Tampilkan postingan dengan label analisa pilkada kabupaten jayapura 2017. Tampilkan semua postingan

ANALISA SITUASI PERTARUNGAN PILKADA KABUPATEN JAYAPURA 2017-2022

PILKADA.OR.ID - Pilkada akan dilaksanakan pada bulan Febuari 2017, Pilkada Kabupaten Jayapura sudah bisa ditebak akan dimenangkan oleh kandidat mana. Salah satunya yang akan maju bertarung, adalah tokoh muda yang gila kerja, dan asli dari putera kabupaten Jayapura yang bernama Jean Paul Kabey, SH.

Pilkada adalah pertarungan Figur, bukan pertarungan partai politik, jadi faktor ketokohan dan kepercayaan masyarkat yang akan menjadi kunci utama dalam Pilkada.
Jean Paul Kabey, SH, mempunyai jaringan akar rumput yang cukup cukup kuat yang telah dibina selama bertahun tahun. Jaringan ini terdiri dari beberapa ondoafi dan tokoh-tokoh lintas suku di Kabupaten Jayapura, tokoh wanita dan tokoh-tokoh warga non Papua dari suku Jawa, Batak Bugis dan Ambon.
Dengan mengusung Visi sebagai ” Tokoh Muda yang Visioner ” sepertinya figur Jean Paul Kabey, SH dapat diterima oleh seluruh masyarakat Kabupaten Jayapura. Untuk bertarung di Pilkada kabupaten Jayapura kali ini, JPK tidak main-main. untuk keperluan logistik dan kampanye, JPK yang seorang pengusaha sukses dan juga importir semen ini telah mempersiapkan anggaran sekitar Rp 25 M sd Rp 30 M.
Dan jika dianalisa, dari calon wakil Bupati yang akan dipilih kemungkinan besar adalah  Bowo ( PKB) atauPendeta Walkius Binuluk  atau  Letkol. Marthin Kogoya, SH., MM. ( Oditur Militer Pangdam XVII Cendrawasih ).
Sebenarnya, pasangan JP Kabey – Pendeta Walkius Binuluk atau Jean Paul Bey- Bowo ( PKB ) cukup ideal, karena akan saling support dalam penambahan suara pemilih.
Lembaga survey Kartika Buana Jakarta, pernah melaksanakan survey awal tahun 2016 bulan Maret, yang mana jika Pilkada dilaksana Maret 2016 ini, sebanyak 62% responden sampling dari 34 desa di kabupaten Jayapura, memlilih Jean Paul Kabey.
Alasannya karena masyarakat kabupaten Jayapura menginginkan pemimpin muda yang gila kerja dan berani membuat terobosan-terobosan dalam pembangunan ekonomi kabupaten Jayapura.
Hasil sampling survey ini sebenarnya tidak mengejutkan, karena JP Kabey sudah melaksanakan pembinaan langsung dengan akar rumput di 349 TPS di Kabupaten Jayapura ini.
Ditiap TPS, saat ini team JP Kabey sedang mengadakan pelatihan saksi yang mana ditiap TPS direncanakan akan ditempatkan 100 orang saksi dan relawan.
Siapa sebenarnya Jean Paul Kabey, SH ? JP Kabey adalah seorang pengusaha nasional yang juga mempunyai hubungan relasi Internasional yang cukup kuat. JP Kabey pernah mengungkapkan, bahwa potensi perkebunan, Pariwisata pertambangan ( Nikel dan emas ) serta perikanan di kabupaten Jayapura perlu dikembangkan.
Untuk mengembangkan semua potensi itu, diperlukan kerjasama dengan investor luar negeri tidak bisa hanya mengandalkan APBD saja. Jika hanya mengandalkan APBD, lihatlah, pembangunan di kabupaten Jayapura seperti jalan di tempat.
JP Kabey mengungkapkan jika Industri dibangun di Sentani ( Industri semen Umpamanya ) atau Budidaya Ikan dalam keramba terapung Modern, tentunya akan meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Pesaing dari JP Kabey, adalah Bupati Kab. Jayapura saat ini (Mathius Awoitauw, SE. M.Si ) Anies eluay   dan kemungkinan satu lagi Yansen Monim.
Pilkada kabupaten Jayapura ini akan memperebutkan 139.000 suara pemilih. Jika pesertanya 3 pasangan Bupati/Wakil Bupati , maka pasangan yang bisa merebut 37 % suara sudah pasti akan berhasil memenangkan Pilkada Kabupaten Jayapura 2017-2022 ini.
Di harian Facific Post tanggal 1 Febuari 2016, Wakil Ketua Dewan Adat Suku Sentani (DASS), Orgenes Kaway, S.Th, mengatakan, hasil pengamatan politiknya, sosok yang paling tepat memimpin Kabupaten Jayapura adalah seorang politisi yang memahami benar seluk-beluk birokrasi.
Selain itu, tentunya merakyat, mengasihi rakyat, bekerja untuk rakyat dan senantiasa membela kepentingan masyarakat kecil serta betul-betul peduli akan nasib rakyat. “Saya akan berikan komentar dan pilihan kepada siapa yang saya pilih menjadi Bupati adalah orang yang harus menang dan kiranya Bupati kedepan yang merakyat, mengasihi rakyat, banyak bekerjasama dengan rakyat dan betul-betul peduli dengan rakyat,” ungkap Orgenes kepada wartawan usai acara peletakan batu pertama pembangunan gedung baru Gereja GKI Jemaat Immanuel Doyo Lama, Kampung Doyo Lama, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, Sabtu (30/1).
Lanjutnya, bahwa orang yang akan menjadi Bupati itu tidak hanya ngomong atau bicara banyak, dan dirinya tidak melihat siapapun orang itu berdasarkan pengalaman dari satu periode kali ini. Karena hal itu sangat buruk bila dibandingkan dengan dua periode lalu.
Tapi, yang hadir nanti disini bukan orang asli Sentani, namun kepeduliannya terhadap adat dan semua komponen masyarakat khususnya untuk orang Sentani itu sangat luar biasa karena kepeduliannya lebih dari semua suku yang ada.
Kerap membela kepentingan masyarakat kecil. Disamping, kemampuannya dalam mengelola manajerial birokrasi dan menjaga ritme politik agar tetap stabil, ungkap dia. Dikatakannya, bahwa pihaknya sedikit kecewa dengan kepemimpinan dari kepala daerah saat ini yang telah tercatat dalam sejarah merupakan orang Sentani pertama yang menjadi Bupati Jayapura.
Saya sangat menyesal karena dia tidak dapat menjaga kewibawaan dari orang Sentani yang selalu mengutamakan kasih, melindungi orang lain dan selalu memberikan kebutuhan ekonomi kepada orang yang membutuhkan.
Tapi, saya lihat model pemimpin saat ini jauh beda dengan mantan Bupati sebelumnya, yakni pak Habel Suwae yang dapat berdiri mengayomi rakyat, bekerjasama dan bertanya kepada rakyat apa yang mereka butuhkan, ungkapnya.
Orgenes yang juga Ondoafi Kampung Bambar menyampaikan, untuk membangun kampung itu bukan dilakukan di hutan sana, dan kalau mau melakukan perubahan maka harus membangun di pusat kota Kabupaten Jayapura. Kalau bangun di hutan, siapa yang mau pergi lihat disana. Kalau mau dapat prestasi harus buat prestasi di Kabupaten Jayapura, jangan cuma prestasi diatas kertas saja karena hal itu juga saya bisa lakukan.
Dari semua itu, ada pepatah mengatakan jangan tertawa diatas penderitaan orang lain karena orang tua kita terdahulu sudah menderita dan susah payah membangun sistem maka itu mari kita jaga bersama-sama, paparnya. “Saya setuju dengan kepala daerah saat ini, cuma birokrasi yang terlalu rumit di dalam kebijakan-kebijakan pembangunan. Yang mana, sesungguhnya harus dilakukan sekarang ini namun semuanya terbengkalai,” tambahnya.
Contohnya, saat Orgenes sampaikan ke pak Sekda bahwa ketika pemerintah menyatakan dukungan untuk diberikan kepada pembangunan maka jangan terlalu rumit dalam pengelolaan keuangan, karena masyarakat tidak butuh untuk tahun depan, tapi butuh saat ini agar pembangunan bisa berjalan.
Jadi, kitorang mau model-model seperti itu dan pemimpin harus jadi gila yakni gila-gila untuk membangun serta tanya kepada masyarakat apa yang mereka butuhkan untuk kita lakukan pembangunan di daerah ini, imbuhnya Pihaknya, kata Orgenes, telah melakukan polling di tahun 2015 lalu.
Dimana, masyarakat mengharapkan pada pemimpin masa depan dapat memberikan rasa aman (stabilitas politik), tersedianya lapangan pekerjaan, adanya pemberdayaan dan peningkatan ekonomi rakyat serta menginginkan Bupati yang bisa berada di tengah masyarakat yang tidak tersekat oleh kelompok apapun. Intinya rakyat tetap menginginkan adanya kesejehteraan hidup.
Selain itu, masyarakat rindu dengan pemimpin rakyat yang memang benar-benar berada bersama mereka disaat terjadi suatu masalah dan mampu mencari jalan keluarnya,’ jelas Legislator Daerah Pemilihan (Dapil) I meliputi Kabupaten/Kota Jayapura, Kabupaten Keerom dan Kabupaten Sarmi.