Calon Walikota Depok,

Begini Kompetisi 2 Calon Wali Kota Depok yang Akui Dapat Izin PKS

Selasa, Maret 08, 2016 Visi Indonesia Proaktif 0 Comments

Imam Budi Hartono dan Idris Abdul Shomad, yang berencana maju dalam pemilihan Wali Kota Depok pada Desember 2015, sama-sama mengklaim mendapat dukungan kuat dari Partai Keadilan Sejahtera.

Imam selaku kader PKS mengklaim menjadi satu-satunya calon kepala daerah Depok yang diusung partai bulan sabit itu dan yakin dapat menggilas Idris, yang notabene bukan kader partai. 

"Idris orang baru. Di pemilihan raya kemarin memang dia ranking pertama. Tapi belum tentu kuat secara kualitas," kata Imam, Sabtu 16 Mei 2015.

Imam mengklaim sudah mendapat restu dari Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Wakil Gubernur Deddy Mizwar serta kader militan PKS, seperti Adhyaksa Dault. Bahkan dia mengklaim Wali Kota Depok Nur Mahmudi juga mendukungnya. 

"Hanya, belum lewat pernyataan seperti Gubernur dan Wagub Jabar," ucapnya.

Menurut dia, mayoritas warga Depok puas dengan kepemimpinan PKS di kota tersebut. Kepuasan ini terlihat dalam hasil survei lembaga independen, pemerintah, dan internal partai. 

"Sebanyak 75 persen warga puas dengan kepemimpinan wali kota dari PKS," ujarnya.

Dia menjelaskan, saat ini dia memang kalah populer dibanding Wakil Wali Kota Depok Idris Abdul Shomad. Tapi, menurut dia, calon kepala daerah yang populer belum tentu bakal dipilih. 

Dia mencontohkan, pada Pemilu 2014, dia mendapat suara terbanyak selaku calon legislator tingkat provinsi dari daerah pemilihan Depok dan Bekasi. "Di Depok saya mendapatkan 28 ribu suara," kata Imam.

Pada pilkada Desember mendatang, Imam akan mengandalkan perahu Koalisi Merah Putih untuk maju menjadi calon Wali Kota Depok periode 2016-2021. Imam telah membangun komunikasi dengan Partai Amanat Nasional dan Gerakan Indonesia Raya Kota Depok. "PPP juga telah mendukung pencalonan saya," katanya.

Imam mengatakan ada lima hal dalam pilkada tahun ini yang bisa membuat seorang calon wali kota menang. Yaidu tiket untuk menjadi calon, program yang diusung, pasangan calon, mesin partai, dan pendanaan.

"Tinggal menunggu waktu saja. Apalagi banyak pemuda mendukung saya. Bahkan UI (Universitas Indonesia) juga sudah mendukung," katanya.

Sementara itu, Idris mengatakan saat ini dia masih dalam masa penjaringan. Bagi dia, bukan masalah kalau Imam mengklaim sebagai calon terkuat, sebab Imam memang merupakan kader PKS.

"Tanyakan saja ke PKS. Saat ini masih dalam penjaringan. Belum tahu siapa yang bakal dipilih," ucapnya.

0 Post a Comment: