Berita Utama,

Ahok: Semua Seriusnya Cuma untuk Kalahkan Ahok, Bukan Bangun Jakarta


Para penantang Ahok di Pilgub DKI Jakarta 2017
PILKADA.OR.ID - Satu per satu bakal calon Gubernur DKI Jakarta mulai bermunculan. Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang ingin maju lewat jalur independen sebagai petahana melihat kurangnya keseriusan kandidat lain.


"Serius aku kira mereka ya serius kok. Cuma yang saya enggak lihat kalau mereka mau maju bangun Jakarta, sampaikan program-program," ujar Ahok sebelum mengikuti rapat terbatas tentang Light Rail Transit (LRT) di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (29/3/2016).


Para kandidat yang sudah muncul antara lain adalah Sandiaga Uno, Yusril Ihza Mahendra, Ahmad Dhani, Adhyaksa Dault dan lain sebagainya. Mereka sudah menyatakan diri akan mencalonkan diri meski belum ada partai yang mendeklarasikan untuk mengusung.


"Ini seriusnya siapa pun harus kalahkan Ahok. Ini kan ada masalah jadinya. Kasihan orang Jakarta," ujar Ahok.


Meski demikian, sebetulnya masih banyak tokoh-tokoh daerah yang berprestasi dan layak memimpin ibu kota. Hanya saja para tokoh ini masih belum diusulkan baik lewat partai atau pun independen.

http://news.detik.com/berita/3175013/ahok-semua-seriusnya-cuma-untuk-kalahkan-ahok-bukan-bangun-jakarta

0 Post a Comment:

Calon Walikota Langsa,

Ini Kandidat Bakal Calon Walikota Langsa Tahun 2017 Versi Seuramoe Institute

PILKADA.OR.ID - Meski Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) masih dua tahun lagi baru digelar, Lembaga Seuramoe Instutute merilis sejumlah nama yang diprediksi menjadi bakal calon (balon) Walikota/Wakil Walikota Langsa periode 2017-2022.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan Seuramoe Institute di tengah masyarakat, terungkap sedikitnya ada lima nama calon walikota yang mencuat. Diantaranya, Usman Abdullah, Marzuki Hamid, Ali Sadly (Ali Pisang), Yuniar, dan Bustami Usman. Sementara untuk wakil walikota beredar nama-nama seperti, Nur Zahri, Rusli (Tambi), T. Hidayat, Agussalim dan Ir Joni.

“Hasil pengamatan kami, sejumlah nama tersebut banyak diperbincangkan bakal menjadi calon walikota/wakil walikota pada Pilkada tahun 2017 mendatang. Hal ini menunjukan tingkat demokrasi dan pendidikan politik di Langsa yang semakin baik,” ungkap Ketua Divisi Kajian Publik Seuramoe Institute, M. Ryansyah, ST kepada wartawan di Langsa.

Menurutnya, tingkat partisipasi publik meningkat paska pemerintah menetapkan pilkada serentak se-Indonesia. Kendati, Aceh dan beberapa daerah lain akan melaksanakan pilkada sesuai jadwal tersendiri. Karenanya, kata dia, publik di Langsa mulai menginventarisir tokoh-tokoh masyarakat yang diharapkan mampu membawa perubahan dalam kepemimpinannya nanti.

“Saat ini tingkat partisipasi masyarakat terhadap demokrasi dan perpolitikan semakin bagus. Inventarisir sejumlah tokoh yang diprediksi bakal menjadi calon walikota/wakil walikota mulai ramai diperbincangkan,” papar anak muda ini.

Dijelaskan, Usman Abdullah dan Marzuki Hamid adalah pasangan Walikota/Wakil Walikota Langsa 2012-2017 (incumbent) yang diprediksi bakal tidak lagi maju bersama, melainkan bersaing di Pilkada mendatang. Apa lagi, kata Ryan, selama dua tahun lebih memimpin Kota Langsa, pasangan ini terindikasi kurang harmonis diantara keduanya.

Selain itu, sambung dia, Ali Sadly merupakan politisi senior yang berlatar belakang pengusaha, mantan anggota DPRK Langsa periode 2004-2009 dan 2009-2014 yang pada Pileg 2014 tak lagi maju sebagai caleg karena fokus mengurus partai sejak tepilih sebagai Ketua DPD II Partai Hanura Kota Langsa. “Kans Bang Ali saat ini memang begitu kuat.

Hanya saja sosok wakil walikotanya nanti harus dipadukan benar-benar mampu memberikan sumbangsih positif nan nyata pada pendulangan suara,” sebut dia.

Selanjutnya, Ryan kembali menjelaskan, sosok Yuniar SP, Msi juga tak kalah banyak diperbincangkan. Mantan Wakil Ketua DPRK Langsa 2004-2009 dan anggota DPRA 2009-2014 serta 2014 – 2019 itu, diangap memiliki kans kuat melenggang mulus menjadi orang nomor satu di Langsa. Kemudian, tambah dia, Bustami Usman juga punya kans yang juga sama untuk menang pada pilkada nanti. Dimana, Bustami adalah sosok birokrat handal yang juga pernah menjadi Pj Walikota Langsa.

“Untuk Ibu Yuniar dan Pak Bustami, mereka sama kuat dan punya kans yang sama. Jika saja kedua tokoh ini bisa bersatu dalam sebuah paket pasangan calon. Maka pasangan calon lain nantinya kewalahan bertarung dengan mereka berdua ini. Pasalnya, kemampuan Yuniar di parlemen (legislatif-red) dan Bustami di eksekutif bisa bersinergi membawa kemajuan kepada kota Langsa,” papar Ryan menganalisa.

Sementara untuk posisi wakil walikota juga tak kalah seru, Nurzahri dan Rusli (Tambi) adalah politisi Partai Aceh yang kini menjadi anggota DPRA. Dimana Nurzahri digadang-gadangkan merupakan orang dekat gubernur Zaini Abdullah. Sedangkan Rusli adalah eks kombatan murni yang diusung masyarakat sebagai wakilnya di parlemen Aceh pada Pileg 2014.

Profil T. Hidayat juga bisa memberikan perolehan suara signifikan pada Pilkada nanti jika dipaketkan dengan salah seorang calon walikota. Dimana, sebut Ryan, Ketua DPD II Partai Golkar dan Wakil Ketua DPRK Langsa dua periode berturut-turut itu, sangat low profil dan bersahaja. “Jika Bang Hidayat berduet dengan Bang Ali Sadly, maka tidak diragukan lagi paket pasangan ini menjadi suatu kekuatan maha dasyat dan sukar ditaklukan pasangan calon lain,” kata Ryan berprediksi.

Untuk Agussalim, kata dia lagi, sosoknya sebagai birokrat sejak di Aceh Timur hingga kini menjabat Kepala Kesbangpol dan Linmas Kota Langsa, sangat dekat dengan warga. Terlebih, kedekatannya dengan kelompok aktivis menjadi modal lain tersendiri yang bisa menguatkan dia jika bersanding sebagai calon wakil walikota.

Ir Joni yang telah malang-melintang di kancah politik, tidak lagi diragukan ketokohan dan basis massanya. Tiga periode sebagai anggota DPRK Langsa, menunjukan bahwa dia pantas diperhitungkan tampil sebagai salah satu kandidat wakil walikota di Pilkada mendatang.


“Prinsipnya semua nama punya kans menang. Tinggal lagi bagaimana meramu paket pasangan calon yang tepat agar bisa tampil sebagai walikota/wakil walikota terpilih periode 2017-2022,” imbuh dia seraya menambahkan dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan survey independen untuk melihat pasangan calon seperti apa yang diinginkan masyarakat Langsa pada Pilkada nanti.

0 Post a Comment:

Calon Walikota Lhoksumawe,

Jelang Pilkada 2017, Sofyan Bentuk Tim Pemenangan


PILKADA.OR.ID - Setelah melakukan deklarasi maju sebagai Bakal Calon (Balon) Walikota Lhokseumawe, Sofyan mengungkapkan bahwa dirinya bersama pendukungnya telah membentuk tim pemenangan di empat kecamatan dan 68 desa di Kota Lhokseumawe.

Hal tersebut disampaikan Sofyan terkait kesiapannya dalam menghadapi pesta demokrasi pada Pilkada 2017 mendatang. Namun demikian, Sofyan yang juga mantan aktivis mahasiswa Universitas Malikussaleh (Unimal) mengaku tetap menghindari politik tidak sehat.

“Saya ingin menang tanpa melukai, mari kita semuanya bersama-sama berkontribusi untuk kemajuan Kota Lhokseumawe,” tutur Sofyan kepada Klikkabar.com pada Kamis malam, 10 Maret 2016.

Ditanya tentang kandidat yang maju, politisi muda itu menyebutkan, seluruh kandidat yang akan maju, merupakan putra dan putri terbaik Kota Lhokseumawe, pastinya memiliki tujuan yang sama untuk mensejahterakan masyarakat, dengan berbagai program terbaik.

“Diusia masih muda saya ingin menyelesaikan mimpi- mimpi besar di Lhokseumawe Insyaallah banyak hal yang akan menginspirasi,  oleh karena itu saya memutuskan dengan akal sehat dan hati yang jernih, untuk maju sebagai Walikota Lhokseumawe,” pungkas Sofyan.

0 Post a Comment:

Berita KPU,

KIP Lhokseumawe Siapkan Tahapan Pilkada 2017

PILKADA.OR.ID - Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, menyiapkan berbagai keperluan untuk melakukan tahapan pelaksanaan Pilkada serentak 2017.

Ketua KIP Kota lhokseumawe Syahrir M Daud di Lhokseumawe, Kamis mengatakan, pihaknya menunggu arahan pelaksanaan tahapan Pilkada dari KIP Aceh.

"Apabila arahannya sudah turun maka, kami sudah bisa melaksanakan berbagai tahapan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah 2017 secara serentak," katanya.

Sebutnya, untuk saat ini yang berkaitan dengan masalah pelaksanaan Pilkada 2017, pihaknya sudah mengusulkan anggaran dan sudah disetujui anggarannnya oleh Pemerintah Kota Lhokseumawe, sebesar Rp10 miliar.

"Yang kita usulkan sebesar Rp16 miliar, namun yang sudah disetujui di APBK 2016, sebesar Rp10 miliar. Mengenai kekurangannya nanti akan ditampung pada anggaran perubahan mendatang," ujar Syahrir.

Sementara itu, untuk tahap awal penyiapan masa tahapan Pilkada 2015, adalah pembentukan penyelenggara ad hoc, seperti Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS).

Akan tetapi sebagaimana diungkapkan Ketua KIP Lhokseumawe, bahwa untuk tahap awal itu, pihaknya menunggu arahan pelaksanaan dari KPU dan KIP Provinsi Aceh.

"Apabila, sudah ada keputusan tentang pembentukan penyelengara ad hoc ini dari KPU dan KIP Aceh, maka segera akan kita lakukan rekrutmen untuk posisi PPK dan PPS," katanya.

Syahrir juga mengungkapkan, secara garis besar pihaknya sudah siap melaksanakan berbagai tahapan untuk pelaksanaan Pilkada 2017 mendatang.


Namun, tetap menunggu arahan dan keputusan dari KPU pusat melalui KIP Aceh, terhadap aturan baik berupa petunjuk pelaksanaannya maupun petunjuk teknis, katanya.

0 Post a Comment:

Berita KPU,

Di Lhokseumawe, Nama-nama Kandidat Calon Walikota Mulai Bermunculan

PILKADA.OR.ID - Meskipun tahapan Pilkada belum berlangsung, namun sejumlah nama disinyalir akan mencalonkan diri dalam pemilihan Walikota Lhokseumawe 2017 mendatang. Beberapa nama tersebut, dihimpun AJNN dari berbagai sumber yang beredar di tengah masyarakat.

 Kebanyakan dari nama-nama yang beredar didominasi oleh beberapa tokoh dari sejumlah partai politik di Lhokseumawe. Sebut saja mantan Pj Walikota Lhokseumawe 2001-2004 Drs. H. Rahmatsyah, MM. Nama Rahmatsyah kembali mencuat setelah pada Pilkada sebelumnya ikut bertarung dan kalah dengan Suaidi Yahya yang diusung Partai Aceh.

Nama lain yang mencuat ke publik adalah Ketua Partai Nasdem Lhokseumawe Azhar Mahmud.  Mantan Ketua Organda dan sekarang anggota DPRK Lhokseumawe yang sering disapa Cek Har tersebut, juga disinyalir akan maju dalam suksesi Pilkada 2017 nanti.

Selanjutnya ada nama Mukhlis Azhar atau sering disapa Pak Ulis. Pria berlatar belakang pengusaha dan kini menjadi Anggota DPRK Lhokseumawe dari Partai Hanura tersebut juga disebut-sebut akan turut serta meramaikan Pilkada Lhoksemawe. Bahkan dari slogan “mohon doakan saya” yang tertera pada salah satu baliho di pusat Kota Lhokseumawe, semakin menguatkan bahwa Pak Ulis akan maju dalam Pilkada nanti.

Calon kandidat lain yang masih sangat diperhitungkan tentu saja sang incumbent Suaidi Yahya. Namanya banyak dibicarakan oleh masyarakat dan diyakini politisi dari Partai Aceh tersebut akan kembali mencalonkan diri di Pilkada 2017 nanti.

Beberapa nama lainnya juga mencuat ke publik seperti T. Sofianus Wakil Ketua DPRK Lhokseumawe, dan T. Rudi Fatahul Hadi Anggota DPRA dari Fraksi Nasdem.


Nama-nama yang dirilis diatas, dihimpun dari berbagai sumber yang berkembang di tengah masyarakat Kota Lhokseumawe. Meskipun demikian, sejauh ini belum ada seorangpun dari tokoh-tokoh tersebut yang secara resmi menyatakan akan maju dalam suksesi Pilkada Lhokseumawe 2017 nanti.

0 Post a Comment:

Calon Walikota Banda Aceh,

Hasil Survey ABI: Irwan Djohan Ungguli Illiza dalam Pilkada Kota Banda Aceh 2017

PILKADA.OR.ID - BANDA ACEH, Aceh Branding Institute (ABI) merilis hasil survei terkait elektabilitas sejumlah tokoh dalam bursa bakal calon kandidat Walikota dan Wakil Walikota Banda Aceh 2017-2022.
Hasil Survei yang dirilis ABI pada Minggu 27 Desember 2015 Elektabilitas Irwan Djohan mengungguli Illiza yang saat ini menjabat Walikota Banda Aceh pada Pilkada Kota Banda Aceh 2017.
Survei ABI dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan 1156 responden di 9 Kecamatan di Banda Aceh yang dijalankan pada tanggal 1 hingga 8 Desember 2015 dengan karakteristik responden berdasarkan keterwakilan jenis kelamin, golongan usia, agama, pekerjaan pokok, tingkat pendidikan dan afiliasi partai politik.
Direktur ABI, Muhammad Firdaus menuturkan bahwa poin dalam survei ini adalah menguji elektabilitas sejumlah tokoh yang sering dibicarakan dan diwacanakan oleh publik dan diprediksi akan maju sebagai kandidat Walikota atau sebagai Wakil Walikota dalam Pilkada Kota Banda Aceh pada tahun 2017 mendatang.
“Kami mengajukan 15 nama tokoh dengan kapasitas sebagai bakal calon Walikota/Wakil Walikota, lalu kami mengajukan pertanyaan siapa yang paling pantas menjabat sebagai Walikota dan sebagai Wakil Walikota Banda Aceh periode 2017-2012.” Papar Firdaus
“Pada pilihan siapa yang pantas menjadi Walikota, cuma ada tiga tokoh yang melewati angka 10 persen, yaitu Teuku Irwan Djohan yang menguasai 29,2 persen, Illiza Saadudin Djamal dengan perolehan 22,8 persen, kemudian disusul oleh Aminullah Usman dengan perolehan 14,7 persen.
Sementara pada bursa Wakil Walikota, ada 5 nama yang melewati elektabilitas diatas angka 10 persen, yaitu di peringkat teratas Darwati A.Gani dengan perolehan 19,4 persen, Keuchiek Zainal 14,4 persen, kemudian disusul Sabri Badruddin 13,6 persen, Yudi Kurnia 11,3 persen dan Ibu Rusdi 10,2 persen. Sementara yang belum menentukan pilihan, baik pada pilihan Walikota dan Wakil Walikota persentasenya sama, yaitu sebanyak 14 persen.” Tutup Firdaus.

0 Post a Comment:

Calon Walikota Banda Aceh,

Irwan Djohan Siap Maju Pada Pilkada Banda Aceh 2017

PILKADA.OR.ID - BANDA ACEH, Ketua DPD Partai NasDem Kota Banda Aceh dan juga Wakil Ketua DPR Aceh, Teuku Irwan Djohan ST saat ini ramai dibincangkan masyarakat maupun kalangan politisi sebagai salah satu figur Calon Wali Kota Banda Aceh 2017-2022.
Namanya muncul dalam pembicaraan publik akhir ini, dikarenakan ia pernah ikut serta dalam Pilkada Wali Kota 2012 lalu, kehadiran Irwan Djohan sebagai wajah baru dalam kancah politik Kota Banda Aceh saat itu memang belum berhasil memenangkan Pilkada. Namun persentase perolehan suara yang diraih cukup mencengangkan banyak kalangan mengingat ia sebelumnya belum pernah tampil dalam kancah politik.
Selain itu, perolehan suara Teuku Irwan Djohan pada Pilkada 2012 yang maju lewat ‘jalur Independen’ yang merupakan jalur yang sangat berat karena harus membangun struktur pendukung dari nol, ternyata mampu menjadi pesaing yang sangat diperhitungkan oleh para kandidat lain ketika itu. Maka, wajar apabila dalam Pilkada Wali Kota 2017 nama Irwan Djohan kembali diyakini oleh warga kota akan tampil kembali sebagai kandidat yang sangat diperhitungkan untuk membawa perubahan.
Terlebih lagi kini ia telah menduduki jabatan yang sangat strategis sebagai Wakil Ketua DPR Aceh dan Ketua Partai NasDem Kota Banda Aceh dengan mesin politik yang dimiliki lebih besar sehingga kehadirannya sudah jauh lebih dikenal olehpublik dibandingkan pada tahun 2012.
Terkait semakin kuatnya nama Teuku Irwan Djohan dibincangkan oleh publik kota Banda Aceh sebagai salah satu Calon Wali Kota yang hingga saat ini belum pernah secara resmi menyatakan akan maju pada Pilkada 2017, pada saat ditemui wartawan diruang kerjanya di DPR Aceh, Rabu, 20 Januari 2016, Irwan Djohan mengatakan bahwa dirinya saat mengambil keputusan untuk terjun ke dunia politik sudah memutuskan akan mengabdi untuk kepentingan rakyat dan daerah.
“Saya selalu siap mengabdi untuk rakyat, dan pengabdian itu bisa dilakukan tidak mesti menjadi Wali Kota, namun posisi saya sebagai Wakil Ketua DPR Aceh juga merupakan sebuah amanah yang bisa digunakan untuk mengabdi kepada masyarakat”, ujar Irwan Djohan.
Ditambahkannya, terkait apakah ia akan maju atau tidak dalam Pilkada Wali Kota 2017 nantinya, sebagai politisi yang bertujuan untuk mengabdi kepada rakyat dan juga merupakan seorang kader Partai NasDem, dia selalu siap ditempatkan dimana saja, baik di eksekutif maupun di legislatif. Irwan Djohan menyerahkan keputusan itu kepada DPP Partai NasDem di Jakarta dan DPW NasDem Aceh.
“Bila DPP dan DPW Partai NasDem perintahkan saya untuk maju pada Pilkada Wali Kota Banda Aceh, saya akan siap melaksanakannya. Karena bagaimanapun itu juga merupakan sebuah pengabdian pada masyarakat, begitu juga sebaliknya bila partai mengarahkan saya untuk tetap mengabdi di DPR Aceh, saya juga siap melakukannya”, sebut Irwan.
Putra mantan Wakil Gubernur Aceh, almarhum Mayjen TNI (purn) Teuku Djohan ini meyakini Partai NasDem akan mencari posisi yang terbaik bagi kadernya sesuai kopetensi dan kelayakan dalam melakukan tugas pengabdian kepada masyarakat. 

0 Post a Comment:

Berita Eksekutif,

Sebulan Dilantik, Bupati Barru Jadi Terdakwa

Bupati Barru Sulawesi Selatan, Andi Idris Syukur
PILKADA.OR.ID - Baru sebulan lebih dilantik menduduki jabatan Bupati Barru periode kedua, Andi Idris Syukur menjadi terdakwa dalam kasus dugaan gratifikasi.
Mantan Kepala Dinas Kehutanan Sulsel itu, mulai Senin (28/3) duduk di kursi pesakitan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Makassar untuk mengikuti sidang pembacaan dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Sidang dipimpin langsung Ketua Pengadilan Negeri Makassar. Andi Cakra Alam dengan anggota Ibrahim Palino, Bonar, Abdul Razak dan M Syukri.
Idris menduduki jabatan bupati untuk periode kedua setelah memenangkan pilkada Barru, dia berpasangan Suardi Saleh, diusung PPP, Gerindra, PKB, Hanura.
Proses kemenangan itu penuh tantangan setelah salah satu rivalnya dalam pilkada mengajukan gugatan dugaan pelanggaran pilkada ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Hasilnya, gugatan itu ditolak dan kemenangan Idris tetap dikukuhkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Barru dan dilantik oleh Gubernur Sulsel mewakili Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Februari lalu.
Ganjalan untuk menduduki jabatan periode kedua tak hanya gugatan ke MK, sebelumnya Idris juga dilaporkan oleh lawan politiknya dengan tuduhan melakukan gratifikasi.
Kasus ini terus bergulir, penyidik menjerat Idris dengan dugaan gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang terkait penerbitan izin usaha eksplorasi tambang di Barru.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) mendakwa Bupati Barru dua periode itu dengan pasal 12 huruf e Undang-Undang nomor 31 tahun 1999 jo, nomor 20 tahun 2001 dengan ancaman empat tahun penjara.
Idris juga dijerat Pasal 3 Undang-Undang nomor 8 tahun 2010, ancaman hukuman empat tahun.
Sumber:
http://www.beritasatu.com/nasional/357006-sebulan-dilantik-bupati-barru-jadi-terdakwa.html

0 Post a Comment:

Calon Gubernur Jakarta,

Wiranto: Kalau Sudah Ada Bukti dan Bakti, Buat Apa Pilih yang Lain?

PILKADA.OR.ID - Ketua Umum Partai Hanura Wiranto mengatakan dukungannya kepada bakal calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama merupakan suara yang dijaring dari bawah. Sehingga, ia menyebut dukungan kepada Ahok bukan datang hanya darinya maupun dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP).

"Cara memilih kami bukan top down. Kami jaring dari bawah, dari kota, lapor ke saya dan putuskan dukung Ahok sebagai calon gubernur (pada Pilkada DKI Jakarta 2017)," kata Wiranto, di Kantor DPP Hanura, Jakarta Pusat, Sabtu (26/3/2016). (Baca: Pernah Jadi Ketua Tim Angket DPRD, Kini Ongen Akan Mati-matian Bela Ahok)

Orientasi dukungan calon gubernur yang dilakukan Partai Hanura tidak asal-asalan. Wiranto menyebut, Jakarta berbeda dengan daerah lainnya.

Pemimpin ibu kota harus mampu membuat kotanya menjadi etalase ketertiban, keamanan, kenayaman, dan kebersihan. Sehingga, menurut dia, kepala daerah lain belum tentu bisa menyaingi calon petahana dalam menjalankan program di DKI Jakarta.

"Apa yang dilakukan Gubernur sekarang masuk kriteria itu. Kami anggap bukti, bakti, perbuatan, dan misinya baik membuat rakyat di Jakarta aman dan nyaman. Jadi untuk apa pilih (calon gubernur) yang lain," kata mantan Panglima ABRI tersebut.

"Kalau sudah ada bukti dan bakti, buat apa milih yang lain? Kita menentukan figur sudah terbukti melaksanakan bakti di Jakarta dan berhasil," kata Wiranto.

Partai Hanura sebelumnya resmi mendeklarasikan dukungannya untuk Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Partai Hanura memiliki 10 kursi di DPRD DKI Jakarta. (Baca: Partai Hanura Resmi Dukung Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2017)

Sementara sebelumnya, Ahok telah mendapat dukungan dari Partai Nasdem yang memiliki 5 kursi di DPRD DKI Jakarta.

Jika dijumlahkan, total dukungan kepada Ahok di DPRD sudah mencapai 15 dari 106 kursi.

Di sisi lain, Ahok tetap akan maju melalui jalur independen bersama relawan pendukungnya "Teman Ahok".

0 Post a Comment:

Calon Gubernur Jakarta,

Hadir di Deklarasi Dukungan, Ahok Dielu-elukan Kader Hanura

PILKADA.OR.ID - Setelah Partai Nasdem, Partai Hanura juga mendeklarasikan dukungannya untuk bakal calon petahanaBasuki Tjahaja Purnama atau Ahok, di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.
Deklarasi itu akan disampaikan Hanura, Sabtu (26/3/2016). Ahoktiba di Kantor DPP Hanura sekitar pukul 14.05. Ahok langsung dielu-elukan oleh para kader Partai Hanura yang sudah memadati ruangan di lantai 5, Kantor DPP Hanura, Jakarta Pusat.
Tak sedikit anggota partai yang bersalaman dan meminta foto dengan Ahok. Mereka pun menyerukan yel-yel ketika Ahok masuk ke dalam ruangan tersebut.
"Saudara? Siap. Hanura? Maju. Indonesia? Jaya. Ahok? Menang," seru ratusan anggota partai Hanura.
Selain Ahok, tampak Ketua Umum Hanura Wiranto dan Ketua DPD Hanura DKI Jakarta Mohamad "Ongen" Sangaji. Adapun Partai Hanura memiliki 10 kursi di DPRD DKI Jakarta.
Sementara Partai Nasdem memiliki 5 kursi di DPRD DKI Jakarta. Jika dijumlahkan, total dukungan kepada Ahok di DPRD sudah mencapai 15 dari 106 kursi. Ahok sendiri tetap berencana maju melalui jalur independen bersama relawan pendukungnya, "TemanAhok".
Ahok berpasangan dengan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta Heru Budi Hartono sebagai calon wakil gubernur.

0 Post a Comment:

Berita Utama,

Hanura Dukung Ahok, Hasil Suvey 70 Persen Masyarakat Jakarta Puas Dengan Kinerja Ahok



PILKADA.OR.ID - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menghadiri deklarasi dukungan Partai Hanura di Pilkada 2017.

Ahok ditemani Ketua DPD Hanura Jakarta, Ongen Sangaji hadir pada pukul 14.00 WIB, Sabtu (26/3/2016) di DPP Hanura.

Ahok terlihat mengenakan kemeja kotak-kotak biru dengan celana hitam. Sedangkan Ongen mengenakan kemeja Hanura.

Sekitar 150 kader meneriakkan nama Ahok saat mantan Bupati Belitung Timur itu memasuki ruangan deklarasi. Mereka mengenakan kaos bertuliskan 'Hanura dan Ahok untuk Rakyat'.

"Ahok menang..Ahok menang," teriak mereka.

Sementara Wakil Ketua DPD DKI Jakarta Canter Sangaji menuturkan acara deklarasi juga akan diisi penyematan jaket dari Ketua Umum Hanura Wiranto kepada Ahok.

Ia beralasan pihaknya memberikan dukungan kepada Ahoksebab kinerjanya selama memimpin DKI Jakarta dilakukan secara profesional.

Selain itu elektabilitas berdasarkan hasil survei internalnya Ahoksudah tidak terbendung.

"Survei internal kami, 60 hingga 70 persen masyarakat puas kerjaAhok," imbuhnya.

Dalam deklarasi itu, Canter menyebutkan akan dihadiri seluruh Dewan Perwakilan Cabang yang berada di Jakarta, serta 44 Perwakilan Anak Cabang.

"Semuanya hadir dalam deklarasi nanti," ujarnya.

0 Post a Comment:

Berita KPU,

Daftar 102 Daerah yang Gelar Pilkada Serentak 2017

PILKADA.OR.ID - Pilkada serentak tahap II dijadwalkan pada Tahun 2017 mendatang. Total daerah yang menyelenggarakan pesta demokrasi itu tercatat sebanyak 102 daerah. Pilkada serentak gelombang II akan dilaksanakan pada Februari 2017 untuk kepala daerah yang masa jabatannya berakhir pada semester kedua 2016 dan kepala daerah yang masa jabatannya berakhir pada 2017. 

Dikutip dari situs KPU, ada 94 kabupaten/kota dan 8 provinsi yang masuk dalam Pilkada Serentak gelombang II. Daerah yang disebut di bawah ini masuk gelombang II merujuk masa akhir jabatan kepala daerah dan wakil kepala daerah. Berikut daftar daerah yang Pilkada Serentak 2017: 

Provinsi Aceh 
- Kota Banda Aceh (04/07/2017) 
- Kota Lhokseumawe (05/07/2017) 
- Kota Langsa (27/08/2017) 
- Kota Sabang (17/09/2017) 
- Kab. Aceh Besar (03/07/2017) 
- Kab. Aceh Utara (05/07/2017) 
- Kab. Aceh Timur (06/07/2017) 
- Kab. Aceh Jaya (09/07/2017) 
- Kab. Bener Meriah (11/07/2017) 
- Kab. Pidie (12/07/2017) 
- Kab. Simeulue (16/07/2017) 
- Kab. Aceh Singkil (17/07/2017) 
- Kab. Bireuen (06/08/2017) 
- Kab. Aceh Brt Daya (13/08/2017) 
- Kab. Aceh Tenggara (24/09/2017) 
- Kab. Gayo Lues (25/09/2017) 
- Kab. Aceh Barat (08/10/2017) 
- Kab. Nagan Raya (08/10/2017)
- Kab. Aceh Tengah (27/12/2017) 
- Kab. Aceh Tamiang (28/12/2017) 

Provinsi Sumatera Utara 
- Kota Tebingtinggi (05/08/2016) 
- Kab. Tapanuli Tengah (09/08/2016) 

Provinsi Sumatera Barat 
- Kota Payakumbuh (23/09/2017) 
- Kab. Kep. Mentawai (05/12/2016) 

Provinsi Riau 
- Kota Pekanbaru (26/01/2017) 
- Kab. Kampar (11/12/2016) 

Provinsi Jambi 
- Kab. Muaro Jambi (19/07/2016)
- Kab. Sarolangun (31/07/2016) 
- Kab. Tebo (08/09/2016) 

Provinsi Sumatera Selatan 
- Kab. Musi Banyuasin (16/01/2017) 

Provinsi Bengkulu 
- Kab. Bengkulu Tengah (17/04/2017) 


Provinsi Lampung 
- Kab. Tulang Bawang Barat (14/11/2016) 
- Kab. Pringsewu (23/11/2016) 
- Kab. Mesuji (13/04/2017) 
- Kab. Lampung Barat (10/12/2017) 
- Kab. Tulang Bawang (17/12/2017) 

Provinsi Bangka Belitung: (07/05/2017) 

Provinsi DKI Jakarta: (15/10/2017) 

Provinsi Jawa Barat 
- Kota Cimahi (19/10/2017) 
- Kota Tasikmalaya (14/11/2017) 
- Kab. Bekasi (14/05/2017) 

Provinsi Jawa Tengah 
- Kota Salatiga (11/07/2016) 
- Kab. Banjarnegara (18/10/2016) 
- Kab. Batang (13/02/2017) 
- Kab. Jepara (10/04/2017) 
- Kab. Pati (07/08/2017) 
- Kab. Cilacap (19/11/2017) 
- Kab. Brebes (04/12/2017) 

Provinsi DI Yogyakarta (10/10/2017) 
- Kota Yogyakarta (20/12/2016) 
- Kab. Kulon Progo (24/08/2016) 

Provinsi Jawa Timur 
- Kota Batu (26/12/2017) 

Provinsi Banten (11/01/2017) 

Provinsi Bali 
- Kab. Buleleng (24/07/2017) 

Provinsi NTT 
- Kota Kupang (01/08/2017)
 - Kab. Flores Timur (26/07/2016) 
- Kab. Lembata (25/08/2016) 

Provinsi Kalimantan Barat 
- Kota Singkawang (17/12/2017) 
- Kab. Landak (06/09/2016) 

Provinsi Kalimantan Tengah 
- Kab. Barito Selatan (19/09/2016) 
- Kab. Kotawaringin Barat (30/12/2016) 

Provinsi Kalimantan Selatan 
- Kab. Hulu Sungai Utara (09/10/2017) 
- Kab. Barito Kuala (04/11/2017)



Provinsi Sulut 
- Kab. Bolaang Mongondow (16/07/2016) 
- Kab. Kep. Sangihe (01/11/2016) 

Provinsi Sulteng 
- Kab. Banggai Kep. (29/09/2016) 
- Kab. Buol (10/10/2017) 

Provinsi Sulsel 
- Kab. Takalar (21/12/2017) 

Provinsi Sulbar: (14/12/2016) 

Provinsi Sultra 
- Kota Kendari (08/10/2017) 
- Kab. Bombana (02/08/2016)
 - Kab. Kolaka Utara (18/06/2017) 
- Kab. Buton (18/08/2017) 
- Kab. Muna Darat (DOB) 
- Kab. Buton Selatan (DOB) 
- Kab. Buton Tengah (DOB) 

Provinsi Gorontalo (16/01/2017) 
- Kab. Boalemo (01/02/2017) 

Provinsi Maluku 
- Kota Ambon (04/08/2016)
- Kab. Seram Bagian Barat (13/09/2016) 
- Kab. Buru (02/02/2017) 
- Kab. Maluku Tenggara Barat (16/04/2017) 
- Kab. Maluku Tengah (08/09/2017) 

Provinsi Maluku Utara 
- Kab. Pulau Morotai (08/09/2016) 
- Kab. Halmahera Tengah (23/12/2017) 

Provinsi Papua 
- Kota Jayapura (21/07/2016)
- Kab. Nduga (30/09/2016) 
- Kab. Lanny Jaya (25/10/2016) 
- Kab. Sarmi (28/12/2016) 
- Kab. Mappi (09/02/2017) 
- Kab. Tolikara (10/07/2017) 
- Kab. Kep. Yapen (07/09/2017) 
- Kab. Jayapura (06/10/2017) 
- Kab. Intan Jaya (22/11/2017) 
- Kab. Puncak Jaya (08/12/2017) 
- Kab. Dogiyai (18/12/2017) 

Provinsi Papua Barat (17/01/2017) 
- Kota Sorong (11/06/2017) 
- Kab. Tambrauw (29/10/2016) 
- Kab. Maybrat (21/11/2016) 
- Kab. Sorong (12/06/2017)



0 Post a Comment:

Partisipasi Pemilih Pilkada,

Faktor Partisipasi Pemilih dalam Pilkada Terus Menurun


PILKADA.OR.ID - Peneliti Centre for Strategic and Internasional Studies (CSIS), Arya Fernandes mengatakan, partisipasi pemilih dalam Pilkada Serentak 2017 diprediksi menurun.

Hal disebabkan karena jarak waktu pelaksanaan pilkada tidak jauh dari pelaksanaan Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.

"Saya kira partisipasi yang menurun itu dari pilpres, pileg dan pilkada, karena ada beberapa faktor, ada kejenuhan, mengingat dekatnya waktu pilkada," kata Arya usai diskusi di Kantor Bawaslu, Jakarta, Jumat (18/3/2016).

Selain itu kata Arya, menurunnya jumlah pemilih lantaran faktor kurangnya kedekatan kandidat dengan pemilih. "Pembatasan kampanye juga tidak memberikan kesempatan calon untuk dekat dengan pemilih," ujarnya.

Faktor berikutnya adalah soal apatisme masyarakat terhadap hiruk pikuk politik. Masyarakat merasa proses demokrasi melalui pilkada belum menjamin kehidupan mereka menjadi lebih baik.

"Faktor lainnya tentang lemahnya masyarakat untuk ikut masalah politik," tandas Arya.

0 Post a Comment: