Agus Cagub DKI,

Benarkah Seorang Agus Harimurti Yudhoyono Adalah Anak Ingusan ?

Selasa, September 27, 2016 Visi Indonesia Proaktif 0 Comments


PILKADA.OR.ID - Beberapa hari yang lalu, seorang analis politik mengatakan bahwa Agus H. Yudhoyono masih anak ingusan. Saya tidak faham apakah yang dikatakan Ikrar Nusa Bhakti itu adalah dikarenakan Agus adalah yang termuda diantara Calon Gubernur DKI dibandingkan dengan usia Ahok dan Anies baswedan yang keduanya tentu masih bisa disebut muda tetapi tentu tidak tepat disebut INGUSAN.


Tetapi apa yang disampaikan oleh pengamat tersebut tidaklah berkaitan dengan umur. Sebelumnya Ikrar dalam sebuah wawancara mengatakan, level Agus yang juga putra sulung SBY di politik maupun kemiliteran masih minim. Padahal, selama ini gubernur DKI yang berlatar militer selalu berpangkat Letnan Jenderal. Misalnya, Ali Sadikin, Tjokropranolo, hingga Sutiyoso"

Sedangkan Agus Yudhoyono baru berpangkat mayor. Ikrar pun menyebut Agus masih ingusan untuk bersaing di Pilkada ibu kota negara. “Buat saya ngaco aja sih. Dia mau jadi panutan. Panutan apa anak masih ingusan gitu?” ujar Ikrar di Jakarta, (Pojoksatu Jumat (23/9)).


Menurut pendapat saya yang awam dibidang politik (maknanya bukan analis politik), apa yang disebut Ikrar tersebut diatas tidaklah benar baik dari sisi usia ataupun aspekta yang lain, yang paling tidak benar adalah bahwa Agus Yudhoyono tidak bisa dibandingkan dengan Ali Sadikin, Tjokropranolo ataupun Setyoso, mengapa?. Karena saat ketiganya tampil sebagai Gubernur DKI prosesinya adalah melalui pengangkatan dan bukan pilihan, sementara jenjang kepangkatan Militer tidak disebut didalam Undang Undang Pilkada, tetapi batasan umur dengan jelas ditetapkan, yang bermanka Agus Yudhoyono sudah sangat pantas untuk tampil karena sudah memenuhi kriteria umur yang ditentukan dalam undang undang.
Ikrar Nusa Bhakti yang memang sudah jauh lebih tua dari Agus Yudhoyono, mungkin saja membandingkan Agus dengan kedua competitornya AHOK dan ANIES yang memang lebih tua dibandingkan dengan Agus, tetapi lebih tua tidak bermakna lebih berpengalaman, karena masing-masing calon tentu bisa disebut sebagai pendatang baru di Pilkada DKI dalam posisinya sebagai "Calon Gubernur", bahkan untuk AHOK sekalipun, dia yang saat ini menjabat sebagai Gubernur DKI sebelumnya adalah Wakil Gubernur terpilih saat Jokowi sebagai Gubernur terpilih. Ahok memang pernah mencalonkan diri di daerahnya sebagai Gubernur tetapi tidak terpilih, sementara Anies Baswedan juga pendatang baru yang tidak bisa disebut sebagai sosok dengan dengan segudang pengalaman, karena memang Anies juga masih muda, dan pengalamannya hanya pada saat dia adu nasib di penjaringan calon pemimpin Partai Demokrat, kemudian sebagai salah satu team sukses Pilpres Jokowi - Kalla dan diangkat menjadi Menteri Pendidikan yang tidak diselesaikannya karena diganti oleh Presiden, kemudian seperti yang diketahui dia menjadi Cagub DKI karena ditetapkan oleh Jenderal Prabowo yang notabene musuh politik pada saatnya, dalam pada itu sebagai akademisi Anies Baswedan pernah duduk sebagai Rektor Universitas Paramadina yang cikal  bakalnya adalah Almarhum Nurcholis Majid, namun saya sama sekali tidak pernah mendengar kehebatannya saat menjadi Rektor, maknanya Anies juga biasa biasa saja.
Yang benar adalah bangsa ini harus memberi kesempatan kepada Pemuda untuk tampil dalam kancah kemimpinan, baik di daerah ataupun di tingkat Nasional, karena jaman sudah menuntut Pemuda untuk berkiprah, dan usia 38 tahun adalah usia yang cukup matang untuk memulai karir sebagai politisi di negeri ini (sama dengan saat Anies Bswedan diangkat sebagai Rektor Universitas Paramadina), karena dahulu di negara lain ada juga sosok pemuda mantan Militer yang sampai di akhir hayatnya menggoncangkan dunia, siapa yang tidak kenal Letkol Qaddafi?. Dialah satu-satunya pemimpin yang berhasil memakmurkan negerinya dan mensejahterakan rakyatnya dengan caranya tentu di dalam memimpin. Jika kemudian terdapat sesuatu yang menimpanya, dalam sekejap Rakyat Lybia sudah merindukannya karena keporak porandaan Lybia. Yang jelas Agus Yudhoyono bukan anak ingusan yang tidak sanggup melawan pesaingnya.
Bagi saya pribadi karir cemerlangnya di militer dan well educatednya tidaklah menjadi sesuatu yang membuat saya tidak menyebutnya sebagai ingusan, tetapi Agus sebagai anak Presiden SBY, Cucu Jenderal sarwo Edhy telah mengikuti kata hatinya, mengorbankan karir militer dengan menerima pencalonannya sebagai CALON GUBERNUR. Jika Agus masih ingusan maka dia tidak akan menerima pencalonan ini, karena karir militernya akan membawanya ke jenjang kepangkatan yang lebih tinggi JENDERAL dan banyak yang bisa dijabat saat pangkatnya sudah Jenderal.
Sementara menjadi "Calon Gubernur" Agus Yudhoyono bisa saja kalah walau kemungkinan besar akan menang, antara kalah dan menang sajalah pilihannya, dan tentu pilihan sadar ini tidak akan diputuskan oleh "Pemuda Ingusan", saya kemudian ingat apa pesan Bung Karno: "Berikan aku 1000 anak muda maka aku akan memindahkan gunung tapi berikan aku 10 pemuda yg cinta akan tanah air maka aku akan menguncang dunia." Ironi jika sosok seperti Ikrar menyebut Agus H. Yudhoyono sebagai anak ingusan?.
Bagi saya Agus Yudhoyono bukan saja akan mampu memperbaiki Jakarta tetapi juga Indonesia " Agus Yudhoyono will become a Young Leader  Who is  Creating A Better Jakarta and Indonesia". Insyaallah .....
Oleh: Datuk Agung Sidayu

0 Post a Comment: