7 koalisi Partai lawan Ahok,

Satu-satunya "Pintu" Ahok Menuju Pilkada DKI

Kamis, Agustus 11, 2016 Visi Indonesia Proaktif 0 Comments


PILKADA.OR.ID - Selama beberapa bulan, Basuki Tjahaja Purnama berada dalam kondisi yang tidak biasa. Dia menjadi satu-satunya orang yang memiliki dua pintu untuk bisa kembali menjadi Gubernur DKI. 

Dulu, di salah satu tangannya ada 1 juta data KTP yang dikumpulkan "Teman Ahok" selama satu tahun. Jumlah data KTP sebanyak itu dapat menjadi tiket untuk Ahok maju dalam Pilkada DKI 2017 melalui jalur perseorangan. 

Lalu di salah satu tangan lainnya, Ahok memgang dukungan dari tiga partai politik. Ketiga partai itu adalah Partai Golkar, PartaiHanura, dan Partai Nasdem. Jumlah kursi di DPRD DKI ketiga partai tersebut cukup untuk membawa Ahok maju pada Pilkada DKI 2017 tanpa perlu melalui proses verifikasi yang melelahkan seperti jalur independen. 

Pada Minggu (7/8/2016), waktu penyerahan syarat perseorangan sudah berakhir. Kini, pintu bagi Ahok untuk maju lewat jalur perseorangan tertutup rapat. Satu juta data KTP Teman Ahok tidak digunakan untuk apa-apa. Tinggal satu pintu yang dimiliki Ahok, yaitu pintu partai politik.


Peluang terakhir 




Pelaksana tugas Ketua DPD PDI-P Provinsi DKI Jakarta, Bambang DH, menyebut Ahok belum tentu maju pada Pilkada DKI 2017. Sebab, belum tentu tiga parpol pendukungnya mendaftarkan dia ke KPU DKI. 

"Maju enggak? Udah ada kepastian belum? Karena kan batas untuk independen selesai," kata Bambang. 

Dengan ditutupnya pendaftaran calon perseorangan, maka tumpuan Ahok kini hanya kepada tiga partai politik pendukungnya. Menurut Bambang, dukungan dari tiga partai politik untuk Ahok masih sebatas pernyataan. 

"Sisanya kan nanti pas pendaftaran. Kalau satu partai (pendukung Ahok) ikut kami (bagaimana)?" kata Bambang. 

Bambang seolah menakuti Ahok. Meskipun, tiga partai itu sudah menyerahkan surat rekomendasi dukungan untuk Ahok, politik selalu dinamis. Hal ini membuat maju tidaknya Ahok dalam Pilkada DKI sangat tergantung kepada tiga partai pendukung. 

Jumlah kursi ketiga partai pendukung Ahok di DPRD DKI Jakartasaat ini adalah 24 kursi. Adapun untuk dapat mengusung cagub dan cawagub, diperlukan 22 kursi di DPRD DKI. Dengan demikian, jika satu partai pendukung Ahok membelot, maka berkurang jumlah kursi di DPRD DKI dan pupus sudah harapan Ahok maju pada Pilkada DKI 2017.

Ahok pasrah 

Ahok pun tertawa saat mengomentari soal kemungkinan partai pendukungnya berbalik badan menarik dukungan. Jika hal itu sampai terjadi, Ahok merasa sudah tertipu. 

"Kalau ada yang membelot ya (saya) enggak ikut (Pilkada), ketipu dong ha-ha-ha. Senang dong semua," kata Ahok. 

Ahok mengatakan, akan ada sejumlah pihak yang senang jika akhirnya dia tidak berhasil maju pada Pilkada DKI 2017. Ahok mengatakan suasana Pilkada DKI 2017 pasti langsung tenang. 

"Langsung turun tuh tensi ketegangan Pilkada DKI. Dari panasnya jadi adem, langsung adem dong," kata Ahok. 

Ahok pun pasrah dengan kondisi ini. Ia tidak memiliki pilihan lain selain percaya ketiga partai tersebut akan terus mendukung sampai akhir.

0 Post a Comment: