti proses penjaringan calon gubernur.

Kurang dari setahun jelang pelaksanaan pilkada serentak yang akan dilaksanakan di 171 wilayah, masing-masing partai membuka pendaftaran bagi mereka yang ingin menjadi kepala daerah dan wakil kepala daerah. Tahapan ini akan berlangsung hingga partai memutuskan siapa pasangan calon yang akan diusung, termasuk berkoalisi dengan siapa.

Sejauh ini, tiga jenderal sudah resmi mendaftar melalui partai politik. Siapa saja mereka? Berikut profilnya:

1. Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi

Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi didaftarkan sebagai bakal calon Gubernur Sumut ke Partai Hanura. Dia didaftarkan calon pasangannya, Musa Rajeckshah.

Musa Rajeckshah merupakan pengusaha muda di Medan. Pria yang akrab disapa Ijeck ini merupakan sepupu dari artis dan Raline Shah. Ijeck mendaftarkan Edy Rahmayadi dan dirinya ke kantor DPD Hanura Sumut, di Jalan Kapten Muslim, Kompleks Ruko Griya, Medan, Jumat (28/7). 

Kemudian pada 14 Agustus lalu, kuasa Edy, Ruslim Sembiring, bersama rombongannya mendatangi kantor DPD PDIP di Jalan Jamin Ginting, Medan untuk menyerahkan formulir pendaftaran. Sebelumnya, Edy juga telah mengembalikan formulir pendaftaran bakal calon gubernur Sumut ke Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Sumatera Utara, Partai NasDem, di Jalan Wolter Monginsidi, Kota Medan, Jumat (11/8) sore. Dia juga diwakili kuasanya, Ruslim Sembiring,

Saat ditanya soal langkah politiknya itu, Edy yang juga Ketua umum PSSI malah enggan berkomentar banyak. "Doain aja," ucap Edy langsung menghindar dari kejaran media.

Sementara Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menuturkan, Letjen Edy belum mengajukan izin terkait pencalonannya sebagai cagub Sumut. "Dia belum mengajukan (izin) ke saya kok. Sudah mendaftar boleh saja, saya juga daftar kan boleh saja. Enggak usah minta izin ke saya. (Contoh) Saya daftar di partai apa tidak masalah kok gitu," kata Panglima TNI.

2. Irjen Paulus Waterpauw



Dari kalangan polisi, Kapolda Sumatera Utara Irjen Paulus Waterpauw resmi mendaftarkan diri jadi bakal calon Gubenur Papua melalui DPD Partai Golkar Papua pada 12 Juni lalu.

Paulus Waterpauw merupakan putra daerah yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Wakapolda Papua. Paulus mengaku akan mengikuti mekanisme resmi di kepolisian jika dia telah resmi ditetapkan sebagai cagub.

"Belum dapat restu semua dari pimpinan. Yang penting kan semua mekanisme akan dijalani," ujar Paulus di tempat terpisah.

Selain mendaftar sebagai bakal cagub di Partai Golkar, Paulus juga mendaftarkan diri di tiga partai lain yakni PDIP, Gerindra, dan PKS.


3. Kapolda Kaltim Irjen Safaruddin



Kapolda Kalimantan Timur Irjen Safaruddin mengaku telah mendaftar untuk ikut penjaringan bakal calon gubernur Kaltim melalui PDIP. Dia mengaku siap mundur dari kepolisian jika diusung sebagai cagub.

"Jadi begini saya kan mendaftar di PDIP di Jakarta, dan saya sudah menjalani fit and proper test. Kita tunggu rekomendasinya PDIP," kata Safaruddin kepada wartawan di Samarinda, Selasa (15/8).

"Diterima atau tidak. Ini kan baru melamar," ujar Safaruddin.

Dia mengaku tidak ada dorongan dari pihak lain untuk maju dalam Pilgub Kaltim. Murni keinginan pribadinya setelah dua tahun bertugas di Kaltim.

"Kebetulan kan pemilihan Gubernur tahun depan ya. Saya terpanggil untuk itu. Kalau dulunya di bidang keamanan, nanti kan di bidang kesejahteraan masyarakat," terangnya.

Jika nantinya terpilih, pria kelahiran Sengkang, Sulawesi Selatan tahun 1960 itu, harus menanggung konsekuensi mundur dari kepolisian. "Aturannya kan begitu, ya harus (mundur). Kalau kita mau ya harus tinggal. Saya harus mengundurkan diri nanti, sebelum pendaftaran ditutup, kalau diberikan rekomendasi," jelasnya.

Golkar Beri Sinyal Dukung Khofifah Maju Pilkada Jatim 2018

Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Golkar, Idrus Marham, mengungkapkan bahwa Ketua Umum DPP Partai Golkar, Setya Novanto, bersama pimpinan Partai Golkar lainnya sudah melakukan pertemuan dengan Khofifah Indar Parawansa. Pertemuan membicarakan seputar keikusertaan Menteri Sosial tersebut dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim). 

"Beberapa hari lalu ketua umum (Setya Novanto) ya, kami dan beberapa orang kita ketemu dengan Khofifah. Tentu kita melakukan pembicaraan secara intensif tetapi tentu pada gillirannya akan kita umumkan," ujar Sekjen DPP Partai Golkar, Idrus Marham di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Sabtu (26/8/2017).


Idrus menilai, sebagai sinyal bentuk dukungan kepada Khofifah, Golkar sangat menghargai sosoknya dari segi kompetensi serta integritas yang dinilai sangat berkualitas. Golkar menilai tidak banyak sosok perempuan seperti Khofifah.

"Kita sangat menghargai Ibu Khofifah sebagai salah seorang srikandi atau perempuan. Tidak banyak yang seperti Khofifah dan karena itu kita sangat menghargai perjuangannya, kompetensinya, integritasnya dan semagant juangnya," tutur Idrus.

Kendati demikian, diakui Idrus, hingga saat ini Golkar belum menyatakan dukungan mereka secara resmi terhadap Khofifah. Pasalnya, hingga saat ini pihak Golkar dan Khofifah masih intens melakukan komunikasi politik. Sementara itu, Golkar juga masih menunggu respon final dari Khofifah sendiri.
"Bu Khofifah mengatakan bahwa pihaknya berterima kasih kepada Partai Golkar. Bu Khofifah berjanji akan melakukan komunikasi politik dengan partai-partai lain. Satu tiga hari ini kami minta bagaimana perkembangan dari Bu Khofifah sendiri," tandasnya.

Klaim Khofifah

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengklaim sudah mengantongi dukungan dari partai politik untuk maju di Pilkada Jawa Timur. Bahkan dia menyebut dukungan itu sudah cukup untuk mendaftar sebagai bakal calon gubernur.

Khofifah mengungkapkan silaturahmi ke beberapa partai politik, baik tingkat daerah maupun pusat, sudah dilakukan. Dia yakin bisa langsung mendaftarkan diri, bila melihat peta kursi DPRD Jawa Timur partai yang mendukungnya.

"Peta kursi di Jawa Timur sesuai dengan prasyarat seseorang untuk mencalonkan gubernur dan cawagub cukup sih, cukup untuk berangkat (mendaftar)," kata Khofifah di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/8/2017).

Hanya saja, Ketua Umum Muslimat NU itu belum mau mengungkapkan partai mana saja yang sudah berkomunikasi intens dengannya. Suara NU di Jawa Timur kemungkinan juga terbelah, karena warga NU lain Saifullah Yusuf dikabarkan juga akan maju.

"Banyak-banyak. Jangan deh jangan disebut dulu. Aduh jangan sebut partai deh," imbuh Khofifah.