Aktifis 98,

Rumah 98 Serukan Pilkada Damai dan Tanpa SARA



PILKADA.OR.ID - Sejumlah aktivis angkatan 98 yang tergabung Rumah 98 menyerukan Pilkada serentak yang akan berlangsung 2017 berlangsung aman dan damai serta tanpa SARA. Sehingga Bhineka Tunggal Ika dan demokrasi di Indonesia tidak menjadi terpecah bela.

Koordinator Rumah 98, Bernard Haloho mengatakan, saat ini pihaknya merasa prihatin dan menaruh perhatian pada proses Pilkada serentak yang akan berlangsung awal tahun 2017. Namun saat ini dalam proses pesta demokrasi itu ada pihak pihak yang menyeret publik pada isu SARA. 

"Kita semua memasang mata dan telinga menakar eskalasi dan peta agency (pemain) di pusaran isu yang sensitif dan berbahaya tersebut," ujar Bernard di Jakarta, Jumat (28/10/2016). 

Lebih lanjut Bernard mengatakan, Rumah 98 sebagai bagian kaum perubahan maka menghendaki bangsa ini tidak terpecah belah. Oleh karena itu dalam Momentum Sumpah pemuda 28 Oktober pihaknya mengajak kepada seluruh komponen Bangsa untuk ikut terlibat aktif dalam menjaga roh kebangsaan Republik Indonesia. 

"Pilkada serentak damai, sebagai perwujudan pendidikan politik pendewasaan demokrasi rakyat, dan antisipasi politik SARA," tegasnya.

0 Post a Comment:

Ahok Cagub DKI,

Pembangunan Jembatan Delapan Jalur di Semanggi



Pembangunan Jembatan, Delapan Jalur di Seputaran Semanggi Ditutup


PILKADA.OR.ID - Dinas Perhubungan DKI Jakarta, menutup jalur cepat dari arah Tomang menunju Bundaran HI, terkait pembangunan atau revitalisasi Jembatan Semanggi. Total, ada empat jalur cepat yang ditutup terkait proyek itu.
"Berdasarkan informasi dari pelaksana proyek revitaliasasi Jembatan Semanggi, telah dilakukan penutupan jalur cepat di Semanggi, dari Tomang arah Bundaran HI pada hari Jumat 22 Juli kemarin," ujar Kasubdit Bin Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto, Sabtu (23/7).
Dikatakan Budiyanto, hingga saat ini berarti sudah ada empat titik jalur cepat yang ditutup. Pertama, Jalur Cepat Sudirman arah Cawang tanggal 6 Juni 2016; Jalur Cepat Semanggi Sudirman arah Grogol tanggal 11 Juni 2016; Jalur Cepat Semanggi dari Gatot Subroto arah Blok M tanggal 24 Juni 2016, dan Jalur Cepat Semanggi dari Tomang arah Bundaran HI, Jumat 22 Juli 2016 kemarin.
"Karena ditutupnya jalur cepat Semanggi pada empat lokasi itu berarti sekitar Semanggi sudah kehilangan delapan lajur. Dengan hilangnya delapan lajur, secara otomatis akan mengurangi ruang lalu lintas yang digunakan untuk aktivitas manusia baik pengguna kendaraan maupun pejalan kaki," ungkapnya.
Ia menyampaikan, dengan berkurangnya ruang lalu lintas perlu ada manajemen rekayasa lalu lintas seiring revitalisasi Jembatan Semanggi. Semisal, perluasan jalur lambat pada lokasi atau titik yang terkena dampak penutupan jalur cepat. Kemudian, pengaturan kembali manajemen Traffic Light yang berdekatan dengan Jembatan Semanggi, buka-tutup pintu masuk Tol Senayan, Semanggi 1 dan 2 dan Off Ramp depan Polda serta Semanggi.
"Lalu, pengembalian fungsi trotoar pada peruntukannya di sekitar Semanggi, penambahan personel di sekitar Semanggi dengan sinergitas stake holder lainnya, mengoptimalkan peran TMC sebagai corong menyampaikan perkembangan lalu lintas secara real time kepada masyarakat, dan berkoordinasi dengan pelaksana proyek untuk disiplin waktu selama proses pembangunan berjalan," jelasnya.
Menurutnya, proses pembangunan Jembatan Semanggi akan berlangsung selama 540 hari. Prediksi ke depan setelah pembangunan selesai, lajur tetap berkurang karena rencana perluasan jalur lambat hanya satu lajur.
"Dari hitung-hitungan secara fisik walau pun pembangunan telah selesai, jumlah lajur tetap berkurang. Namun, ada akselerasi arus dari Grogol mengarah Blok M dan arus dari Cawang ke Blok M. Saran ke depan perlu revitalisasi sarana yang mengakses arus dari Blok M ke Cawang dan Sudirman ke Cawang. Karena dalam revitalisasi Jembatan Semanggi yang sedang berjalan, membangun akses langsung dari Cawang ke arah Bundaran HI dan akses dari Grogol arah Blok M," tandasnya.

0 Post a Comment:

Berita Video Pilkada,

Hasil Pengambilan Nomor Undian Pilgub,Agus-Sylfie 1, Ahok-Djarot 2, Anis-Sandiaga 3


PILKADA.OR.ID - Pengambilan nomor urut Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017 berlangsung malam ini, Selasa (25/10/2016), di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat. Jelang jadwal pengambilan nomor urut Pilkada DKI 2017, para pendukung pasangan Ahok-Djarot, Agus-Sylviana, dan Anies-Sandiaga telah memeriahkan suasana dengan berbagai yel-yel.

Agus-Sylviana merupakan pasangan cagub-cawagub DKI yang pertama kali tiba di JIExpo Kemayoran, disusul dengan kehadiran Ahok-Djarot, dan terakhir Anies-Sandiaga. Jadwalnya, pengundian nomor urut Pilkada DKI Jakarta 2017 akan dimulai pukul 19.00 WIB.

Menurut Komisioner KPU DKI Bidang Pencalonan dan Kampanye, Dahliah Umar, nantinya sebelum mengambil nomor urut, pasangan cagub-cawagub akan mengambil nomor antrean untuk mengambil nomor urut Pilkada DKI 2017. Urutan pengambilan nomor antrean dilakukan berdasarkan urutan pasangan cagub-cawagub yang mendaftar ke KPU DKI saat masa pendaftaran.

Dengan demikian yang pertama mengambil nomor antrean yakni pasangan Ahok-Djarot, kemudian Agus-Sylviana, dan terakhir pasangan Anies-Sandiaga. Setelah itu, barulah pengambilan nomor urut Pilkada DKI dilakukan secara berurutan sesuai nomor antrean.

Berikut hasil pengundian no urut Pilkada DKI Jakarta 2017 :

Nomor 1 : Agus – Sylviana
Nomor 2 : Ahok – Djarot
Nomor 3 : Anies – Sandiaga

Selanjutnya, pasangan cagub dan cawagub akan memasuki masa kampanye mulai tanggal 28 Oktober 2016 hingga 11 Februari 2017. Menurut rencana, KPU Jakarta akan mengadakan deklarasi kampanye damai Pilkada DKI 2017 yang berlangsung pada hari Sabtu, 29 Oktober 2016, di Silang Barat Monas.

Menyaksikan Meriahnya Pengambilan Nomor Urut Pilgub DKI

Pengundian nomor urut pasangan Cagub-cawagub sedianya dilaksanakan hari ini pukul 18.00 WIB, bertempat di JIE Kemayoran, Jakarta Pusat.

KPU DKI telah menyiapkan momen pengambilan nomor urut, yang akan disaksikan ribuan mata masing-masing pendukung.

"Ya kami sekarang sedang persiapan briefing terakhir untuk kegiatan nanti malam, sudah hal-hal yang sangat teknis. Pada prinsipnya, semuanya sudah disiapkan, gedungnya, kemudian atributnya, kemudian nomor urut kita juga sudah siapkan," kata Dahlia Umar, Komisioner KPU DKI Bidang Pencalonan dan Sosialiasi, Selasa (25/10/2016).

Pasangan calon diperbolehkan untuk membawa maksimal 500 pendukung dan relawan. KPU DKI mewajibkan pendukung dan relawan memiliki ID Card untuk terdata.

"Kemudian juga harus betul-betul dikoordinir oleh tim pasangan calon supaya tertib dan tidak mengganggu proses acara nanti malam," lanjut Dahlia.

Nanti malam, Paslon akan mengambil nomor antrian. Dari nomor antrian tersebut, Paslon mendapat giliran mengambil nomor(urut Peserta Pilkada) berdasarkan hasil antrian.

"Baru kemudian kita akan tetapkan Siapa saja yang mendapatkan nomor urut 1, 2, dan 3, kita umumkan dan akan kita publikasikan,"

"Selanjutnya sebagai bahan sosialisasi kepada masyarakat bahwa ini loh calon gubernur-wakil gubernur nomor urut 1, 2, dan 3," jelasnya.

Sebelumnya, di Balai Sudirman, Tebet, Jakarta Selatan, mendadak gemuruh, Senin (24/10). Suara yel-yel terdengar bersahutan.

Mereka adalah para pendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.

Ketiga pasangan itu kemarin resmi ditetapkan sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta yang akan berlaga dalam Pilkada serentak tahun 2017.



Mereka dinilai Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI telah memenuhi syarat sebagai calon.

0 Post a Comment:

Berita KPU,

Berita Pilgub 2017 : Ini Nomor Urut Pilkada DKI 2017 Milik Ahok, Agus, Dan Anies

PILKADA.OR.ID - Pengambilan nomor urut Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017 berlangsung malam ini, Selasa (25/10/2016), di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat. Jelang jadwal pengambilan nomor urut Pilkada DKI 2017, para pendukung pasangan Ahok-Djarot, Agus-Sylviana, dan Anies-Sandiaga telah memeriahkan suasana dengan berbagai yel-yel.

Agus-Sylviana merupakan pasangan cagub-cawagub DKI yang pertama kali tiba di JIExpo Kemayoran, disusul dengan kehadiran Ahok-Djarot, dan terakhir Anies-Sandiaga. Jadwalnya, pengundian nomor urut Pilkada DKI Jakarta 2017 akan dimulai pukul 19.00 WIB.

Menurut Komisioner KPU DKI Bidang Pencalonan dan Kampanye, Dahliah Umar, nantinya sebelum mengambil nomor urut, pasangan cagub-cawagub akan mengambil nomor antrean untuk mengambil nomor urut Pilkada DKI 2017. Urutan pengambilan nomor antrean dilakukan berdasarkan urutan pasangan cagub-cawagub yang mendaftar ke KPU DKI saat masa pendaftaran.

Dengan demikian yang pertama mengambil nomor antrean yakni pasangan Ahok-Djarot, kemudian Agus-Sylviana, dan terakhir pasangan Anies-Sandiaga. Setelah itu, barulah pengambilan nomor urut Pilkada DKI dilakukan secara berurutan sesuai nomor antrean.

Berikut hasil pengundian no urut Pilkada DKI Jakarta 2017 :

Nomor 1 : Agus – Sylviana
Nomor 2 : Ahok – Djarot
Nomor 3 : Anies – Sandiaga

Selanjutnya, pasangan cagub dan cawagub akan memasuki masa kampanye mulai tanggal 28 Oktober 2016 hingga 11 Februari 2017. Menurut rencana, KPU Jakarta akan mengadakan deklarasi kampanye damai Pilkada DKI 2017 yang berlangsung pada hari Sabtu, 29 Oktober 2016, di Silang Barat Monas.

Menyaksikan Meriahnya Pengambilan Nomor Urut Pilgub DKI

Pengundian nomor urut pasangan Cagub-cawagub sedianya dilaksanakan hari ini pukul 18.00 WIB, bertempat di JIE Kemayoran, Jakarta Pusat.

KPU DKI telah menyiapkan momen pengambilan nomor urut, yang akan disaksikan ribuan mata masing-masing pendukung.

"Ya kami sekarang sedang persiapan briefing terakhir untuk kegiatan nanti malam, sudah hal-hal yang sangat teknis. Pada prinsipnya, semuanya sudah disiapkan, gedungnya, kemudian atributnya, kemudian nomor urut kita juga sudah siapkan," kata Dahlia Umar, Komisioner KPU DKI Bidang Pencalonan dan Sosialiasi, Selasa (25/10/2016).

Pasangan calon diperbolehkan untuk membawa maksimal 500 pendukung dan relawan. KPU DKI mewajibkan pendukung dan relawan memiliki ID Card untuk terdata.

"Kemudian juga harus betul-betul dikoordinir oleh tim pasangan calon supaya tertib dan tidak mengganggu proses acara nanti malam," lanjut Dahlia.

Nanti malam, Paslon akan mengambil nomor antrian. Dari nomor antrian tersebut, Paslon mendapat giliran mengambil nomor(urut Peserta Pilkada) berdasarkan hasil antrian.

"Baru kemudian kita akan tetapkan Siapa saja yang mendapatkan nomor urut 1, 2, dan 3, kita umumkan dan akan kita publikasikan,"

"Selanjutnya sebagai bahan sosialisasi kepada masyarakat bahwa ini loh calon gubernur-wakil gubernur nomor urut 1, 2, dan 3," jelasnya.

Sebelumnya, di Balai Sudirman, Tebet, Jakarta Selatan, mendadak gemuruh, Senin (24/10). Suara yel-yel terdengar bersahutan.

Mereka adalah para pendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.

Ketiga pasangan itu kemarin resmi ditetapkan sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta yang akan berlaga dalam Pilkada serentak tahun 2017.

Mereka dinilai Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI telah memenuhi syarat sebagai calon.

0 Post a Comment:

Berita KPU,

KPU Lembata Tetapkan Lima Calon Bupati dan Wakil Bupati Maju Pilkada

PILKADA.OR.ID - Sesuai hasil verifikasi syarat calon dan syarat pencalonan, lima pasang calon akhirnya ditetapkan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Lembata menjadi Calon Tetap Bupati dan Wakil Bupati Lembata. Jumlah ini menunjukan semua bakal calon yang mendaftar dinyatakan lolos ke tahap Pilkada.

Penetapan hasil verifikasi tersebut disampaikan Ketua KPUD Lembata, Petrus Payong Pati, dalam rapat di aula KPUD setempat dengan agenda Penetapan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Lembata Tahun 2017, Senin (24/10/2016) pukul 15.37 Wita.

Penyampaikan hasil pleno penetapan pasangan calon tersebut, dihadiri Ketua Panitia Pengawasan Pemilih (Panwaslih) Kabupaten Lembata, Rafael Boli Lewa, lima pasangan calon bupati dan wakil bupati Lembata, pimpinan partai politik (parpol) pengusung, dan tim sukses.

Lima pasang calon tersebut, masing-masing Tarsisia Hani Chandra-Linus Beseng atau Paket Halus. Herman Loli Wutun-Yohanes Vianney Burin atau Paket Titen. Lukas Lipataman Witak-Ferdinand Leu atau Paket Winners.

Berikutnya, pasangan Eliaser Yentji Sunur-Thomas Ola Langoday atau Paket Lembata Baru dan terakhir, pasangan Viktor Mado Watun-Muhammad Nasir atau Paket Viktori.

Pieter, demikian Petrus Payong Pati biasa disapa, menyebutkan, KPU telah melakukan verifikasi terhadap semua syarat calon dan syarat pencalonan yang diajukan setiap pasangan calon.

Dari verifikasi itu, setiap pasangan calon telah memenuhi seluruh syarat calon dan syarat pencalonan.

Berdasarkan hasil verifikasi tersebut, lanjut Pieter, maka KPU selanjutnya melakukan rapat pleno tertutup yang dihadiri seluruh komisioner, masing-masing dirinya selaku Ketua KPUD Lembata, Bernabas HL Marak, Yusuf Maswari, Gabriel Tobi Sona dan Primus Kia Candra.

"Semua komisioner hadir dalam rapat pleno tertutup itu. Semua komisioner juga menandatangani hasil rapat pleno yang disampaikan dalam rapat Penetapan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Lembata Tahun 2017 ini," ujarnya.

0 Post a Comment:

Calon Bupati Flores Timur,

Petahana Yosni Didukung Golkar dan PPP

PILKADA.OR.ID - Bakal Calon Petahana Bupati Flores Timur (Flotim), Yoseph Lagadoni Herin (Yosni) akhirnya mendapat pintu melalui Partai Golkar dan PPP untuk kembali maju sebagai bakal calon bupati dalam pilkada di Flotim tahun 2017.

0 Post a Comment:

Andreas Ratu-Paul Tokan,

KPUD Tetapkan Enam Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Flores Timur

PILKADA.OR.ID - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Flores Timur mencatat enam pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati lolos seleksi administrasi. Selangkah lagi, mereka akan resmi bertarung dalam arena Pilkada Serentak 2017 di ujung timur Pulau Flores, NTT, itu.

"Empat paket bakal calon bupati dan wakil bupati diusung oleh partai politik. Sedang dua pasangan lainnya dari jalur perseorangan," kata juru bicara KPU Flores Timur Kornelis Abon dikutip Antara, Senin (26/9/2016).

Ia mengatakan, secara administrasi, keenam pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Flores Timur periode 2017-2022 itu sudah lolos untuk bertarung. Namun, masih ada tahapan lainnya yang harus dilalui.

"Masih ada beberapa tahapan yang harus dilalui seperti tes kesehatan dan narkoba. Jika semuanya dinyatakan aman, keenam pasangan calon itu siap bertarung di panggung pilkada pada 15 Februari 2017," ujarnya.

Enam paket bakal calon yang mendaftar di KPU itu terdiri dari dua paket bakal calon perseorangan, masing-masing Yoseph Usen Aman-Mell Fernandez dan Andreas Ratu Kedang-Paul Tokan.

Sementara, empat paket bakal calon yang diusung partai politik, Anton Doni Dihen-Rut Wungubelen (Partai Demokrat dan PKB); Antonius Gege Hadjon-Agus Boli (Gerindra, PDI Perjuangan dan PAN).

Dua sisanya adalah pasangan Lukman Riberu-Marianus Arkian Bulin (Nasdem, Hanura dan PKPI), dan Yosep Lagadoni Herin (petahana) dengan Marius Payong Paty (Golkar dan PPP).

Kornelis Abon mengatakan, saat ini enam bakal calon tersebut sedang berada di Kupang untuk menjalani pemeriksaan kesehetan. "Saat ini sudah memasuki tahapan pemeriksaan kesehatan dan juga tes narkoba," katanya.

Mengenai dualisme pimpinan partai politik, dia mengatakan KPU akan melakukan verifikasi faktual ke pimpinan partai politik di Jakarta untuk memastikan arah dukungan partai tersebut.

"Di samping itu, ada keputusan Kementerian Hukum dan HAM yang juga akan dijadikan sebagai rujukan," katanya.

0 Post a Comment:

Berita KPU,

Jeriko Bertarung Kembali Pada Pilwalkot 2017




PILKADA.OR.ID - Suksesi Pemilihan Walikota (Pilwalkot) Kupang memang belum ditabuh, namun Para calon mulai bermunculan dengan menyatakan kesiapan diri untuk dapat meraih simpati masyarakat Kota Kupang.

Lain hal dengan pemain lama dalam Pilwakot Kupang ini, sekalipun mengalami kegagalan selama dua periode, tapi tetap saja ngotot untuk maju lagi pada Pilwalkot mendatang. Dia adalah putra kelahiran Sabu, Jefri Riwu Kore yang biasa disapa dengan sebutan Jeriko.

Jefri Riwu Kore yang juga merupakan anggota komisi IX DPR RI saat Pers comferensi Pers Natal Nasional Partai Demokrat yang berlangsung di Grand Mutiara Hotel Sabtu (16/01/16) lalu. Jeriko secara tegas menyatakan siap bertarung pada Pilwalkot Kupang 2017 nanti.

Lanjut Jeriko yang berpasangan dengan Hermanus Man, bahwa dirinya sangat siap maju sebagai calon Walikota Kupang dan siap mundur sebagai anggota DPR RI. Menurutnya membangun Kota Kupang jauh lebih penting dari semuanya.

“Soal gaji saya tidak mempersoalkan karena membangun Kota Kupang jauh lebih penting,” imbuhnya.

Ketika ditanya soal wakilnya Jeriko menyampaikan bahwa dirinya akan menyerahkan kembali kepada masyarakat yang memilih dan menentukan siapa yang tepat mendampinginya.

“Saat ini sedang dilakukan survei sehingga kita tunggu sampai ada hasilnya karena dalam survey juga melibatkan masyarakat,” tutur Jeriko.

0 Post a Comment:

Berita KPU,

Pilkada Kota Kupang NTT : Hanya Dua Paket Ikut Pilkada Kota Kupang

PILKADA.OR.ID - KPU Kota Kupang telah menetapkan hanya ada dua pasangan calon walikota dan wakil walikota kupang yang memenuhi syarat untuk menjadi peserta pemilu walikota Kupang dan wakil walikota kupang.

Demikian, hasil pleno KPU Kota Kupang yang dibacakan divisi teknis pencalonan KPU Kota Kupang, Lodowyk Fredrik. ST didampingi empat komisioner KPU Kotq Kupang pada saat pengumuman calon walikota dan wakil walikota kupang tahun 2017 di kantor KPU Kota Kupang, Senin (24/10/2016)
Dengan demikian, dua paket yang bakal bertarung dalam pemilu kada Kota kupang, yakni: Paket Sahabat (Jonas Salean - Niko Frans) dan Paket FirmanMu ( Jefri Riwukore-Herman Man).
Rapat Penetapan Calon Wali Kota Kupang Dilakukan Tertutup
KOMISI Pemilihan Umum (KPU) Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, menggelar rapat pleno penetapan pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kupang di Kupang, Senin (24/10).

Anggota KPU Kota Kupang Lodowyk Frederik mengatakan rapat penetapan itu mulai pukul 09.00 Wita dilakukan tertutup.

"Mudah-mudahan pleno tidak alot. Jika ada dinamika, pleno bisa berlangsung sampai sore," kata Lodowyk ketika dihubungi Media Indonesia.

Dalam pleno tersebut akan dibahas antara lain hasil verifikasi faktual kartu tanda penduduk (KTP) pasangan calon dan partai pengusung pasangan calon.

Setelah pleno, KPU memiliki waktu satu hari untuk melakukan pengundian nomor urut yang dijadwalkan Selasa (24/10). "Calon yang sudah ditetapkan, diundang untuk mengikuti penetapan nomor urut," ujarnya.

Terkait penetapan pasangan calon wali kota Kupang aparat keamanan dari Polres Kupang Kota mulai disiagakan sejak pagi guna mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Pilkada Kota Kupang diikuti empat pasangan, dua di antaranya berasal dari independen yakni Adrianus Habde Dami-Ferdinandus dan Matheos Messakh-Viktor Manbait. Dua pasangan lainnya diusung partai politik yakni petahana Jonas Salean-Nikolaus Frans dan Jefri Riwu Koreh-Hermanus Man.

0 Post a Comment:

Elektabilitas,

Pilkada Buleleng : Hasil Survey Golkar, Rochineng Terkuat

PILKADA.OR.ID - Partai Golkar Buleleng masih menggodok bakal calon Bupati dan Wakil Bupati dengan melakukan survey ke beberapa tokoh di Buleleng oleh DPD  Partai Golkar Bali. Seminggu lagi hasil survey akan keluar dan kemungkinan nama Ketut Rochineng akan menjadi kandidat terkuat menjadi balon Bupati. 
 
Hal tersebut diungkapkan Ketua DPD Partai Golkar Bali Ketut Sudikerta saat ditemui senin (25/7) di Desa Petemon, Kecamatan Seririt.
 
Perhelatan Pemilukada Kabupaten Buleleng sudah semakin dekat, dan baru paket petahana yakni Putu Agus Suradnyana-Nyoman Sutjidra yang telah lebih dahulu menyatakan maju kembali pada Pemilukada bulan Februari 2017 mendatang yang digadang-gadang diusung Partai PDI Perjuangan dan juga dua partai lainnya yakni Partai Nasdem dan Hanura.  
 
Sementara Partai Golkar Buleleng kini masih melakukan survey ke beberapa tokoh penting di Kabupaten Buleleng.  Tokoh yang disurvey yakni Ketut Rochineng,  Dewa Nyoman Sukrawan, Gede Ariadi, Dharma Wijaya, dan juga beberapa tokoh lainnya termasuk paket petahana. Namun dari nama-nama tersebut nama Ketut Rochineng paling besar peluangnya untuk menjadi balon bupati Buleleng.
 
Nama Dewa Nyoman Sukrawan juga menjadi salah satu nama yang santer di survey untuk disandingkan dengan Ketut Rochineng. Terkait dengan survey yang dilakukan tersebut, Ketua DPD Partai Golkar Bali, Ketut Sudikerta mengatakan pihaknya masih melakukan survey internal kepada beberapa tokoh dan nama Ketut Rochineng yang diharapkan maju sebagai balon Bupati Buleleng. 

 
Namun elektabilitas Ketut Rochineng yang sebelumnya hanya 11 persen menjadi suatu kendala. Dan bila dalam sepekan kedepan hasil survey mengalami peningkatan pastinya Ketut Rochineng lah yang akan maju sebagai balon Bupati Buleleng. 
 
" Ya kita masih melakukan survey dan masih menunggu peningkatan elektabilitas pak Ketut Rochineng. Jika sudah meningkat maka semuanya akan siap untuk maju," ungkap Sudikerta.
 
Lebih lanjut Sudikerta mengatakan nama Dewa Sukrawan juga disurvey untuk melihat elektabilitasnya dan bisa menadingi paket petahana. 
 
" Sukrawan juga masuk dalam suvey dan juga beberapa tokoh lainnya, intinya partai ingin memperoleh kemenangan. Dan kemungkinan sepekan lagi hasil survey sudah turun," imbuh Sudikerta.
 
Sementara itu Ketua DPD Partai Golkar Buleleng Putu Singyen yang baru saja dilantik mengatakan pihaknya saat ini masih melakukan penguatan struktur partai hingga ketingkat bawah guna menyiapkan diri pada Pemilukada mendatang. Disamping itu pihaknya juga sudah menjajaki beberapa partai politik untuk berkoalisi guna mengusung paket calon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng. 
 
Beberapa partai yang dijajaki yakni Demokrat dn Gerindra. Namun tidak menutup kemungkinan beberapa partai lainnya seperti PPP maupun PAN juga akan dijajagi untuk menjadi mitra koalisi. 
 
"Intinya menyolidkan struktur partai lebih dahulu sebelum pelaksanaan Pemilukada berlangsung. Karena kami ingin kemenangan dan Paket yang diusung bisa menang dalam perhelatan tersebut". Tegas Singyen.

