Berita Utama,

Pasangan Calon Gubernur WH – Andika Siap Menang di Pilkada Banten

PILKADA.OR.ID - Pasangan calon gubernur – wakil gubernur Banten,  Wahidin Halim – Andika Hazrumy resmi mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banten di Jalan Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten, Kamis (22/9).
Kedua pasangan calon yang biasa disapa dengan WH-Andika itu didampingi ketua DPP dan DPD provinsi Banten dari tujuh partai koalisi pendukung yaitu, Golkar, PKS, Demokrat, Hanura, PKB, PAN dan Gerindra.
Ketua KPU Banten, Agus Supriatna dalam sambutannya mengatakan bahwa proses pendaftaran pasangan calon WH-Andika sudah sesuai dengan PKPU Nomor 9 Tahun 2016 Perubahan atas PKPU Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pencalonan Kepala Daerah.
Menurut Agus hingga hari kedua waktu pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur, pasangan WH-Andika adalah yang pertama yang mendaftar.
“Ya ini pasangan yang pertama mendaftar sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Banten,” katanya disela-sela acara penerimaan pendaftaran pasangan WH-Andika, Kamis (22/9) di Kantor KPU Banten, Serang.
Selanjutnya, berkas pasangan calon WH-Andika akan diverifikasi keabsahan dokumennya. Deklarasi dan Pendaftaran pasangan Cagub Cawagub WH-Andika itu dihadiri ribuan kader partai dan para relawan untuk pemenangan Pilkada Banten 2017 mendatang. 

Pemuda Pancasila se-Tangerang Raya juga Dukung Pasangan WH-Andika


Ditemui saat acara kampanye terbuka pasangan calon Wahidin Halim Andika Hazrumy (WH-Andika) puluhan orang yang tergabung dalam organisasi Pemuda Pancasila(PP) menyatakan mendukung pasangan calon nomor urut 1 peserta cagub dan cawagub Banten.

Informasi yang berhasil dihimpun bahwa semua perwakilan organisasi kumpulan pemuda se-Tangerang Raya ini meramaikan salah satu rangkaian Pilkada Banten. Perwakilan dari Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan turut bergabung, mereka terlihat menjadi salah satu bagian pengamanan acara kampanye terbuka WH-Andika di Lapangan Sunburst, kawasan Bumi Serpong Damai (BSD), Tangsel, Minggu (16/1).

“Yang hadir dalam acara kampanye terbuka perwakilan dari 13 Pengurus Anak Cabang (PAC) Pemuda Pancasila tingkat Kecamatan di Kota Tangerang saya pastikan hadir. Dan ada perwakilan juga sebanyak 8 kecamatan dari Kabupaten Tangerang,” ucap Mulyadi, salah seorang pengurus di Majlis Pimpinan Cabang, Kota Tangerang, kepada wartawan.

Menurutnya organisasinya memang sengaja mendukung pasangan calon WH-Andika dalam perhelatan Pilkada Banten 2017.

“Karena kami dalam Rakerda Pemuda Pancasila yang berlangsung di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat pada Desember 2016 lalu sudah memutuskan untuk mendukung pasangan WH-Andika, maka sejak saat itu kami sudah gencar mensosialisasi pemenangan calon,” tuturnya ketika ditanya alasan memilih pasangan WH-Andika.

Mesin organisasi PP kita jalankan untuk mensosialisasikan pasangan calon WH-Andika. Untuk PP Kota Tagsel sendiri pasti bergerak mendukung pasangan nomor urut 1. Mereka juga hadir dalam acara kampanye terbuka.

Saat ini Mulyadi mengaku bahwa PP se-Tangerang Raya kerap melakukan koordinasi dalam proses pemenangan. Sosialisasi kepada semua jajaran pengurus sampai ke masyarakat sudah kami lakukan. Jadi tidak ada alasan untuk tidak mendorong pasangan WH-Andika untuk maju sebagai gubernur dan wakil gubernur Banten.

Pimpinan pusat sendiri kata Mulyadi memberikan keleluasaan untuk mendukung salah satu pasangan calon perserta Pilgub di daerahnya masing-masing. Anggota yang tergabung dalam PP Kota Tangerang menurutnya ada sekitar 15000 massa yang siap dikerahkan memenangkan WH-Andika.

Strategi koordinasi pemenangan yang kami lakukan dari tingkat pimpinan Kota dan Kabupaten sampai ke PAC kemudian ke tingkat Ranting (Kelurahan) terus bergerak bersosialisasi tentang program dan pencapaian pasangan yang kami dukung.

“Insya Allah WH-Andika menang dalam Pilkada Banten. Karena kami sejatinya ingin ada perubahan di Banten. Kami yakini pasangan ini dapat merubah posisi Banten lebih baik dan sejahtrera,” tandas Mulyadi yang juga ketua PAC Pemuda Pancasila, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang.



Gelaran Kampanye Damai Banten, Warga Antusias Sambut WH-Andika 

Memasuki sejumlah tahapan Pilkada, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten menggelar kampanye damai kepada dua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Jumat (28/10) siang.

Dalam kesempatan itu kedua pasangan calon yakni Wahidin Halim-Andika Hazrumi dan Rano Karno-Embay hadir diatara pendukung masing masing.

Pendukung pasangan calon masing-masing dari pantauan kru PenaMerdeka.com yang membawa beriringan dengan kendaraan serta atribut kampanye lainnya.

Tampak kemeriahan para pendukung dan sempat membuat kemacetan di beberapa titik jalan ibu kota Banten.

Sebelum memasuki arena atau lokasi dilangsungkannya gelaran Kampanye Damai di kawasan KP3B, massa WH-Andika berkumpul di satu titik yakni di Hotel Ratu, Jalan KH Abdul Hadi, Kota Serang, Banten melaksanakan salat Jumat.

Setelah itu sekitar pukul 13:00 WIB iring iringan pendukung pasangan calon WH-Andika melanjutkan perjalanan ke lokasi acara sehingga sepanjang perjalanan tersebut massa sempat memadati jalan.

Saking meriahnya, warga yang sudah menunggu dipinggir jalan terlihat antusias untuk mendapatkan kaos bergambar WH-Andika. Selain kaos, ada stiker dan juga roti bergambar WH.

“Bu minta kaosnya bu, saya mau kaosnya,” ucap warga yang menyaksikan iring-iringan pendukung WH-Andika yang mendapat dukungan 7 parpol.

Massa pendukung WH-Andika yang berada di dalam mobil pun lantas memberikan kaos dan beberapa stiker. Warga pun tampak senang dan bangga setelah diberikan kaos dan stiker.

“Jangan lupa ya bu pilihnya WH-Andika,” kata seorang perempuan yang memberikan kaos tersebut.

Hingga saat ini peserta kampanye masih menuju lokasi start di KP3B. KPU Banten juga sudah menyiapkan panggung dan mobil yang dimodifikasi untuk memandu dua pasangan calon mengikuti kampanye damai.

0 Post a Comment:

Ahok menang di debat Kedua Pilkada DKI,

Debat Kedua Pilkada DKI Jakarta 2017



PILKADA.OR.ID - Debat kandidat kedua yang diselenggarakan KPU DKI Jakarta akan berlangsung Jumat malam ini (27/1) di Hotel Bidakara. Tema debat malam hari ini seputar reformasi birokrasi, pelayanan publik dan penataan kawasan perkotaan.

Salah satu isu krusial yang diangkat adalah reformasi birokrasi dan pelayanan publik. Hal ini mengingat ketiga kandidat akan memimpin pegawai negeri sipil (PNS) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang tercatat di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) sebanyak 72.697 orang. 


Sejumlah persiapan dilakukan para tiga pasangan calon, mulai dari membaca, melengkapi data, berdiskusi maupun tetap berkampanye seperti biasa. Ketiga pasangan calon pun optimis menghadapi debat kali ini.


Seperti pasangan nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat. Sebagai calon petahana Ahok akan mengandalkan pengalamannya menggarap Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) dan memimpin Jakarta selama dua tahun terakhir.


Selain itu, Ahok juga akan menjadikan merit system atau standar oenilaian kinerja sebagai salah satu andalan yang dibawa saat debat. Saat ini, merit system  jadi pedoman dalam tindak pengawasan yang dilakukan oleh Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). 

Lihat juga:
Menyorot Jelang Debat Kedua Pilgub DKI Jakarta
"Jadi, kepala daerah enggak semaunya saja pecat atau ganti orang. Semua harus ada angkanya. Kami buatkan talent pool, pakai angka semua. Kalau mau mengatakan lurah ini enggak baik, pejabat ini enggak sesuai, harus ada rapornya," kata Ahok.

Sementara itu, pasangan nomor urut tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno juga tak kalah siap dengan tema kali ini. Berbekal sebagai mantan menteri, Anies ingin birokrasi dapat melayani semua warga.


Sebab menurut Anies, dalam pelayanan publik, pemerintah melalui para birokratnya harus menjamin pemenuhan hak dasar warga Jakarta tanpa terkecuali. Oleh karenanya, dia akan menjanjikan pelayanan berjalan dengan baik.


"Tugas birokrasi yang sebenarnya melayani, menjalankan UU dan peraturan, Perda. Tugas pemimpin memastikan birokrasi seluruhnya ditunaikan," kata Anies.

Tak hanya itu, salah satu yang akan dia tawarkan dalam debat adalah penyediaan program aplikasi untuk membuka akses anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). 

Lihat juga:
Elektabilitas Jelang Debat II Pilkada DKI
Sedangkan, pasangan nomor urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni lebih irit bicara mengenai tawaran yang akan 'dijual' dalam debat. Hanya saja, Sylviana yang memiliki pengalaman birokrasi selama lebih dari 30 tahun, akan menjadi andalan untuk menghadapi tema debat kali ini.

Beberapa posisi penting di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun pernah diemban oleh Sylviana, mulai dari Kepala Dinas Pendidikan, Walikota Jakarta Pusat, pelaksana kebijakan Walikota Jakarta Barat, hingga Kepala Satpol PP DKI Jakarta.

Terakhir, sebelum memutuskan mengundurkan diri, Sylviana menjabat posisi eselon satu sebagai Deputi Gubernur bidang Pariwisata dan Kebudayaan.

"Ingat, saya punya Mpok Sylvi. Mpok Sylvi 31 tahun di birokrasi Pemda DKI Jakarta dan beliau tak hanya tahu persis apa yang terjadi 5 tahun terakhir tapi juga masa-masa sebelumnya," kata Agus. 


Pengaruh Elektabilitas

Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adrian Sopa, mengatakan penampilan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta di panggung debat terbuka Pilkada 2017 dianggap tak berdampak signifikan terhadap elektabilitas.


Anggapan debat tak berpengaruh besar terhadap elektabilitas cagub dan cawagub disampaikan berdasarkan hasil kajian dan survei terbaru yang dilakukan LSI Denny JA.


Dalam survei yang dilakukan LSI Denny JA pada 5-11 Januari, tercatat ada 9 persen responden yang belum menentukan cagub dan cawagub pilihannya dalam Pilkada.

Lihat juga:
Indikator Politik: Elektabilitas Ahok Ungguli Agus dan Anies
Dari jumlah itu, Adrian menyebut debat hanya mampu mempengaruhi suara dari 3 persen responden. Angka tersebut, ujarnya, didapat berdasarkan hasil survei dan riset dari penelitian di Amerika Serikat ihwal debat terbuka.

"Itupun ketika memang kandidat dianggap menang mutlak oleh si pemilih. Tapi dengan format sekarang kan kita melihat agak jarang si kandidat menang mutlak, karena formatnya sudah ditentukan kemudian temanya ditentukan," tutur Adrian.

Akan tetapi penilaian dari survei LSI Denny JA tak berbanding lurus dengan berbagai hasil survei pascadebat yang dilakukan beberapa lembaga.

Seperti Indikator Politik Indonesia yang menempatkan Ahok-Djarot mencapai 38,2 persen. Sementara pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni mendapat suara 23,6 persen dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno 23,8 persen.


Terkahir Survei Saiful Mujani Research Center (SMRC) juga memenangkan Ahok-Djarot dengan 34,8 persen. Sementara pasangan Anies-Sandi dengan 26,4 persen dan Agus-Sylvi 22,5 persen.


0 Post a Comment:

Ahok Pemenang Debat 1 Pilkada DKI Jakarta,

Debat Pertama Pilkada DKI Jakarta 2017



Pasangan cagub-cawagub nomor dua DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, dinilai paling unggul dalam debat pertama Pilkada DKI Jakarta 2017 pada Jumat (13/1/2017) pekan lalu.



Hal ini berdasarkan hasil survei Populi Center yang diselenggarakan pada 14-19 Januari 2017.



"Masyarakat menilai bahwa pasangan yang paling unggul pada debat pertama adalah Ahok-Djarot dengan persentase 36,5 persen," ujar Peneliti Populi Center, Nona Evita, saat merilis hasil survei di Kantor Populi Center, Jalan Letjen S Parman, Jakarta Barat, Minggu (22/1/2017).



Nona mengatakan, pasangan nomor tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, berada di posisi kedua dengan 25,5 persen.

(Baca juga: Sandiaga Anggap Hasil Survei Terbaru sebagai "PR")

Sementara itu, pasangan nomor satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, berada di posisi ketiga dengan persentase 17,8 persen.

Adapun responden yang tidak menonton debat sebanyak 14,2 persen dan yang tidak menjawab sebanyak 6,0 persen.

Berdasarkan hasil survei, dalam debat pertama, pemahaman Ahok-Djarot dinilai paling tinggi dibandingkan pasangan calon lainnya terhadap empat isu.

Keempat isu tersebut adalah isu kemiskinan (30,2 persen), kesenjangan sosial (32,8 persen), penanggulangan kemacetan (47,5 persen), dan transportasi publik (47,5 persen).

Sementara itu, pemahaman Anies-Sandi dinilai unggul pada dua isu, yaitu lapangan kerja (33,3 persen) dan pendidikan (41,7 persen).

"Sementara di seluruh isu pada debat pertama, masyarakat DKI (responden) menganggap bahwa pasangan Agus-Sylvi paling rendah pemahamannya," kata Nona.

Dalam survei tersebut, Ahok-Djarot dinilai paling memahami permasalahan di Jakarta (44,2 persen), paling jelas program dan solusinya atas permasalahan di Jakarta (37,7 persen), dan paling bagus pemaparan visi, misi, dan programnya (37,7 persen).

(Baca juga: Populi Center: Agus-Sylvi 25,0 Persen, Ahok-Djarot 36,7 Persen, Anies-Sandi 28,5 Persen)

Sementara itu, Anies-Sandi dinilai paling mengesankan penampilannya saat debat, baik dari segi pakaian, cara berbicara, dan gestur (31,8 persen).

Hasil survei juga memperlihatkan penilaian masyarakat terhadap pemahaman Agus-Sylvi akan sejumlah isu, yaitu isu lapangan kerja (20,2 persen), isu kemiskinan (25,8 persen), kesenjangan sosial (21,8 persen), penanggulangan kemacetan (13,3 persen), transportasi publik (15,2 persen), dan pendidikan (14,0 persen).

Survei Populi Center ini dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap 600 responden di enam wilayah di Jakarta.

Metode penelitian yang digunakan yakni multistage random sampling dengan margin of error lebih kurang 4 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei ini dibiayai kas internal Yayasan Populi Indonesia.

0 Post a Comment:

3 Calon Bupati Banjarnegara,

Nomor Urut Calon Bupati Banjarnegara pada Pilkada 2017

PILKADA.OR.ID - Banjarnegara, Antara Jateng - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, telah menetapkan nomor urut pasangan calon bupati dan wakil bupati pada Pilkada tahun 2017.

"Sudah ditetapkan nomor urut dari tiga pasangan calon," kata Ketua KPU Banjarnegara Gugus Risdaryanto di Banjarnegara, Selasa.

Dia menjelaskan, penetapan nomor urut pasangan calon tersebut berdasarkan hasil pengundian yang telah dilakukan.

Dari hasil pengundian tersebut, pasangan Hadi Supeno dan Nur Heni Widayanti yang diusung Partai PKB, Nasdem, Gerindra, PKS mendapat nomor urut satu.

Pasangan Wahyu Kristianto dan Saeful Muzad yang diusung Partai PAN dan PDIP mendapat nomor urut dua.

Sementara pasangan Budhi Sarwono dan Syamsudin yang diusung Partai Golkar, PPP, Demokrat mendapat nomor urut tiga.

Gugus menjelaskan, penetapan nomor urut empat pasangan calon tersebut dapat digunakan sebagai alat sosialisasi, kampanye dan petunjuk dalam surat suara.

"Dengan demikian berarti kita sudah melalui tahap pencalonan bupati dan wakil bupati yang akan mengikuti Pilkada 2017 nanti," katanya.

Setelah penetapan pasangan calon bupati dan wakil bupati tersebut, tambah dia, juga telah dilakukan deklarasi kampanye damai.

"Tadi langsung deklarasi kampanye damai oleh para peserta Pilkada 2017," katanya.

KPU Banjarnegara, tambah dia, berharap para peserta sungguh-sungguh menerapkan kampanye damai dan santun pada Pilkada 2017.

0 Post a Comment: