Tampilkan postingan dengan label Profile Calon Walikota. Tampilkan semua postingan

Caleg DPR-RI Imam Prawoto SE.,MBA: Bicara Ekonomi Kerakyatan

Roziqin SE.,MM, Ketua Panitia Peresmian Kantor Pemenangan Caleg Nomor urut 1 Partai Hanura Imam Prawoto MBA berpesan agar berjuang dengan penuh keikhlsan. “Karena jika kita ikhlas maka Allah akan memberikan kekuatan yang unlimited,”ajaknya.

Didampingi Timses, Imam Prawoto Konsolidasi ke Kantor Fraksi Hanura Jakarta

J
akarta – Dalam rangka penguatan suaranya jelang pileg 2019 mendatang Calon anggota legislatif DPR RI Imam Prawoto Konsolidasi ke Kantor DPRD DKI dari Fraksi Hanura, Haji Syarifuddin di Kebon Sirih, Jakarta, (5/12).

Nazaruddin Calon Walikota Sabang 2017-2022 Dari Partai Aceh


Acara pengukuhan ini dilakukan di Pendopo Wakil Walikota Sabang oleh Wakil Ketua DPA Partai Aceh, Kamaruddin Abubakar alias Abu Razak, Kamis (24/12/2015).


Pengukuhan ini disaksikan oleh seluruh kader, simpatisan dan anggota DPRK dari Partai Aceh wilayah Pulo Aceh – Sabang yang telah menyatakan sikap dukungan kepada Nazaruddin sebagai Walikota Sabang Periode 2017-2022.


Abu Razak mengatakan, sosok Nazaruddin adalah kader terbaik KPA dan pejuang yang telah membesarkan Partai Aceh di Kota Sabang.


“Terlebih lagi Nazaruddin cukup dikenal dekat dengan masyarakat Pulo Aceh dan Sabang, tidak ada tawar-menawar lagi, DPA PA mendukung Nazaruddin sebagai Calon Walikota Sabang 2017-2022,” pungkas Abu Razak.

Golkar Aceh Usung T. Syahreza Sebagai Calon Walikota Sabang di Pilkada 2017

PILKADA.OR.ID - Sekretaris DPD Partai Golkar Aceh H.Muntasir Hamid mengatakan, untuk menyambut pesta demokrasi pada Pilkada 2017 mendatang, pihak DPD I Golkar Aceh akan mengusung T.Syahreza Darwin alias Ampon Cut, wakil ketua DPD I Golkar Aceh, sebagai kandidat Wali Kota Sabang periode 2017-2022. Demikian disampaikan Muntasir Hamid kepada Bongkarnews.com Rabu 23 Desember 2015.


"T.Syahreza Darwin itu cucu dari salah satu tokoh Golkar Aceh yang kini sudah Almarhum," ujarnya.

Disamping itu juga, Ayah dari T.Syahreza bernama T. Darwin merupakan cucu Wedana pertama di Kota Sabang, oleh sebab itu menurut Muntasir T.Syahreza sangat cocok dan layak untuk memimpin Kota Sabang, disamping melanjutkan kepemimpinan Almarhum ayahnya.

"Kemampuan T. Syahreza juga sudah sangat bagus untuk saat ini," tambahnya. Apalagi saat ini, Golkar Sabang memperoleh kursi di DPRK Sabang sebanyak 3 kursi, modal ini membuat Golkar bakal mengusung salah satu kandidat pada Pialkada mendatang.

Menurut Muntasir Hamid, partai Golkar menargetkan pada Pilkada 2017 mendatang, Golkar sepakat berkoalisi bersama Partai Aceh untuk sama-sama memenangkan Pilkada.

"Hubungan Golkar dan PA sudah bagus, insya Allah Koalisi juga akan berjalan maksimal," tambahnya.

Hubungan tersebut dikatakan Muntasir dalam rangka penguatan kerjasama antara partai berbasis lokal dan nasional di Aceh.

"Ini istilahnya bersanding, kita coba sandingkan Parlok dan Parnas," terang Muntasir.(rel)

Jelang Pilkada 2017, Sofyan Bentuk Tim Pemenangan


PILKADA.OR.ID - Setelah melakukan deklarasi maju sebagai Bakal Calon (Balon) Walikota Lhokseumawe, Sofyan mengungkapkan bahwa dirinya bersama pendukungnya telah membentuk tim pemenangan di empat kecamatan dan 68 desa di Kota Lhokseumawe.

Hal tersebut disampaikan Sofyan terkait kesiapannya dalam menghadapi pesta demokrasi pada Pilkada 2017 mendatang. Namun demikian, Sofyan yang juga mantan aktivis mahasiswa Universitas Malikussaleh (Unimal) mengaku tetap menghindari politik tidak sehat.

“Saya ingin menang tanpa melukai, mari kita semuanya bersama-sama berkontribusi untuk kemajuan Kota Lhokseumawe,” tutur Sofyan kepada Klikkabar.com pada Kamis malam, 10 Maret 2016.

Ditanya tentang kandidat yang maju, politisi muda itu menyebutkan, seluruh kandidat yang akan maju, merupakan putra dan putri terbaik Kota Lhokseumawe, pastinya memiliki tujuan yang sama untuk mensejahterakan masyarakat, dengan berbagai program terbaik.

“Diusia masih muda saya ingin menyelesaikan mimpi- mimpi besar di Lhokseumawe Insyaallah banyak hal yang akan menginspirasi,  oleh karena itu saya memutuskan dengan akal sehat dan hati yang jernih, untuk maju sebagai Walikota Lhokseumawe,” pungkas Sofyan.

Hasil Survey ABI: Irwan Djohan Ungguli Illiza dalam Pilkada Kota Banda Aceh 2017

PILKADA.OR.ID - BANDA ACEH, Aceh Branding Institute (ABI) merilis hasil survei terkait elektabilitas sejumlah tokoh dalam bursa bakal calon kandidat Walikota dan Wakil Walikota Banda Aceh 2017-2022.
Hasil Survei yang dirilis ABI pada Minggu 27 Desember 2015 Elektabilitas Irwan Djohan mengungguli Illiza yang saat ini menjabat Walikota Banda Aceh pada Pilkada Kota Banda Aceh 2017.
Survei ABI dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan 1156 responden di 9 Kecamatan di Banda Aceh yang dijalankan pada tanggal 1 hingga 8 Desember 2015 dengan karakteristik responden berdasarkan keterwakilan jenis kelamin, golongan usia, agama, pekerjaan pokok, tingkat pendidikan dan afiliasi partai politik.
Direktur ABI, Muhammad Firdaus menuturkan bahwa poin dalam survei ini adalah menguji elektabilitas sejumlah tokoh yang sering dibicarakan dan diwacanakan oleh publik dan diprediksi akan maju sebagai kandidat Walikota atau sebagai Wakil Walikota dalam Pilkada Kota Banda Aceh pada tahun 2017 mendatang.
“Kami mengajukan 15 nama tokoh dengan kapasitas sebagai bakal calon Walikota/Wakil Walikota, lalu kami mengajukan pertanyaan siapa yang paling pantas menjabat sebagai Walikota dan sebagai Wakil Walikota Banda Aceh periode 2017-2012.” Papar Firdaus
“Pada pilihan siapa yang pantas menjadi Walikota, cuma ada tiga tokoh yang melewati angka 10 persen, yaitu Teuku Irwan Djohan yang menguasai 29,2 persen, Illiza Saadudin Djamal dengan perolehan 22,8 persen, kemudian disusul oleh Aminullah Usman dengan perolehan 14,7 persen.
Sementara pada bursa Wakil Walikota, ada 5 nama yang melewati elektabilitas diatas angka 10 persen, yaitu di peringkat teratas Darwati A.Gani dengan perolehan 19,4 persen, Keuchiek Zainal 14,4 persen, kemudian disusul Sabri Badruddin 13,6 persen, Yudi Kurnia 11,3 persen dan Ibu Rusdi 10,2 persen. Sementara yang belum menentukan pilihan, baik pada pilihan Walikota dan Wakil Walikota persentasenya sama, yaitu sebanyak 14 persen.” Tutup Firdaus.

Irwan Djohan Siap Maju Pada Pilkada Banda Aceh 2017

PILKADA.OR.ID - BANDA ACEH, Ketua DPD Partai NasDem Kota Banda Aceh dan juga Wakil Ketua DPR Aceh, Teuku Irwan Djohan ST saat ini ramai dibincangkan masyarakat maupun kalangan politisi sebagai salah satu figur Calon Wali Kota Banda Aceh 2017-2022.
Namanya muncul dalam pembicaraan publik akhir ini, dikarenakan ia pernah ikut serta dalam Pilkada Wali Kota 2012 lalu, kehadiran Irwan Djohan sebagai wajah baru dalam kancah politik Kota Banda Aceh saat itu memang belum berhasil memenangkan Pilkada. Namun persentase perolehan suara yang diraih cukup mencengangkan banyak kalangan mengingat ia sebelumnya belum pernah tampil dalam kancah politik.
Selain itu, perolehan suara Teuku Irwan Djohan pada Pilkada 2012 yang maju lewat ‘jalur Independen’ yang merupakan jalur yang sangat berat karena harus membangun struktur pendukung dari nol, ternyata mampu menjadi pesaing yang sangat diperhitungkan oleh para kandidat lain ketika itu. Maka, wajar apabila dalam Pilkada Wali Kota 2017 nama Irwan Djohan kembali diyakini oleh warga kota akan tampil kembali sebagai kandidat yang sangat diperhitungkan untuk membawa perubahan.
Terlebih lagi kini ia telah menduduki jabatan yang sangat strategis sebagai Wakil Ketua DPR Aceh dan Ketua Partai NasDem Kota Banda Aceh dengan mesin politik yang dimiliki lebih besar sehingga kehadirannya sudah jauh lebih dikenal olehpublik dibandingkan pada tahun 2012.
Terkait semakin kuatnya nama Teuku Irwan Djohan dibincangkan oleh publik kota Banda Aceh sebagai salah satu Calon Wali Kota yang hingga saat ini belum pernah secara resmi menyatakan akan maju pada Pilkada 2017, pada saat ditemui wartawan diruang kerjanya di DPR Aceh, Rabu, 20 Januari 2016, Irwan Djohan mengatakan bahwa dirinya saat mengambil keputusan untuk terjun ke dunia politik sudah memutuskan akan mengabdi untuk kepentingan rakyat dan daerah.
“Saya selalu siap mengabdi untuk rakyat, dan pengabdian itu bisa dilakukan tidak mesti menjadi Wali Kota, namun posisi saya sebagai Wakil Ketua DPR Aceh juga merupakan sebuah amanah yang bisa digunakan untuk mengabdi kepada masyarakat”, ujar Irwan Djohan.
Ditambahkannya, terkait apakah ia akan maju atau tidak dalam Pilkada Wali Kota 2017 nantinya, sebagai politisi yang bertujuan untuk mengabdi kepada rakyat dan juga merupakan seorang kader Partai NasDem, dia selalu siap ditempatkan dimana saja, baik di eksekutif maupun di legislatif. Irwan Djohan menyerahkan keputusan itu kepada DPP Partai NasDem di Jakarta dan DPW NasDem Aceh.
“Bila DPP dan DPW Partai NasDem perintahkan saya untuk maju pada Pilkada Wali Kota Banda Aceh, saya akan siap melaksanakannya. Karena bagaimanapun itu juga merupakan sebuah pengabdian pada masyarakat, begitu juga sebaliknya bila partai mengarahkan saya untuk tetap mengabdi di DPR Aceh, saya juga siap melakukannya”, sebut Irwan.
Putra mantan Wakil Gubernur Aceh, almarhum Mayjen TNI (purn) Teuku Djohan ini meyakini Partai NasDem akan mencari posisi yang terbaik bagi kadernya sesuai kopetensi dan kelayakan dalam melakukan tugas pengabdian kepada masyarakat. 

Ibnu Rusdi Akan Ramaikan “Balon” Walikota Banda Aceh 2017

BANDA ACEH, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Aceh baik Gubernur maupun Bupati/Walikota akan dilaksanakan serentak pada tahun 2017. Para bakal calon (balon) telah bermunculan dan unjuk kekuatan dengan membuat tikungan tajam (manuver) politik.
Ibnu Rusdi SE, kader Partai Demokrat yang sempat diajukan sebagai calon Wakil Walikota Banda Aceh untuk mendampingi Illiza Sa’aduddin Djamal oleh Partai Sira beberapa waktu lalu, juga telah memberi isyarat untuk maju sebagai Bakal Calon (Balon) kandidat Walikota Banda Aceh pada pilkada 2017 mendatang.
Sebelumnya Illiza (Walikota Banda Aceh), Irwan Djohan (anggota DPRA) dan Aminullah Usman (mantan Derektur Bank Aceh) telah lebih dulu menegaskan akan maju dalam bursa Balon Walikota 2017.
Ibnu Rusdi, saat dimintai tanggapan terkait isu pencalonannya disela-sela Musda DPD Partai Demokrat di Hotel Hermes Palace Banda Aceh mengatakan, bahwa dirinya siap maju sebagai calon Walikota Banda Aceh pada pilkada 2017.
“Jika saya di berikan kepercayaan oleh seluruh kader Partai Demokrat, Insya Allah saya akan maju dan juga siap untuk menjalankan program-program pro rakyat,” Kata Ibnu Rusdi saat diwawancarai LINTASNASIONAL.com.
Saat ini  Partai  Demokrat sedang melakukan survey. Kita tunggu saja, “kalau nanti saya dipilih maka saya sudah siap untuk maju,” tutpnya. 

Kandidat Bakal Calon Walikota Banda Aceh 2017 -2022

PIKIRAN ACEH| Hasil pleno KIP Banda Aceh menetapkan perolehan kursi DPRK BNA dalam pemilu legeslatif 2014 yang lalu yaitu yang terdiri dari Partai Demokrat berhasil mendapatkan kursi terbanyak dengan total 5 kursi. Di urutan kedua, ada nama Partai NasDem, Partai Aceh dan PKS dengan perolehan masing-masing 4 kursi. Sementara Partai PPP, PAN dan Golkar masing mendapat 3 kursi dan Gerindra 2 kursi. Kemudian 2 kursi terakhir di peroleh PKPI dan PDA masing-masing 1 kursi.

Sedangkan sejumlah partai yang tidak berhasil meraih kursi parlemen DPR Kota Banda Aceh meliputi PDI, PKB, PBB, Hanura dan PNA.

Mengacu pada perolehan kursi DPRK BNA hasil pemilu legeslatif 2014 lalu, saya mencoba meramu (meramal) berbagai kemungkian yang akan muncul menjelang Pilkada 2017-2022. Terlalu dini? Sepertinya tidak, mengapa demikian karena waktu tersisa dua tahun bukanlah waktu yang lama untuk “menjodohkan” atau mencari pasangan yang tepat. Saya punja prediksi seperti ini, anda terserah, boleh sepakat dengan salah satu paket atau boleh juga tidak.

Jika sepakat berikan komen sesuai no urut, jika tidak silakan tulis (paket) jagoan anda.
Tidak komen juga tak apa. Ini negara demokrasi klo tidak sepakat boleh ke mahkamah konstitusi.

1. Teuku Irwan Djohan & Darwati A Gani
2. Kautsar & Sabri Badruddin
3. Illiza Sa’aduddin Djamal & Yudi Kurnia.

Cc: Pilihan anda tidak menentukan apapun.
Subsidi BBM tanggung sendiri. Berikut Analisa saya:

Prediksi Saya untuk Pilkada Banda Aceh 2017. Kemungkinan Paket yang akan muncul dalam Kontestasi Banda Aceh 1&2 2017-2022 (tidak terhitung jika ada calon independen) adalah paling banjak 3 paket, dengan ketentuan jika persyaratan pengajuan calon oleh parpol minimal 15 persen kursi dari total kursi DPRK yaitu 5 Kursi (15 persen dari 30 kursi).
Berikut analisa saya untuk masing-masing kemungkinan:

1.      Teuku Irwan Djohan & Darwati A Gani

Kemungkinan pasangan ini muncul dengan asumsi bahwa “kubu” pendukung Jokowi-JK dalam pilpres lalu masih kompak dan “memiliki” rasa kebersamaan seperti sa’at berjuang memenangkan Jokowi-JK (Nasdem, PBB, PKPI, Hanura, PDIP dan PNA) dalam perebutan kursi RI1 lalu. Dalam konteks ini Nasdem akan menjadi nahkoda kenapa karena hanya nasdem yang punya “peluang” dan power terbesar di kubu ini dengan menguasai 4 kursi DPRK BNA, untuk memenuhi syarat 15 persen yaitu 5 kursi, PKPI dengan 1 kursi jadi Nasdem plus PKPI sudah memenuhi syarat untuk mengusung pasangan calon. 

Dalam hal ini Nasdem bisa menjagokan Teuku Irwan Djohan sebagai calon BNA 1, lantas Kenapa Darwati A. Gani yang dijagokan untuk BNA 2? Hal ini dikarenakan PKPI yang punya 1 kursi dari kubu ini tidak mempunyai figur yang sepopuler Darwati apa lagi yang mengalahkan kepopuleran Darwati A.Gani dalam hal ini. Meskipun PNA tidak punya kursi di DPRK BNA tapi dengan perolehan suara Darwati A. Gani di pemilu legeslatif lalu di Dapil I (BNA, Aceh Besar dan Sabang) tentunya popularitas Darwati A Gani sangat layak untuk diperhitungkan. Sementara pendukung PBB, Hanura, PDIP meskipun tidak dapat kursi akan menjadi “energy” tambahan untuk memenagkan duet ini.

2.      Kautsar & Sabri Badruddin

Duet ini punya kemungkinan muncul dengan asumsi jika “kubu” pendukung Prabowo-Hatta dalam pilpres lalu juga masih kompak dan “memiliki” rasa kebersamaan seperti sa’at berjuang memenangkan Prabowo-Hatta dalam perebutan kursi RI1 2014 lalu, dengan asumsi PA dan Golkar (mau) berduet dengan salah satunya menjadi calon BNA 1 dan yang satu lagi BNA 2, dalam hal ini PA memiliki 4 kursi bisa menjagokan Kautsar yang merupakan salah satu politikus paling potensial yang dimiliki PA dan Golkar punya 3 kursi bisa mengajukan Sabri Badruddin yang mempunyai kredibilitas yang lumayan bagus untuk tingkat BNA hal ini terbukti dengan terpilihnya dia untuk DPRK Banda Aceh, dengan total 7 kursi sebenarnya sebenaranya PA dan Golkar sudah bisa mengajukan calon sendiri tidak perlu berharap pada rekan koalisi KMP lainnya semisal PKS (4 Kursi) plus Gerindra (2 Kursi) dengan total 6 kursi yang juga sebenarnya sudah punya syarat untuk bangun koalisi baru (PKS&Gerindra) mengajukan calon sendiri yang merupakan “pasukan inti” di KMP Nasional.

3.      Illiza Sa’aduddin Djamal & Yudi Kurnia.

Pasangan ini adalah kolaborasi PPP&Demokrat, kedua Partai ini (sangat mungkin) berkoalisi dikarenakan sudah dua periode bersama-sama menguasai BNA dari 2006-2012 dan dilanjutkan 2012-2017 dengan komposisi Demokrat BNA 1 dan PPP BNA 2. Atas dasar ini saya memperkirakan Koalisi ini tidak akan dipengaruhi oleh “pola” politik nasional yaitu Demokrat dan PPP berada di kubu yang berbeda dalam pilpres 2014 lalu, tetapi dalam pilkada yang akan datang saya memperkirakan komposisi akan berbeda yaitu Illiza Sa’aduddin Djamal (PPP) untuk BNA 1 dan Yudi Kurnia (Demokrat) BNA 2, kemungkinan pasangat ini juga tergolong besar (kecuali koalisi) ini gagal dipertahankan, karena mangaca pada percapaian selama dua periode mereka memimpin BNA, di sisi lain “mungkin” juga warga BNA membutuhkan Nuansa atau kreasi baru untuk membuat BNA lebih maju dari sebelumnya sehingga tidak lagi memilih pasangan ini.

Demikianlah Prediksi Saya untuk Pilkada BNA 2017-2022, Namun Proses Kandidasi yang sesungguhnya tergantung sepenuhnya pada kepastian regulasi yang akan berlaku disaat pilkada berlangsung (lihat PP 102 2014 yang mengatur tentang tatacara pengajuan Cawagub/cawabup/cawalkot yang diterbitkan Jokowi 1 Desember 2014) serta juga sangat tergantung dari pengambil kebijakan di parpol terkait, baik dalam meramu parpol koalisi maupun pemilihan sosok (figur) yang akan dijagokan.

Namun pilihan ada di tangan Masyarakat Banda Aceh.

Bagaimana menurut Anda?

Tunggu saja perkembangan selanjutnya, semua kemungkinan bisa terjadi dalam dunia politik.

Inilah Empat Bakal Calon Wali Kota Batu Jagoan PDIP di Pilkada 2017

Satu orang mengambil formulir pendaftaran bakal calon wakil wali kota Batu di Kantor DPC PDI-Perjuangan Kota Batu, Sabtu (20/2/2016) lalu.
Hari ini merupakan hari pertama masa pendaftaran, penjaringan dan penyaringan bakal calon Wawali yang digelar oleh DPC PDIPKota Baru. Masa pendaftaran ini berakhir 23 Februari.
"Hari pertama ada satu orang yang mengambil, atas nama Bapak Wayan dari Kota Malang," ujar Ketua Tim 5, Simon Purwo Ali kepada Surya, Sabtu (20/2/2016).
Mereka yang mendaftar harus mengembalikan formulir pendaftaran itu pada 24 - 26 Februari. Simon menambahkan hingga batas akhir masa pendaftaran, Tim 5 menargetkan minimal empat pendaftar bakal calon wakil walikota.
"Target kami minimal ada empat bakal calon wali kota, dan empat baka calon wakil walikota," imbuh Simon.
Empat nama bakal calon wali kota Batu kini sudah dikantongi oleh DPC. Keempat bakal calon wali kota itu adalah Sutiyo, Wito Argo, Punjul Santoso, dan Kustomo.
Sutiyo merupakan pengurus DPC yang juga mantan anggota DPRD Provinsi Jawa Timur. Sementara, Wito Argo kini masih menjadi anggota DPRD Kota BatuPunjul Santoso adalah Wakil Wali kota Batu saat ini, dan terakhir Kustomo merupakan masyarakat yang juga kader PDIP Kota Batu.
Nantinya nama-nama yang terjaring dalam pendaftaran, akan diserahkan ke DPC PDIP Batu. DPC kemudian menyerahkan nama-nama ke DPD PDIP Jawa Timur untuk digodok lagi.
"Nanti keputusan, termasuk yang memasangkan calon walikota dan wakil walikota adalah DPP PDIP," tegas Simon.
Pilkada Kota Batu akan digelar tahn 2017. PDIP sudah mulai memanaskan mesin partai, termasuk menjaring bakal calon walikota dan wakil walikota. Setelah calon yang akan diusung terpilih, partai berlambang banteng moncong putih ini mengkonsolidasi pengurus dan kader.