0 Post a Comment:

Berita KPU,

KPUD Kabupaten Buleleng Gelar Rapat Pleno Tetapkan Pasangan Calon

PILKADA.OR.ID - Tahapan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilkada) Buleleng Tahun 2017 memasuki Penetapan Pasangan Calon, Senin (24/10/2016), dimana terdaftar dua pasangan calon masing-masing dari gabungan partai politik dan satu pasangan calon dari jalur perseorangan.
Rangkaian acara rapat pleno penetapan pasangan calon ini dimulai dari membacakan hasil penelitian persyaratan pencalonan dan persyaratan calon.
Bakal Pasangan Calon Putu Agus Suradnyana, ST dan dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG dari gabungan partai politik PDI-P dan NasDem, dinyatakan memenuhi syarat untuk menjadi Calon Bupati dan Wakil Bupati.
Untuk Bakal Pasangan Calon Dewa Nyoman Sukrawan dan I Gede Dharma Wijaya, SE, MM.,M.Kes dari jalur perseorangan, dinyatakan tidak memenuhi syarat karena tidak memenuhi syarat minimal jumlah dukungan calon perseorangan, sebagaimana ditetapkan pada tanggal 21 Oktober 2016.
Dengan demikian dalam Pilkada Buleleng Tahun 2017 baru terdapat satu pasangan calon, maka KPU Kabupaten Buleleng  menetapkan penundaan tahapan, lalu menyusun tahapan baru untuk memperpanjang masa pendaftaran calon dan melakukan sosialisasi untuk pencalonan kembali.
“Setelah penetapan ini, kami akan melakukan penundaan tahapan, membuka kembali pendaftaran calon sesuai Peraturan KPU Nomor 14 Tahun 2015, tentang pilkada dengan calon tunggal,” kata Gede Suardana dalam Rapat Pleno di Kantor KPU Buleleng, Senin (24/10/2016).
Dalam tahapan yang baru (dapat diunduh pada tautan ini), sejak tanggal 25 sampai dengan 27 Oktober, akan dilakukan pengumuman perpanjangan pendaftaran calon untuk memberi kesempatan kepada Parpol ataupun Gabungan Parpol mendaftarkan bakal pasangan calonnya sampai dengan 30 Oktober 2016.



0 Post a Comment:

Berita Utama,

500 Tamu Undangan Hadiri Penetapan Cagub-Cawagub DKI

PILKADA.OR.ID - Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta akan menetapkan tiga pasangan calon Gubenur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Ketua KPUD DKI Jakarta Sumarno mengatakan, acara penenetapan tersebut akan digelar sekira pukul 16.00 WIB. Kemungkinan ada 500 tamu undangan yang akan hadir di Balai Sudirman, Jakarta.
Mereka, ungkap Sumarno, terdiri dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi DKI Jakarta, DPRD DKI Jakarta, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan juga Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompida) Provinsi DKI Jakarta, tim kampanye calon Gubernur-Wakil Gubernur dan partai pengusung.
"Ya sekitar 500 tamu undangan," ujar Sumarno saat dihubungi, Senin (24/10).
Sumarno juga menyebut tiga pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur akan hadir dalam acara penetapan tersebut.
"Iya tiga pasangan akan hadir," katanya.
Sekedar informasi, dalam Pilgub DKI Jakarta ada tiga pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur. Mereka diantaranya, petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Golongan Karya (Golkar), dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).
Kemudian, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni diusung oleh Koalisi Cikeas yang terdiri dari Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Romahurmuziy, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Sementara Anies Baswedan-Sandiaga Uno diusung oleh Koalisi Kertanegara yang terdiri dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
KPUD DKI Jakarta Resmi Tetapkan Tiga Paslon Cagub dan Cawagub DKI 2017

KPUD DKI Jakarta menetapkan tiga pasangan calon Gubernur dan Wakil Gunernur DKI dalam rapat pleno terbuka penetapan pasangan calon dan wakil gubernur yang memenuhi syarat sebagai peserta Pemilukada DKI Jakarta 2017. Ketiganya adalah masing-masing,pasangan Basuki Tjahja Purnama alias Ahok-Djarot Saeful Hidayat yang diusung PDIP, Partai Hanura, Partai Golkar dan Nasdem, Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra dan PKS, dan Agus Harymurti Yudhoyono-Silvyana Murni yang diusung Partai Demokrat, PKB dan PPP. Ketua KPUD Jakarta Sumarno, mengatakan sesuai dengan pendaftatan sejak 21-23 September sebanyak tiga pasangan yang mendaftar Hasil verifikasi persyaratan administrasi dan perbaikan persyaratan administrasi masing-masing yang terdiri dari syarat pencalonan 12 poin dan syarat calon sebanyak 28 poin persyaratan ketiganya dinyatakan memenuhi syarat. “Dengan ini menetapkan ketiga pasangan calon sebagaimana disebutkan diatas ketiganya memenuhi syarat dan sah sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta,” kata Sumarno dalam rapat pleno terbuka penetapan paslon di Balai Sudirman, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (24/10) sore. Dengan demikian masing-masing terikat dengan ketentuan dan peraturan KPU baik sosialiasi maupun kampanye yang akan dimulai 28 Oktober 2016. Selanjutnya tambah Sumarno, Selasa (26/10) besok akan dilakukan pengundian nomor urut pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.

0 Post a Comment:

Berita Lembaga Survei,

Saling Salip Elektabilitas Cagub DKI Jelang Penetapan KPU


PILKADA.OR.ID - Persaingan 3 pasangan bakal cagub dan cawagub DKI semakin sengit jelang penetapan oleh KPU DKI sore ini. Elektabilitas Ahok-Djarot, Agus-Sylvi, dan Anies-Sandi saling menyalip dan membuka banyak kemungkinan. 


Sejak pendaftaran ke KPU, beberapa lembaga survei telah merilis elektabilitas 3 pasangan. Dari semua survei tersebut, pasangan Ahok-Djarot masih selalu di peringkat teratas namun tidak ada yang mencapai 50%. Ada pula survei yang menunjukkan bahwa elektabilitas pasangan petahana tersebut justru menurun. 



Pasangan Anies-Sandi lalu menyusul di bawah Ahok-Djarot. Namun, elektabilitas pasangan Agus-Sylvi yang belasan persen terus mengintai. Di Survei Saiful Mujani Research Consulting (SMRC), elektabilitas Agus-Sylvi bahkan menyalip Anies-Sandi.

Berikut adalah hasil sejumlah survei Pilgub DKI 2017 dalam memetakan elektabilitas cagub-cawagub DKI jelang penetapan:

Survei LSI Denny JA

Ahok-Djarot: 31,4%
Anies-Sandiaga: 21,1%
Agus-Sylvi: 19,3%
Belum menentukan pilihan: 28,2%

Survei Median

Ahok-Djarot: 34,2%
Anies-Sandiaga: 25,4%
Agus-Sylvi: 21%
Belum menentukan pilihan: 19,4%

Survei Polmark

Ahok-Djarot: 31,9%
Anies-Sandiaga: 23,2%
Agus-Sylviana: 16,7%
Belum menentukan pilihan: 28,2%

Survei Populi

Ahok-Djarot: 45,5%
Anies-Sandiaga: 23,5%
Agus-Sylviana: 15,8%
Belum menentukan pilihan: 12,5%

Survei Saiful Mujani Research Consulting (SMRC)

Ahok-Djarot: 45,4%
Agus-Sylvi: 22,4%
Anies-Sandiaga: 20,7%.
Belum menentukan pilihan: 11,6%. 

Survei Skala Survei Indonesia (SSI)

Ahok-Djarot: 33,8%
Agus-Sylvi: 19,6% 
Anies-Sandiaga: 18,8%
Belum menentukan pilihan: 27,9%

0 Post a Comment:

Berita Utama,

Pengamat: Politik Dinasti di Pilkada Perlu Diwaspadai




PILKADA.OR.ID - Peneliti senior The Indonesa Public Institute (IPI) Karyono Wibowo mengatakan dinasti politik yang kemungkinan masih akan terjadi di beberapa daerah pada saat pemilihan kepala daerah serentak perlu diwaspadai.

"Dinasti politik berpotensi menimbulkan 'kongkalikong' dalam penyalahgunaan kekuasaan untuk kepentingan politik maupun bisnis yang ujung-ujungnya bisa terjadi kartelisasi," kata Karyono dihubungi di Jakarta, Rabu (21/9).

Karyono mengatakan politik dinasti telah dihalalkan oleh putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 33/PUU-XIII/2015 sehingga tidak ada larangan bagi keluarga kepala daerah yang sedang menjabat di daerah tertentu untuk mencalonkan diri dalam pemilihan kepala daerah.

Dalam mengeluarkan keputusan itu, MK berpendapat larangan bagi keluarga tertentu untu mencalonkan diri sebagai kepala daerah bertentangan dengan Pasal 28 J Ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945.

"Putusan MK itu memang menimbulkan dilema. Di satu sisi, putusan MK melegalkan dinasti politik, sementara di sisi lain masih ada pro dan kontra mengenai hal itu di tengah masyarakat," tuturnya.

Karyono mengatakan pihak-pihak yang menolak dinasti politik memang memiliki alasan yang cukup kuat, antara lain berpotensi menghambat hak-hak publik atau menghambat orang lain untuk menjadi kepala daerah atau menduduki posisi di pemerintahan.

"Hal itu berpeluang terjadi apabila cara mendapatkan kedudukan atau posisi kekuasaan tersebut dilakukan dengan cara yang tidak adil," ujarnya.

Politik dinasti juga berpeluang menyalahgunakan wewenang dengan menggunakan fasilitas negara dan menggunakan pengaruh kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok yang merupakan bagian dari dinasti yang sedang berkuasa untuk mendapatkan kursi kekuasaan.

"Dalam kondisi seperti ini, yang menjadi tantangan adalah bagaimana membuat peraturan yang memenuhi rasa keadilan dan penegakan hukum yang benar-benar bisa mencegah penyimpangan, penyalahgunaan wewenang dan 'kongkalikong' yang hanya menguntungkan dinasti politik," katanya.

0 Post a Comment: