Berita Partai,

Deklarasi Ganjar Pranowo Capres Dilakukan Jelang Idul Fitri, Ini Kata Pengamat

Jumat, Mei 12, 2023 Bambang Heda 0 Comments

(Dari kiri) Ketua DPP PDI-P Puan Maharani, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, dan Presiden Joko Widodo berfoto bersama seusai pengumuman bakal capres PDI-P yang dilaksanakan di Istana Batutulis, Kota Bogor, Jawa Barat (21/4/2023). Megawati Soekarnoputri resmi mengumumkan nama Ganjar Pranowo yang diusung sebagai calon presiden di Pilpres 2024.

Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago, menilai PDIP telah memperlihatkan kematangan berpolitik saat memilih momentum pengumuman pencapresan Ganjar Pranowo.

Di mana PDIP melalui Ketua Umumnya, Megawati Soekarnoputri mengumumkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) pada hari Jumat, satu hari jelang hari raya Idul Fitri 1444 H versi pemerintah.

"PDIP cukup jago mengelola isu. Deklarasi Ganjar capres menjelang hari raya Idul Fitri bakal membawa pesan positif terhadap pemilih-pemilih religius," kata Arifki, Jumat (21/4/2023).

Arifki menyebut PDIP sudah mulai mengubah arah narasi supaya tidak lagi dinilai sebagai partai sekuler. Mulai sejak mengelola isu penolakan Timnas Israel berlaga di Piala Dunia U20. Lalu sekarang mengumumkan pencapresan Ganjar di penghujung bulan Ramadhan 1444 H.

Saat ini Arifki meyakini nama Ganjar dan PDIP menjadi pembicaraan di tengah-tengah keluarga yang sedang berkumpul untuk Idul Fitri.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri mengumumkan partainya mencalonkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebagai capres, Jumat kemarin di Istana Batutulis Bogor.

Pengumuman pencapresan Ganjar oleh PDIP sekaligus mengakhiri spekulasi partai banteng akan mengusung putri kandung Megawati, yakni Puan Maharani sebagai capres. Ia juga mengakhiri isu perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi.

Memaknai Deklarasi Pencapresan Ganjar Pranowo
Persilangan terbesar dari momentum politik ini ialah polemik capres yang akan diusung PDI-P. Apakah calon presiden dari PDI-P akan dipilih dari trah keluarga Soekarno, yakni Ketua DPR RI Puan Maharani, atau kader partai di luar trah sesuai hasil survei di mana ada nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Sosial Tri Rismaharini. Nama-nama tersebut beberapa kali disampaikan secara lowprofile oleh Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto dalam acara partai ataupun dalam cuitan di Twitter PDI-P.

”Ketua DPR dengan pengalaman yang sangat luas, kemudian Bu Risma sebagai Mensos. Kemudian Pak Ganjar sebagai Gubernur. Semua unjuk kinerja itu yang harus dilakukan oleh seluruh kader partai dari PDI-P unjuk kinerja,” kata Hasto dalam salah satu cuitan, Selasa (9/8/2022). Dua hari sebelumnya, disebutkan pula oleh Hasto nama mantan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang kemudian diangkat menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara oleh Presiden Jokowi.

Santer informasi yang beredar bahwa Megawati sebenarnya memiliki preferensi yang kuat kepada putrinya, Puan Maharani, serta putranya, Prananda Prabowo. Tak hanya itu, bahkan ada pengamat politik yang menilai bahwa langkah Megawati menunda-nunda pengumuman nama capres PDI-P adalah sarana pembentukan momentum besar di tengah cairnya dinamika politik sepanjang tahun 2022-2023.

Hal itu mengacu kepada kegigihan seluruh kader PDI-P untuk tetap memercayakan kewenangan penunjukan capres oleh Ketum Megawati Soekarnoputri. Berkali-kali Megawati menyatakan ”sabar... sabar...” setiap kali ditanya tentang siapa nama capres dari PDI-P.

Dipilihnya Ganjar Pranowo ketimbang nama Puan atau nama kader PDI-P lainnya, sekali lagi, membuktikan bagaimana Megawati bertindak secara rasional. Istilah ”Ibu Mega itu rasional” sangat populer didiskusikan di kalangan simpatisan Ganjar yang sempat meragukan bagaimana rasionalitas itu akan bekerja. Maklum, tekanan psikologis di masyarakat sangat kuat seiring deklarasi capres Anies Baswedan oleh Partai Nasdem (3/10/2022) dan capres Prabowo Subianto oleh Partai Gerindra (12/8/2022).

Pada Oktober 2022 itu elektabilitas Ganjar Pranowo untuk pertama kalinya menduduki peringkat pertama dengan 22,3 persen mengungguli Prabowo Subianto (16,8 persen) dan Anies Baswedan (16,4 persen) berdasarkan survei Kompas.

Namun, alih-alih didukung, justru sebaliknya, Ganjar Pranowo terkena sanksi dijatuhi sanksi teguran lisan oleh Dewan Kehormatan PDI-P akibat pernyataan kesiapannya menjadi calon presiden saat diwawancara di televisi. ”Supaya keadilan di partai itu ditegakkan kepada semua anggota, kami menjatuhkan sanksi teguran lisan kepada Pak Ganjar Pranowo,” kata Komarudin sebagai anggota Dewan Kehormatan PDI-P.

0 Post a Comment: