Berita Lembaga Survei

LSI: Masyarakat yakin Jokowi bukan presiden boneka

Senin, Maret 07, 2016 Visi Indonesia Proaktif 0 Comments

Ada beberapa isu yang diangkat Lembaga Survei Indonesia ( LSI) selama menggelar survei terkait pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla ( JK). Setidaknya, terdapat 1.220 responden yang disurvei dari seluruh Indonesia.
Direktur Eksekutif LSI, Kuskridho Ambardi mengungkapkan, dua isu yang dibawa dalam survei tersebut, antara lain presiden boneka dan blusukan sebagai pencitraan. Hasilnya cukup mengejutkan, di mana 55,8 persen responden yang diwawancara yakin Jokowi bukan presiden boneka. Sebaliknya, 23,6 persen menganggap Jokowi presiden boneka karena banyak pengaruh Megawati dalam mengambil keputusan, sisanya 20,6 persen mengaku tidak tahu atau tidak menjawab.
Tak hanya soal isu presiden boneka, 70 persen responden bahkan meyakini blusukan yang dilakukan Jokowi bukan sekedar pencitraan belaka.
"Penilaian ini relatif cukup merata di setiap segmen demografi masyarakat," jelas Kuskridho di Kantor LSI, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (2/2).
Namun, hasil ini akan jauh berbeda saat survei dilakukan pada kelompok partisan. Sehingga hasilnya akan lebih bervariasi. Kuskridho mengungkapkan, pada basis pemilihan calon presidenPrabowoHatta, penilaian terhadap Jokowi sangat jauh berbeda dengan hasil sebelumnya.
"Jokowi dinilai sebagai presiden boneka. Dan pada basis partai-partai yang tergabung dalam koalisinya (KMP), penilaian negatif lebih besar ketimbang rata-rata secara nasional, terutama basis pemilih Gerindra yang bahkan lebih banyak yang menilai negatifnya," terangnya.
Kegiatan blusukan secara umum basis partisan tidak sependapat bahwa itu adalah pencitraan. Namun sebaliknya, penilaian negatif jauh lebih besar pada basis pemilih calon presidenPrabowoHatta jika dibandingkan pada basis pemilih calon presiden Jokowi- JK.
"Begitu juga pada basis partai-partai pendukungnya, penilaian negatifnya lebih besar dari rata-rata secara nasional," tutup Kuskridho.
Jumlah sampel dalam survei ini adalah 1.220 responden dengan margin of error plus minus 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka.

0 Post a Comment: